📝 kesatu

382 58 6
                                    

Kamu adalah satu kesempatan diantara sebuah kebetulan yang terbawa suasana.

M e m o r i e s

_______________


"Kalau kayak gitu caranya sih, lo gabakal dilirik Hendery,"

Lula terkekeh mendapati raut murung dari Asha. Diam menyelimuti mereka setelah ucapan Lula yang menyinggung perihal asmara Asha dengan lelaki kelas sebelah bernama Hendery yang katanya menarik perhatian Asha akhir-akhir ini.

Kantin sedang ramai di jam istirahat kedua hari senin ini. Tadinya, Lula menolak ajakkan temannya itu untuk menyambangi kantin dan menemaninya makan mie ayam pak Ndoh. Tetapi karena Asha merengek dan menjanjikannya untuk menraktir starbucks pulang sekolah ini, Lula tergiur dengan yang diiming-imingkan Asha.

"Lo tau gak sih Lul—"

"Woi woi ada yang berantem!"

"Eh buruan kesana ayo!"

"Anjir itu Mark kan? Kok sama Hendery?"

"Siapa yang berantem?"

Asha terkejut ketika telinganya menangkap nama Hendery bersamaan dengan para siswa yang beranjak dari bangku kantin dan berlari menuju koridor diujung sana membentuk keramaian. Tak elak, membuat Lula ikut berdiri dan menoleh menatap kerubungan massal itu.

"Hah apa sih?"desis Lula, kepo tak tertahankan. Tetapi baru saja ia ingin menoleh, tangannya ditarik paksa oleh Asha menuju pada keramaian yang sudah membentuk lingkaran dan bersorak penuh semangat.

Mata Lula membulat mendapati surai cokelat gelap dan postur tubuh yang ia kenali tengah menghajar lelaki yang sudah terkapar dibawahnya dengan brutal. Semua orang hanya bersorak meramaikan suasana yang sudah sericuh penonton bola distadion. Tak ada satupun yang bergerak melerai padahal Asha sudah mencoba berteriak untuk menengahi.

"Lula, itu Hendery. Ta—tapi.. Mark.."



















Setengah jam berlalu dan Lula masih setia berdiri didepan ruang BK dengan napas yang sedikit tak teratur. Keningnya mengeluarkan keringat dingin yang langsung ia seka dengan cepat.

Pintu kayu itu terbuka dua detik kemudian sampai Lula berjengit dan menyembunyikan diri dibalik tembok untuk mengamati. Ada Mark dan juga Hendery disana, tengah adu cekcok yang terdengar ditelinganya.

Wajah keduanya memar, tetapi mungkin Hendery bisa dikatakan yang paling parah.

"Kalau lo gak ngajak ribut gue, semua nggak akan kayak gini!"Hendery menunjuk wajah Mark sebelum berlalu menabrak bahu lelaki berkulit pucat itu dengan kasar dan derap langkahnya yang menggema dikoridor.

Mark tersenyum miring, lalu kepalanya tertoleh menemukan Lula dengan wajah kagetnya berdiri dibelakangnya. Gadis itu hendak pergi sebelum tangannya ditarik paksa menghadap pada tubuh Mark yang lebih tinggi darinya itu.

"Lo berani nguping?"

"Ak—aku cuma lewat aja,"

"Masih mau kejadian dulu ke ulang lagi?"Mark mencengkram lengan itu, sampai Lula dibuat meringis setelahnya. Mata itu memandang Mark takut, yang membuat Mark merasa berada diatas segalanya dari gadis ini.

"Loh, masih disini Mark?"

Mark melepas lengan Lula dengan terkejut, dia menarik gadis itu untuk bersembunyi dibalik punggungnya dan tersenyum ramah pada pak Seo yang baru saja keluar dari ruan BK.

"Iya pak, sebentar lagi mau kekelas kok."

"Heran ya bapak, kenapa bisa Hendery mukul kamu sampai kayak gini? Dia yang cari masalah sama kamu kan, Mark?"

".... ya mana mungkin murid sebaik kamu nonjok Hendery yang bisa dibilang premannya sekolah?"

Lula terdiam setelah menemukan wajah tersenyum Mark didepannya ini. Dia menunduk, bertanya-tanya pada dirinya sendiri tentang apa yang dibicarakan Mark, Hendery beserta pak Seo didalam ruang BK tadi.

"Lula? Mending kamu obatin wajah Mark di uks, ya. Kasian atuh, bentar lagi Mark mau ikut olimpiade sains minggu depan. Bapak pergi dulu ya,"

"Baik pak,"


Mark Lee, si primadona sekolah, lelaki penyuka semangka yang dikagumi para murid bahkan para guru disekolah. Sifatnya yang baik dan begitu murah senyum hanyalah kedok semata untuk menutupi keburukan yang sebenarnya ada pada dirinya.

Dan Lula adalah salah satu korban dari kebusukan itu.

***

Halo, aku cuma mau bilang mungkin tiap partnya ngga banyak kata-katanya. Terus mungkin bisa juga 18+ dalam artian kata-kata di book ini, bukan 18+ dalam artian ada adegan dewasa yaa.

Jangan hujat aku karena bikin Mark dengan sifat kayak gini di cerita ini :((((

Aku butuh  comment dan vote nya, boleh?

(1) MEMORIES.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang