Sakura melangkahkan kakinya semangat menuju gedung tinggi menjulang di seberang tempat ia berdiri. Hatinya terus menggumamkan kalimat " Gunakanlah otakmu untuk sesuatu yang berguna dan hati untuk mengembanginya ". Oke, sekarang Sakura tidak bisa mengandalkan otaknya yang kacau, ia hanya harus percaya dengan hatinya kali ini.
Semua ini harus segera di pecahkan karena hari sudah semakin sore. Tanpa Sakura sadari ternyata sudah sekitar dua jam ia 'kehilangan' Sasuke dan rasanya sangatlah menyesakkan. Sakura menyesal mengingat bahwa ia sering sekali mengatakan bahwa bisa hidup tanpa pria itu. Tapi sekarang lihatlah, kenyataanya tidak seperti itu. Ia pembohong besar. Sakura sudah bertekad, Setidaknya untuk hari ini, ia harus pecahkan apa arti dari tulisan Yunani di buku yang ada di genggaman tangan kirinya.
Sakura ingin menertawakan hidupnya, bisa-bisanya ia mengalami hal ajaib yang sering ia saksikan di film yang suka ia tonton. Jika bisa mengulang Sakura tidak akan pernah membiarkan dulu hatinya untuk memiliki keinginan agar mengalami sesuatu yang orang kebanyakan sebut, kemustahilan. Ia ingin menarik keinginan itu. Andai bisa, ia ingin sekali menarik semua angannya dulu. Sakura sangat tidak mau menjadi tokoh utama seperti ini!
Sebenarnya sedikit banyak Sakura mensyukuri selera film nya yang sering di sunguti oleh Ino. Karena dari cerita-cerita yang pernah ia tonton itu, Sakura bisa pastikan Sasuke dan dirinya terpisah, dua dunia. Sasuke masih hidup, dan pria itu menunggu bantuannya. Sakura yakin itu. Ia yakin ia bisa membawa Sasuke-nya kembali, ke pelukannya.
"Jangan pernah menyerah, Sakura, " Ucapnya pada diri sendiri. Ia butuh dukungan. Ia tidak akan mengharapkannya dari orang lain karena jelas saja, tidak akan ada yang percaya jika ia menceritakan apa yang ia alami. Bahkan pada Ino atau Tenten sekalipun ia sangsi. Ini sudah tahun 2020, era globalisasi, siapa yang percaya dengan hal astral yang ia alami begini.
Suara lonceng saat Sakura membuka pintu cukup mengherankan sebenarnya. Ini perpustakaan besar dan kenapa masih memakai lonceng seperti trand jaman dulu. Tidak penting, Sakura memilih melangkahkan kakinya segera menuju rak besar yang Sakura yakin memiliki apa yang ia cari di atasnya. Perpusatakaan sedang sepi dan Sakura cukup bersyukur karena sekarang wajahnya pasti sangat kacau setelah meratapi Sasuke selama satu jam.
Tangan panjangnya menyusuri sela-sela buku tebal dengan semangat. Pria kecintaannya menjadi taruhan saat ini. Ia harus segera menyelamatkan Sasuke, apapun yang terjadi. Jika ia lengah sedikit saja, tidak, ia tidak boleh lengah! Sakura menggeleng tegas.
Sakura menarik cepat buku besar bersampul hijau dengan tulisan Kamus Besar Yunani-Jepang , lalu kemudian membawanya ke arah meja tempat pengunjung membaca yang disediakan pihak perpustakaan. Sebenarnya Sakura bisa, menggunakan fitur translate yang ada ponsel pintarnya. Tetapi Sakura takut akan ada kesalahan, ia tidak bisa untuk percaya begitu saja. Karena itu Sakura memilih untuk mencari dari sumbernya langsung seperti ini.
'Kardiá me éna kèntro'
"Kardiá artinya sudah jelas hati. Jadi yang harus aku cari tinggal tiga kata saja, " gumam Sakura membolak-balik lembaran kamus dengan tidak sabar. Sakura beryukur ternyata model kamusnya sama dengan kamus biasa. Ada urutan abjad di sebelah kanan yang memudahkan Sakura. Ia hanya perlu mengikuti itu dan mencari kata yang ia cari. Sakura menggulirkan matanya dengan jeli.
Mencari kata demi kata dan menuliskannya di buku kecil yang ia bawa. Setelah beberapa menit berlalu akhirnya selesai juga. Sakura mengernyit heran membaca arti yang ia temukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sas Vríke (END)
FanfictionSifat keras kepala Sakura membawa petaka pada mereka berdua. Pertengkaran hebat di depan sebuah "Buku Tua Yang Terbuka" membawa mereka pada dimensi lain. Mereka harus menemukan jalan keluar dan ternyata hanya salah satu dari merekalah yang bisa kemb...