"daritadi kau mendengarku?"
ujar Yooa sembari menutup mulutnya. ia masih terkejut soobin tiba-tiba bicara.
Soobin mengangguk dengan mata terpejam."aku juga merasakan rambutku disentuh"
"kau marah?"
"Tidak"
Yooa menghembuskan nafasnya lega. ia kira soobin akan marah ia menyentuh rambutnya. Mungkin karna yooa sedang sakit jadi soobin berubah. syukurlah.
"Boleh sentuh lagi?"
kini yooa ketagihan. soobin membuka mata menatapnya dari bawah."boleh. asalkan jangan cemburu pada hyunji"
"eung?"
"dia temanku. kau tak perlu cemburu"
"Baiklah"- tetap saja hyunji- batin yooa.
---
Song Yooa Povkupikir soobin akan sepenuhnya berubah setelah kemarin ia meminta maaf padaku untuk semuanya. ternyata..
ia tetap saja sama.
ia berjanji akan pulang bersamaku hari ini. aku menunggunya setelah kelas selesai. tadi soobin tak menghadiri kelas karna ia bilang ada acara dengan organisasinya. sampai sekarang sudah menunjukkan pukul 4 sore ia masih tak muncul. aku sudah menghubunginya berkali-kali tapi kalian pasti tahu jawabannya, tak ada respon sama sekali. Kuharap ia ingat janjinya yang menyuruhku menunggu digerbang utama untuk pulang bersama.
kucoba sekali lagi menelponnya,
"aku tahu aku tahu! aku sedang berjalan menuju mobilku. tunggu saja"
aku tak sempat berbicara karna soobin tiba-tiba berbicara dengan kesal padaku lalu memutuskan sambungan begitu saja.Aku salah ya?
Tak berapa lama mobil yang sangat kukenal berhenti didepanku. Dengan semangat aku memasuki mobilnya.
"Apa acaranya sudah selesai?". Tanyaku, wajahnya tak menunjukkan ia sedang dalam mood yang baik jadi aku berusaha mencairkan suasana.
"Belum! kau terus saja menelponku dan itu membuat teman-temanku terganggu".
eung? J-jadi aku mengganggunya? jika memang aku mengganggunya kenapa tak bilang tadi?
"Mianhae"
"Pekerjaanku belum selesai. Masih banyak yang harus kukerjakan."
aku tak tahu harus berkata apalagi. kenapa ia marah padaku? dia yang berjanji padaku tadi pagi. bukan aku yang memintanya. aku tak tahu apa-apa:(
sepanjang perjalanan ia terus mengomel karna pekerjaannya belum selesai karnaku dan juga teman-temannya terganggu karnaku. aku merasa bersalah.
"Kau bisa menurunkanku disini kalau kau memang terburu-buru"
ucapku dengan senyum canggung. aku tak ingin memperburuk situasi."Kau ingin usahaku sia-sia? aku berusaha mengantarmu dan kau menyuruhku menurunkanmu disini? kau tak menghargai usahaku?"
"aniya, bukan begitu maksudku"
aku jadi serba salah. rasanya ingin menangis saja. jika tahu akan begini, aku tak akan pulang bersamanya tadi."Mianhae. jinjja mianhae. aku tak akan mengganggumu lagi lain kali. Terimakasih sudah mengantarku pulang"
ucapku saat kami sudah sampai. ia hanya mengangguk. demi apa aku merasa sangat bersalah padanya.---
Kejadian kemarin membuatku sedikit trauma jadi hari ini kuputuskan untuk pulang sendiri seperti biasanya. Tapi hari ini aku masih ada janji dengan Jungwoo untuk mendiskusikan sesuatu dikantin.
"Aku benar-benar tak paham kenapa Dosen lee menggunakan metode itu-"
drrt drtt
"maaf aku harus mengangkatnya dulu"
aku memotong ucapan jungwoo karna ponselku tiba-tiba berdering dan memperlihatkan nama soobin dilayar. Soobin menelponku! senangnyaa~"Yeoboseyo?"
"eoh Yooa-ya"
eh ini bukan suara soobin.
"ini aku teman soobin. soobin barusaja melukai lengannya. ia terjatuh saat akan memasang banner. kurasa itu cukup parah. bisakah kau kemari?"
"Mwo? dimana dia sekarang? aku aku akan segera kesana"
aku tak memperdulikan jungwoo yang memanggilku berulang-ulang. aku berlari menuju tempat yang dikatakan teman soobin tadi. Yang ada dipikiranku hanyalah soobin soobin soobin. aku benar-benar khawatir padanya. lengannya terluka parah astaga bagaimana ini?
Aku tak bisa tenang sebelum melihatnya langsung!Setelah sampai diruang yang teman soobin tadi sebutkan aku segera membuka pintu itu dengan keras dan..
Semua yang ada diruangan itu menatapku. Lalu mereka bertepuk tangan dan tertawa terbahak-bahak. ada apa? apa ini hanya..tipuan?
"waah benar-benar pacar yang peduli"
"daebak"
"lihat nafasnya sampai begitu"
"dia pasti terkejut"
Jadi semua hanya permainan? dan aku sebagai bonekanya?
rasanya sungguh..Kulihat soobin juga menatapku namun tak tertawa. Aku masih mematung tak percaya. Aku merasa bodoh. Benar-benar bodoh. memalukan. aku dipermainkan seperti ini. ditertawakan. ini kejam sekali.
"Soobin-ah kau punya ibu baru hahaha"
"Yooa benar-benar budak cinta choi soobin".
aku ingin menangis. eomma mereka jahat sekali padaku.
Pendek dulu yaw