14. The Boys In Action (2) - Romeo & Juliette

7.1K 899 488
                                    

Haiii ... selamat malam. Walaupun suasana semakin mencekam di Jakarta, tapi kiranya kita semua di dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa. Amin 😇🤲

JUST STAY AT HOME ya ...

Dan menikmati kisah-kisah Wattpad, terutama ceritanya Mami.

Happy reading ...

🌺🌺🌺

Song : Takkan Terganti – Marcell Siahaan

Telah lama sendiri
Dalam langkah sepi
Tak pernah kukira bahwa akhirnya
Tiada dirimu di sisiku

Meski waktu datang
Dan berlalu sampai kau tiada bertahan
Semua takkan mampu mengubahku
Hanyalah kau yang ada di relungku
Hanyalah dirimu
Mampu membuatku jatuh dan mencinta
Kau bukan hanya sekedar indah
Kau tak akan terganti

🌺🌺🌺

Darian kembali kecewa ketika waktu makan malam tiba, Emilia tidak boleh turun oleh Papanya. Makanan mewah itu terasa hambar di mulut Darian, ditambah dengan rusuknya yang mulai terasa nyeri.

Saking sebelnya ngeliat Hend McDower yang menjadi lawannya tadi, rasanya Darian ingin mengecat tubuh pria itu dengan cat hijau dan menjadikannya sebagai duplikat Hulk.

Selesai makan malam, para pria berkumpul di ruang bilyar yang dipenuhi dengan berbagai jenis minuman keras. Ditambah keluarga Leander memiliki Bartender pribadi bila ada tamu yang menginap seperti sekarang ini.

Ketika semua saudaranya mengisi waktu mereka bermain bilyar bergantian, Darian risau sendirian. Dia mondar-mandir kebingungan apalagi ketika Draco Barend mengawal seorang dokter tua naik ke lantai dua, Darian semakin panik.

Begitu melihat Miss Femke turun, Darian langsung mencegatnya dan berbisik, "Miss Femke please ... beritahu aku ada apa dengan Emilia? Please ... aku khawatir."

Miss Femke menatap Darian dengan simpati. Pikirnya, pria ini mungkin bersalah tapi dia berhak tahu tentang Emilia. "Nona Emilia sedang hamil, Tuan Darian dan dia muntah-muntah parah. Tuan Leander khawatir terjadi sesuatu pada bayinya."

"Bisakah kau memberitahuku apa yang dikatakan dokter nanti?"

Wajah memelas Darian membuat Mis Femke semakin tidak tega. Akhirnya dia mengangguk dan tersenyum kecil. "Berikan saya nomor handphonemu, Tuan." Miss Femke menyodorkan handphonenya dan Darian buru-buru memasukkan nomornya.

Miss Femke berjalan meninggalkan Darian menuju dapur dan tidak lama dia naik lagi dengan membawa segelas susu. Sementara Darian kembali masuk ke dalam ruangan besar itu dan menghempaskan tubuhnya di sebuah sofa. Dari mereka semua, hanya Denny yang tidak terlihat batang hidungnya.

Sambil menunggu pesan dari Miss Femke, Darian masih sempat membalas pesan dari Sebastian di grup Pria Terlahir Tampan. Sepertinya Sebastian mengalami masalah dengan Sabrina tapi Darian juga sedang tidak mood untuk mengurusi Sebastian. Urusannya sendiri saja belum beres.

Beberapa saat kemudian pesan dari Miss Femke datang bersamaan dengan masuknya Denny ke dalam ruangan itu lalu bergabung dengan para pria. Darian tidak memperhatikannya lagi tapi lebih fokus pada isi pesan Miss Femke.

Miss Femke
Nona Emilia baik-baik saja!

Darian menggeram kesal karena Miss Femke tidak menuliskan apa-apa lagi. Astaga perempuan tua ini bener-bener ya ... isi pesannya sekaku orangnya! gerutu Darian sebal.

DARIAN AND EMILIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang