Untuk yang sudah menaklukan
Surat ini akan menjadi surat yang panjang jadi mungkin aku akan membuatmu kelelahan :)
Aku ingin kamu membacanya baik-baik, supaya kamu bisa mengetahuinya dan mulai menghargainya. Kita seperti sudah sempurna awalnya, yah awalnya hanya mencoba untuk belajar percaya namun kita berdua tahu, sudah banyak yang kita lewati. Entah karena kamu yang tidak tahu cara membuatku menjadi spesial dan satu-satunya atau entah karena aku yang egois.
Aku memperkenalkan diriku sebagai orang yang tamak, untuk pertama kalinya aku memperkenalkan ketamakanku padamu, aku tidak suka berbagi, apa lagi soal kamu. Aku benci kamu yang malas melakukan segala hal, aku benci kamu yang terus terpaku pada ponsel sialanmu itu, aku benci padamu yang membicarakan wanita lain saat aku sedang bercerita tentang masalahku, aku benci kamu yang tidak bisa serius, aku benci kepalamu yang sama kerasnya dengan batu, aku benci padamu yang membiarkan wanita lain mengisi waktu luangmu, aku benci segalanya tapi sayangnya..... aku terlalu serius menjatuhkan hatiku padamu, memang salahku yang keterlaluan mencintai, jadi kataku yang pertama untukmu, yah.... Maaf.
Maaf padahal waktu itu.... aku sudah bilang tidak apa-apa kalau mau pergi tapi malah aku yang menahanmu untuk pergi. Waktu kamu pergi rasanya seperti kehilangan sesuatu yang berharga, walau aku membenci sikapmu itu tapi aku tetap jatuh hati, tidak mengerti lagi kenapa tapi terima kasih semuanya sudah berakhir. Aku kehilangan kepercayaanku hari itu, maaf.... aku butuh waktu untuk melihatmu berkembang dengan sendirinya, karena tampaknya, aku tidak tidak bisa menjadi alasan yang cukup untukmu berubah, jadi mungkin aku akan pergi sementara, tidak jauh, masih disini dengan perasaan dan otak yang sama. Memperhatikanmu dari jauh akan menjadi hal yang paling aku minati sampai kamu menggapai tanganku lagi.
Aku tahu ini hubungan yang rumit tapi terima kasih sudah bertahan. Aku juga sedang berjuang denganmu, jadi tolong jangan menyerah tanpa syarat. Tidak ada manusia yang mau berjalan sendiri, kalau bisa berdua kenapa harus sendiri, yah kan ?
Aku menangisimu setiap aku punya kesempatan ataupun setiap aku tidak punya kesempatan, entah kenapa rasanya sakit, aku sudah bilang tadi kan. Aku sakit waktu kamu tinggal, lelah mental dan fisik, sakit hati maupun fisik. Waktu kamu kembali rasanya aku sudah tidak butuh lagi dan tidak mau berurusan tapi.... aku masih sedikit punya rasa, aku seperti ingin memberikan kesempatan, aku juga tidak tahu kenapa, seperti bukan diriku.
Waktu kita tidak banyak, makannya aku tidak ingin membagimu. Apapun yang sudah terjadi, tidak bisa diubah. Terima Kasih sudah membuatku jatuh cinta, terima kasih sudah mengajarkanku bagaimana caranya mencintai dengan tulus, aku akan mengingatnya sepanjang waktuku. Dengan kamu tahu bahwa aku sangat mencintaimu, itu sudah cukup bagiku :)
Aku akan mengingatnya, bagaimana kamu tersenyum hari itu, bagaimana kamu marah padaku, bagaimana hari itu kamu meninggalkanku, bagaimana hari itu aku mulai membenci seseorang karenamu, bagaimana hari itu kita memulai dan bagai mana hari itu kita mengakhirinya.
Ini salam perpisahanku yang terakhir untukmu sebelum aku pergi, jadi bahagialah dengan dirimu dan dewasalah demi masa yang akan datang.
Ngomong-ngomong, apa kamu tahu ? Aku benci sekali dengan"Wanita Desember", Aku benci sampai aku tidak bisa tidur, aku benci dia yang mengisi waktumu hari itu, Aku benci kamu yang bodoh hari itu.
Salam Hangat Penuh Cinta
Si Tidak Layak

KAMU SEDANG MEMBACA
Sebelum Aku Pergi
PoetryRangkaian kata saja belum cukup. Aku tahu itu tapi setidaknya aku menyampaikannya pada mereka yang singgah maupun menetap, ataukah pada mereka yang masih ada ataupun sudah pergi. Kita sebagai manusia kadang terlalu naif untuk mengungkapkan dan seba...