E-1

31 7 0
                                    

Terlihat seorang pemuda tengah berlatih pedang dan sihir guna meningkatkan serta mengendalikan sihir.
Dia berlatih di pekarangan rumahnya yang cukup luas,tak jauh dari sana terlihat seorang pemuda yang tengah mengawasinya.

"Latihan hari ini cukup,sebaiknya kita masuk untuk sarapan sebelum ibumu marah marah,"

"Baik paman,"

Mereka memutuskan menyudahi latihannya dan masuk ka dalam rumah tanpa curiga kalau ada yang mengawasinya.

Arsvan Maraustan Patrik itulah namaku,aku tinggal dengan Anoush Ajla Patrik selaku ibuku,serta Ralph Jigark Hovik selaku pamanku.

"Kau ingin masuk Academy
mana Ars?,"

"Bukankah aku belum cukup umur bu?Jadi terserah ibu saja,"

Ku dudukan tubuhku di ruang makan.Karena penerimaan siswa baru akan segera di mulai jadi itu hal yang biasa jika ibu membahasnya,walaupun aku belum cukup umur untuk masuk Academy.

Bagiku ibuku adalah wanita tercantik di dunia,dia memiliki rambut berwarna hitam,matanya merah,apalagi wajahnya yang awet muda.Sementara pamanku memiliki rambut putih,matanya merah,dan wajahnya lumayan tampan, menurutku.Sedangkan untuku sendiri aku memiliki rambut berwarna putih,mataku sebelah kanan merah sebelah kiri kuning.

Saat ini aku tengah bersiap-siap karena siang hari ini aku ada janji dengan temanku,katanya dia punya informasi penting untuk di bicarakan.

"Kau akan pergi ke mana Ars?,"

"Ke taman.Aku ada janji dengan temanku?"

"Baiklah,hati hati di jalan,"

Setelah paman mengatakan itu aku segera pergi ke luar rumah.Untung saja pamanku mengijinkan aku keluar tanpa banyak bicara karena biasanya dia akan memberiku banyak petuah saat aku hendak ke luar rumah.









Sesampainya di taman, ku edarkan pandangan guna mencari ke-dua temanku.

Dapat ku lihat dari jauh kedua temanku sudah menunggu di salah satu pohon yang ada di sana.

"Hai,apa aku lama?,"

"Tidak terlalu,sini duduk,"

Edgar menarikku untuk duduk di sampingnya.

"Informasi apa yang katanya penting itu,sampai aku harus segera datang ke sini?"

Aku bertanya kepada Edgar setelah duduk di sampingnya.

Edgar mengirimi ku surat yang sudah di mantrai sihir.Isinya kalau dia memiliki informasi yang sangat penting untuk-ku,katanya.

"Ini mengenai tentang jati dirimu mungkin,"

"Kenapa kau seperti tidak yakin?"

Ais,dia membuatku penasaran,tapi sekarang kenapa dia tampak ragu.

"karena Edgar hanya membacanya sedikit,"

Naira yang berada di samping kananku menjawab pertanyaanku.
Aku melihat ke arahnya bingung dengan apa yang dia bicarakan.

Sebenarnya apa yang dia dapat di dalam buku?apa ada buku yang menggambarkan tentang asal usulku?.



"Sebaiknya kita ke rumah nenekku sekatang,dan akan ku jelaskan di sana bagaimana?"

Aku mengangguk menyetujui pendapat Edgar,sedangkan Naira diam seperti tengah memikirkan sesuatu.

"Maaf,aku tidak bisa ikut karena saudaraku akan ke sini nanti siang,jadi aku harus berada di rumah,"

"Kami tidak masalah kok,"

"Iya betul kata Edgar,jadi kau tidak perlu merasa bersalah,"

Aku dan Edgar secara kompak menjawab karena melihat ekspresi Naira yang tengah menundukan kepalanya karena merasa bersalah.

"Terima kasih,"

Setelah mendengar perkataan kami Naira mengangkat wajahnya dan memandang kami sambil tersenyum ceria.











Aku dan Edgar bergegas pergi ke rumah neneknya yang tak jauh dari taman,tempat kami berkumpul tadi.Sementara Naira sudah pulang ke rumah setelah berpamitan kepada kita.



























THE HIDDEN KINGDOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang