꒰ DΛИGEℜØⵡS BØY ꒱ ╳ Ø04

184K 13.7K 345
                                    

HAPPY READING!
___________________________

Singkat amat jawabnya, bang?
Sesingkat cerita gue ama si doi aja
Perih gitu:'

🐝🐝🐝

"Ga, kita kenapa kesini?" Thera menatap sekeliling kamar Rangga. Biasa lah Rangga, memonopoli Thera dari emak-bapaknya.

"Gak papa." Singkat, padat, dan jelas.

Pandangan Thera menangkap sebotol wine kosong di meja belajar Rangga. "Ga!"

"Hmm?"

"Kamu minum lagi, ya?" tanya Thera hati-hati.

Rangga menukikkan alisnya. "Itu di atas meja belajar," tunjuk Thera, saat mengerti arti tukikkan itu.

"Temen." Rangga duduk di samping Thera.

"Ga, jangan minum lagi. Itu gak baik buat kesehatan kamu," ucap Thera perhatian. Rangga yang mendengarnya tersenyum tipis.

"Eh!"

Thera terpekik ketika tubuhnya di tarik Rangga hingga jatuh di pangkuan cowok itu.

"Rangga," cicit Thera.

"Makasih," bisik Rangga.

Kening Thera mengernyit. "Makasih? Buat apa?"

"Semua." Rangga berucap dengan senyum tipisnya. Walau begitu, Thera sudah tertegun dengan senyum tipisnya itu. Apalagi, mata hitam gelap milik Rangga yang memikat. Untuk sekian kalinya, Thera terkagum-kagum oleh pahatan indah tuhan yang satu ini.

Rangga merengkuh tubuh mungil gadisnya ke dalam pelukannya. Mendekap erat tubuh mungil yang terasa sangat nyaman.

"Ssh, akh!" jerit Thera tertahan dalam dada bidang Rangga.

Rangga yang mendengar itu seketika melepaskan pelukannya. Dia menatap Thera. "Kenapa?" tanyanya datar.

Thera tak menjawab, gadis itu menunduk. Rangga yang geram karna tak dijawab, mencengkram lengan Thera sebagai peringatan. "Argh!" jerit Thera. Spontan Rangga menatap lengan Thera, dia menyibakan lengan baju Thera. Rangga tersentak saat melihat ada memar disana.

"Kenapa?" tanya Rangga dengan sorot dinginnya.

Thera meneguk saliva kasar mendengar nada mengintimidasi itu. Thera menggeleng pelan.

Rangga menggeram tertahan. "Kenapa?!"

Lagi-lagi Thera menggeleng sebagai jawabannya, yang tanpa disadarinya ia membangunkan sang singa.

Rangga menghela napas kasar, "Kenapa?! Jawab Catthera!" Rangga bersuara naik satu oktaf.

"Ke-kepentok Pintu," cicit Thera pelan.

"Aku tahu kamu bohong! Mau jujur?"

Thera spontan mendongak mendengar itu, "Be-bener kok!" ucapnya menyakinkan Rangga.

"Aku udah kasih penawaran. Jadi, jangan salahkan aku nanti. Kamu tau kan bila aku yang nyari sendiri? Berarti dia hanya memiliki waktu tak lebih dari 24 jam untuk menghirup udara di dunia karna selanjutnya dia akan ada di 3 Meter bawah tanah." Rangga tahu, sangat tahu bahwa gadisnya sedang berbohong. Terbukti dengan tangan mungil yang ada digenggamannya berkeringat dingin.

𝐃𝐀𝐍𝐆𝐄𝐑𝐎𝐔𝐒 𝐁𝐎𝐘 [Pindah Kubaca]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang