CONTACT

11 2 0
                                    

Lo marah aja gue suka apalagi senyum
-Revan Neyvaro

"Bella lo udah denger soal camping?" tanya Siska.

"udah gue seneng sumpah bisa ketemu kak Revan" ujar Bella.

Bella yang duduk di kelas XI IPS-B yang terkenal cantik dan anggun.

"wah bagus tuh Bella kesempatan lo deketin kak Revan" ucap Siska.

"gue bakal dapatin hati lo Revan Neyvaro" umpat Bella.

Saat berjalan di koridor mereka pun bertemu Revan yang tengah sendiri berjalan mengarah toilet.

"hay kak Revan" sapa Bella.

Tanpa menghiraukan sapaan Bella Revan hanya menoleh sebentar lalu melanjutkan jalannya dengan wajah datar dan dingin.

Liat aja sedikit demi sedikit gue bakal ambil hati lo dengan cara anggun gue (batin Bella).

--------

15.30

Bulan sudah sampai dirumah dan segera mengganti pakaiannya dengan calana pendek levis dan hoodie putih bermotif koala, ia sangat suka dengan hewan koala yang terlihat cute.

"bun gak ada cemilan?" tanyanya melihat isi kulkas yang kosong dan tidak ada makanan yang ia bisa makan.

"gak ada sayang barusan dimakan Keisya" ucapan Ratna yang membuat Bulan melihat sinis adiknya.

"ih adek" ucap Bulan mengejar Keisya yang sedang menghindar darinya membuat Ratna tersenyum melihat kelakuan dua anak perempuannya.

"yaudah deh bun Bulan mau beli ke supermarket dulu" ucapnya menyium punggung tangan Ratna.

"kakak keicia titip ais clim yah" ucap Keisya memohon.

"ice cream bukan ais clim" canda Bulan.

"iyah kan keicia gak bisa bilang lwl" ucap Keisya memasang muka ngambek.

"iyah bawel" jawab Bulan menutup pintu rumah.

Sore hari yang dimana matahari akan terbenam membuat Bulan mempercepat jalan pulang dari supermarket.

"hay cewek cantik, magrib magrib sendiri aja" ucap pria yang mengenakan helm full face yang tidak terlihat wajahnya.

"si-siapa kamu?" tanya Bulan.

"sini ikut yok kita jalan jalan" ucap pria tersebut menarik tangan Bulan.

"gau sah pegang pegang" ucap bulan melepas tangan pria tersebut dan menendang kakinya sehingga membuat ia kesakitan.

"oh lo berani" gumam cowok tersebut dengan tamparan yang dituju ke Bulan.

Bulan menutup matanya dengan pasrah ia menunggu kapan tamparan itu datang mengenai pipinya.

Revan melihat kejadian tersebut dan langsung menahan tamparan tersebut.

"berani beraninya lo sama cewek" ucap Revan kesal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

INSENSIBILITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang