} Sacris Lunae {Hari itu masih sama seperti hari yang biasanya.
Langit di siang hari yang akan berwarna biru muda cerah, dengan bintang-bintang samar berhamburan di angkasa. Sedangkan saat malam hari, langit berubah menjadi sedikit biru lebih tua, dengan cahaya hijau dan ungu muda yang mempertegas gugusan bintang juga dua bulan jauh disana.
Kegiatan yang dilakukan para anak pemilik bakat adalah belajar, juga berlatih masuk dalam hitungan.
Seperti apa yang dilakukan oleh lima sekawan yang tengah berkumpul di sebuah hamparan padang rerumputan luas, di Kota Klandia.
Seorang pemuda berumur delapan-belas tahun sedang membuat kincir angin dari dedaunan kering dengan cekatan, membuat teman-temannya begitu takjub. Namanya Jimin Alfheim. Setelah tes bakat kedua wajib yang dilakukan pada umur empatbelas tahun, dikatakan bahwa pemuda berambut coklat muda itu memiliki kecenderungan terhadap elemental. Namun dari kelima elemental yaitu api, listrik, air, angin dan tanah, kedua terakhir adalah yang menonjol darinya. Lagipula tidak ada satupun manusia yang memiliki bakat mengendalikan api.
Sementara salah seorang gadis anggun yang cantik di samping kanannya tengah menggenggam kedua telapak tangannya sendiri, kagum akan yang dilakukan pemuda tersebut. Yaitu Jisoo Althea, sebaya dengan Jimin, sang gadis berambut hitam, sehitam arang. Jisoo sendiri sejak kecil terlihat begitu peduli pada sesama, juga berhati lembut. Banyak yang sudah menebak bahwa bakat gadis itu adalah sebagai penyembuh, dan itu dibuktikan setelah tes bakat kedua, empat tahun lalu.
Kemudian terdapat pemuda tertua diantara mereka yang tengah tertawa dengan lesung pipi di wajahnya, yaitu Namjoon Xezberdh. Namjoon berumur duapuluh-tahun, membuatnya lebih bersikap dewasa daripada yang lainnya. Juga, Namjoon begitu sayang dan sangat melindungi ke-empat temannya. Pemuda jangkung berambut coklat tua itu angin, namun dia lebih menyukainya untuk membawanya bergerak dengan lincah. Banyak yang sudah menebak bahwa Namjoon dapat menjadi assassin setelah pembatisan satu tahun lagi.
Tamparan ringan membuat kincir angin itu rusak dan mereka segera menatap sang biang keroknya. Dia adalah pemuda bergigi kelinci dengan rambut hitam kelam, bernama Jungkook Ethelwulf. Jungkook termasuk yang termuda di antara mereka, berumur menuju tujuh-belas tahun, bahkan belum mencapainya. Pemuda yang disebut akan menjadi petarung yang tangguh itu senang bercanda, setidaknya kehadiran teman-temannya membantunya untuk tertawa kembali setelah sebelumnya dia hanyalah anak laki-laki pemurung dan pendiam yang jarang bicara. Namun beruntung, kini dia lebih bisa mengekspresikan dirinya, walau sebenarnya masih ada kesedihan yang ia miliki.
Dan terakhir adalah Lalice Cleantha, atau yang lebih akrab dipanggil Lisa. Gadis berambut panjang pirang dan berponi ini adalah teman terdekat Jungkook, bahkan sudah menjadi seperti saudara. Satu kejadian yang menimpa Jungkook dahulu membuat mereka begitu dekat, terutama karena Jungkook tinggal dan diasuh oleh keluarga Lisa. Mereka berdua saling mengasihi satu-sama-lain, terlebih karena umur mereka yang sama, hanya terpaut ratusan hari. Lisa pun dianggap memiliki bakat serupa seperti Jungkook, yaitu seorang petarung. Permainan kecil mereka dahulu, saling berlawan pedang, menjadi hampir keahlian mereka. Setidaknya tes bakat kedua yang dilakukan mengatakan seperti itu.
Saat itu, wajah Jisoo berubah menjadi sedih karena kincir angin yang dibuat Jimin rusak begitu saja. Jimin pun tertawa kecil dan menjanjikannya untuk membuat yang baru. Hal itu membuat Jisoo tampak sennag dan segera membantu Jimin untuk mencari dedaunan kering lainnya.
Lisa menonjok pelan lengan Jungkook, yang terkekeh puas disana.
Sedangkan Namjoon mencoba mengingatkan mereka bahwa mereka tengah berlatih.
KAMU SEDANG MEMBACA
SACRIS LUNAE [BTSXBP FANTASY]
FantasíaDua dunia yang terpisah; dunia manusia dan dunia iblis yang takkan pernah menyatu. Namun, kedatangan bulan merah akan mengubah segalanya, menjadi perang besar antar dua umat tersebut. BTS x BLACKPINK FANFICTION! FANTASY FOR Y'ALL MY BELOVED READERS!