SICK

14 3 2
                                    

🐼🐨

"gila yah tu orang main labrak-labrak aja bikin mood gue hancur" omel Bulan.

"tapi lo gak papa kan lan" tanya Karin panik.

"gue gak papa kok" balas Bulan.

"maaf yah tadi kita gak bantuin karna-" ucap Ana tiba-tiba terpotong "iyah gue tau" ucap Bulan.

"tapi lo gak marah kan" tanya Ana lagi.

"buat apa gue marah sama orang-orang yang selalu nemenin gue" ucap Bulan tersenyum kepada Ana dan Karin.

--------

"iss siapa sih tadi itu cewek buat mood gue hancur aja" ucap Revan untuk dirinya sendiri.

"lo kenapa sih van" tanya Dewa yang mendengarkan ocehan Revan.

"itu cewe yang tadi kelai sama Siska buat gue jengkel masa gue di lawan, masa cowo yang jentel kayak gue gini dilawan" balas Revan.

"mungkin dia emosi kali van" ujar Dewa menenangkan Revan.

"namanya siapa sih?" tanya Revan.

"gue juga gak tau van coba lo tanya Angga" jawab Dewa.

"gak usah, mending lo cari cepat namanya siapa" suruh Revan ke Dewa.

Dewa pun langsung segera mencari nama sang gadis yang diincar oleh Revan.

"rin rin coba lo liat kak Dewa kok kayak mau datengin kita sih" ucap Ana.

"lo anak kelas XI IPA-A kan?" tanya Dewa kepada Ana dan Karin.

"i-i iyah kak" ucap mereka berdua dengan gugup.

"lo tau nama cewek yang tadi pagi kelai sama Siska?" tanya Dewa kembali.

Karin dan Ana melamun memikirkan apa yang akan terjadi.

"woy jawab kok ngelamun" bentak Dewa yang membuat mereka berdua kaget.

"namanya bu-bu Bulan Amalia kak" ucap Karin dengan nada takut.

"ok thanks" ujar Dewa dan langsung meninggalkan Ana dan Karin.

Dewa pun langsung menuju kelas XII IPA-A, kelas yang berisi anak pintar dan berprestasi, Revan adalah anak yang beprestasi meskipun ia malas dan nakal tetapi ia pintar namun otaknya tak sepintar Bulan.

"van van gue tau namanya" ucap Dewa kelelahan karna berlari.

"siapa cepetan" tegas Revan.

"Bulan Amalia" balas Dewa cepat.

Revan tersenyum kecil seperti orang yang akan memangsa.

Liat lo Bulan Amalia, Revan Neyvaro bakal bikin idup lo gak tenang karna lo udah berani lawan gue (batin Revan).

Kringgggggg

Bel pulangan berbunyi, membuat tiga gadis membereskan semua barang barangnya.

Mereka berjalan melewati koridor kelas mereka dan mengarah ke gerbang.

"oh iyah lan tadi kak Dewa nanya nama lo" ucap Ana.

Namun Bulan tidak menghiraukannya karna ia sudah lelah dan penat.

tak lama kemudian mereka bertemu dengan Siska dan Bella, watak Bella jutek dan bodo amat, karna dia tidak mau tau urusan Siska.

"liat lo Bulan sempat lo dekat- dekat Angga lagi bakal gue bejek bejek lo" ancaman Siska.

Ngapain gue deketin cowo lo yang ada cowo lo ganjen sama gue dan dengan ancaman lo semakin berani gue sama lo (batin Bulan)

Siska dan Bella pergi menjauh dari hadapan mereka bertiga.

Tak lama kemudian entah dari mana asalnya geng Revan tiba-tiba jalan bersampingan dengan Bulan.

"Bulan Amalia gue bakal bikin idup lo gak tenang karna lo sudah berani lawan gue" bisik Revan dan langsung pergi begitu saja.

Emosi Bulan tidak bisa terkendali dan meneriaki Revan "coba aja kak aku gak takut".

Revan yang mendengarnya hanya diam dan tidak menghiraukan tetapi kata itu tertempel di hati Revan dan membuat revan semakin ingin membuat gadis itu menderita.

"huhhh kenapa hari ini sial banget sih" Bulan mengoceh pada dirinya sendiri.

"sabar yah Bulan" balas Ana dan Karin.

Setelah Karin dan Ana pulang sisa Bulan yang menunggu jemputan.

Ia membaca buku yang ia beli 2 hari yang lalu.

Revan datang dan langsung merebut serta mengayunkan buku Bulan, karna Revan lebih tinggi dari Bulan.

Bulan pun meloncat-loncat berusaha merebutnya dari Revan tetapi naasnya bukan buku yang ia dapat ia malah tersandung batu dan terjatuh.

dengan spontan Revan mengangkap Bulan agar tidak terjatuh.

Setelah Bulan berada di pelukan Revan, Revan tersadar dan menjatuhkan Bulan ke tanah.

Rasa sakit Bulan bertambah "aduhh! " jerit Bulan kesakitan.

"udah lah lo ga usah banyak drama" ucap Revan tertawa.

Bulan diam saja dan tetap meringis kesakitan.

Revan langsung pergi meninggalkan Bulan begitu saja dengan kesakitan yang telah dibuat Revan.

Bulan berusaha berdiri dan bangkit serta menahan rasa sakit yang bertubi-tubi.

Supir pun datang "non kenapa" dan langsung membantu Bulan berdiri dan masuk kedalam mobil.

Ditengah perjalan Bulan pingsan karna terlalu banyak darah yang keluar dari lukanya tersebut dan membuat tubuhnya lemah tak berdaya.

Bulan segera dibawa kerumah sakit untuk melakukan perawatan.

----to be contiuned----

Hallo readers 🙋🙋

Gimana nih sih Revan bikin orang jengkel yahhh eitts coba deh baca ulang dan teliti ada sesuatu yang terbawa oleh Revan.

Hehehe spoiler dikit gak papa dehhh 😂😂

Dont forget to vote and coment

Sooo thanks readers 🙏


INSENSIBILITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang