Chapter 3

811 87 22
                                    

Baru revisi secuil doang..
Harap maklum dan Happy Reading:)



~Sas Vríke~

Beberapa map dan buku tebal bertebaran di atas meja belajar Sakura. Laptop yang menyala membantu penerangan bersama dengan lampu belajar yang ada di sebelah kanan Sakura. Ia sengaja mematikan lampu kamarnya dan hanya menghidupkan lampu tidur, lampu kamar mandi, lampu kecil di balkon dan lampu belajarnya tentu saja. Cukup berbeda tapi Sakura merasa ia bisa lebih fokus belajar jika seperti ini karena hanya buku yang bisa ia lihat, bukan televisi tiga puluh inchi di depan ranjang misalnya.

Mata hijau Sakura dihiasi kacamata berbingkai persegi. Rambutnya ia gulung asal dengan baju kaos pendek dan celana hotpants. Kedua tangannya sibuk antara mengetik di papan huruf laptop dan juga membolak-balikkan buku catatan.

Sesekali keningnya akan mengerut menganalisis paparan analogi dari para ahli dan beberapa istilah yang menurutnya baru. Yah, berkuliah di Fakultas Kedokteran akan sangat menguras isi otak seperti ini. Jika tidak kuat dengan tekanan, Sakura sarankan jangan coba-coba untuk masuk kesana.

Layar handphonenya menyala setelah sebelumnya berdenting sebanyak dua kali. Sakura melepaskan gigitan giginya pada pulpen dan mengalihkan fokus ke benda elektronik itu. Setelah membuka kata sandi terbitlah senyum lebar dari Sakura. Ada dua pesan dari prianya,  Sasuke.

'Semangat belajar masa depanku'

'Jika lelah, tidurlah dan jangan lupa bersandar padaku'

Sial!  Darimana pria itu mendapatkan jurus mematikan seperti ini. Lihat, hanya dengan membaca ini Sakura sudah berhasil di buat merona olehnya. Sakura tertawa kecil setelah membayangkan bagaimana senyum merayu Sasuke untuknya.

Astaga, rasanya Sakura sudah sungguh jatuh cinta dengan sangat pada Sasuke. Kasih sayang, ketampanan, kelembutan, perhatian, dan kesabaran Sasuke dalam menghadapinya adalah alasan utama Sakura jika ada yang bertanya kenapa ia bisa mempunyai hubungan yang awet dengan Sasuke.

Ketampanan bukan jaminan kebahagiaan, Sakura sudah buktikan itu. Lima tahun lalu sebelum ia bertemu dengan Sasuke, Sakura sudah menjejal hubungan kira-kira bersama dua orang pria tampan. Tetapi hasilnya apa?  Hubungan mereka hanya seumur jagung. Masa lalu Sakura hanya nol besar karena Sakura tidak merasakan kasih sayang dan saling mengerti didalamnya.

Dua pria tampan yang tidak mau Sakura sebutkan namanya itu hanya memikirkan egonya sendiri. Mengutamakan diri masing-masing dan berbuat seenaknya dengan wajah tampan mereka. Bahkan dulu Sakura masih ingat, saat mereka jalan berdua sempat-sempatnya lelaki sial itu menggoda cewek lain. Halah, sampah!
Sakura tidak mau lagi mengingatnya.

Sasuke penyemangatnya, Sakura berharap pria itu juga adalah masa depannya. Karena itulah saat ini Sakura sangat berusaha keras, belajar dengan sungguh-sungguh untuk memantaskan diri menjadi pendamping anak pengusaha terkenal seperti Sasuke kelak.

Setelah semua perjuangannya hingga di tengah semester, Sakura tentu tidak mau ini semua berakhir sia-sia. Sasuke pebisnis muda yang hebat, dan ia adalah dokter muda yang tangguh. Do'anya, selalu.

~Sas Vríke~

Sasuke berjalan gontai saat masuk ke dalam rumah megah warna putih gading berlantai dua itu. Mobil Audy hitam metalik nya terparkir indah di halaman  hijau lagi luas sang pemilik rumah. Tangan putih kekarnya menenteng sebuah paper  bag warna coklat yang berisi kue tart stowberi buatan sang kaa-san tercinta. Tujuan dari kue ini adalah nyonya dan tentu saja dua makhluk kecil di dalam rumah ini yang sayangnya sangat menyebalkan.

Sas Vríke (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang