Sakura menguap kecil sembari terus menatap layar handphone-nya. Ia berbaring ke samping dan memeluk boneka beruang coklat yang menjadi hadiah ulang tahunnya tahun lalu oleh Sasuke, kekasihnya.
Malam ini hujan turun rintik-rintik. Sebenarnya sudah dari tadi siang seperti ini, hujan yang turun tidak lebat tetapi cukup membuat dedaunan basah dan juga hawa yang sejuk. Sebenarnya Tokyo tidak memiliki musim penghujan, tetapi curah hujan yang seakan awet seperti ini juga tidak jarang terjadi.
Jam digital yang ada di layar atas handphone-nya sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam. Mata sakura sudah sangat mengantuk sebenarnya. Hawa dingin yang sangat mendukung untuk segera terlelap sudah Sakura tahan sejak tadi. Sensasi nyaman dari selimut yang membungkus tubuhnya ia hiraukan, Sakura harus tetap terjaga malam ini.
Sasuke Uchiha, pria sejuta pesona bungsu dari keluarga Uchiha itu sudah menjadi kekasihnya semenjak ia baru masuk di kelas pertama Senior high school. Banyak yang mengatakan bahwa Sakura beruntung memiliki Sasuke. Tetapi kekasih emo-nya itu juga sering mengatakan bahwa banyak orang yang mengatakan Sasuke beruntung memiliki dirinya. Pasangan serasi, title itu sudah lama melekat dan sering orang lain katakan jika mereka melihat dirinya dan Sasuke bersama.
Jika dihitung, sudah sekitar lima tahun hubungan mereka berjalan. Saat Ini Sakura sudah berumur sembilan belas tahun sedangkan Sasuke sudah dua puluh tahun. Jangan mengira Sasuke lebih tua darinya atau Sasuke tinggal kelas karena setingkat dengan dirinya. Karena nyatanya, di dalam satu kelas di sekolahnya dulu Sakura lah yang paling muda. Semua teman-temannya sebaya dengan Sasuke. Sakura tidak perlu heran, karena ia tahu alasannya. Kaa-san nya sendiri yang mengatakan bahwa Sakura sengaja di sekolah kan sebelum umurnya cukup untuk masuk sekolah, jadi wajar jika Sakura menjadi yang paling muda sejak dia berada di kelas Elementary dahulu.
Entah apa alasan kaa-san nya Sakura tidak mau ambil pusing, justru rasanya ia sangat berterima kasih. Berkat perbuatan 'Tidak Patuh Aturan' kaa-san nya dahulu, Sakura bisa bertemu dengan Sasuke di Senior High School, perwujudan seorang pangeran impian bagi seluruh kaum wanita yang melihat rupa kekasihnya. Sakura benci mengakui ini tapi Sasuke memang selalu menjadi pusat perhatian dan objek godaan wanita-wanita kurang belaian.
Tak jarang mereka bertengkar karena sifat pencemburu dirinya, sejak dulu. Begitu juga dengan Sasuke, pria itu sangat posesif dan akan mudah marah jika ia melihat Sakura berdekatan dengan laki-laki lain. Semua itu berlanjut hingga sekarang.
Selain adanya gangguan dari luar, tak jarang mereka bertengkar karena sifat dari masing-masing mereka. Sakura lebih mendominasi sebenarnya, Sakura akui itu. Ia sangat manja, perajuk, tetapi entah kenapa Sasuke mengatakan bahwa kedua sifatnya itu menggemaskan. Jadi tak heran bukan, jika sekali-kali Sakura sengaja pura-pura merajuk, hanya karena ingin melihat perilaku manis kekasihnya.
Sasuke itu dingin, jika tidak berada di dekatnya. Lelaki itu jarang berekspresi kecuali saat bersamanya. Karena itulah Sakura kadang suka menjahili Sasuke untuk menggali semua ekspresi tersembunyi yang Sasuke tampilkan hanya untuknya. Pria itu kadang juga sering kesal dan ujung-ujungnya mereka bertengkar. Jika sudah bertengkar, biasanya akan selalu ada kata-kata keramat yang terucap.
Putus
Aku tidak peduli lagi
Aku bisa hidup tanpamu
Kehilanganmu bukan apa-apa
Sudah sering terlontar saat mereka berdua bertengkar. Namun baru saja beberapa jam mereka mengatakan hal itu, mereka akan kembali bersama seolah tidak terjadi apa-apa. Aneh, Sakura kadang tertawa sendiri mengingat kelakuannya dan Sasuke yang menganggap pertengkaran itu bumbu dalam hubungan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sas Vríke (END)
FanfictionSifat keras kepala Sakura membawa petaka pada mereka berdua. Pertengkaran hebat di depan sebuah "Buku Tua Yang Terbuka" membawa mereka pada dimensi lain. Mereka harus menemukan jalan keluar dan ternyata hanya salah satu dari merekalah yang bisa kemb...