FIRE

1.9K 109 0
                                    


Karena kesal dengan Sakura, Sasuke dengan cepat menempelkan bibirnya dengan bibir tipis Sakura. Gadis musim semi itu sepertinya juga kaget karena tindakannya, ia sudah lama ia tidak merasakan manisnya bibir Sakura. Manis cherry menyebar di lidah Sasuke saat mengecap bibir Sakura. Sebenarnya ia sangat tidak suka dengan rasa manis tapi entah kenapa rasa manis yang di bawa Sakura membuatnya menjadi seolah candu baginya.

"Sasuke-kun!" ucap Sakura dengan nada kesal saat Sasuke sudah melepas ciumannya.

"Kau manis~."

.

Jas hitam itu masih melekat di tubuh atletisnya, ini adalah kedua kalinya ia datang ke rumah ini. ia juga datang dengan alasan yang sama yaitu meminta kejelasan, gadis itu sudah membohongi dan berani-beraninya berkomplot bersama dengan Sasori. Ia tidak suka di bohongi apalagi menyangkut tentang orang yang ia cintai, tapi juga berkat mereka ia lebih menghargai kehadiran Sakura di hidupnya.

Memikirkan arti penting gadis itu di hidupnya, dan sekarang ia sudah begitu mengerti apa arti Sakura di hidupnya. Dia takkan menyia-nyiakan Sakura seperti dulu, katakanlah dulu ia bodoh tapi sekarang ia sudah berubah. Raut wajahnya masih saja dingin dan datar, saat pintu rumah megah itu dibuka dan menampakkan sesosok gadis cantik berambut pirang.

"Uchiha... Sasuke."

Kokai

.

.

.

.

Kokai

Disclimer : Om Masashi Kishimoto

Author : Hanna Hoshiko

Rated : T

Genre : Romance

.

.

.

.

Warning :

Maaf kalau fic ini tidak memuaskan karena saya tergolong Author baru...!

Cerita Abal, gak jelas, banyak typo,OOC (Sesuai kebutuhan cerita), AU, dsb.

Mohon RnR yaa minna..!

Kalo gak suka boleh gak dibaca kok...

Update setiap hari Minggu minna-san ^_^

Perhatian :

Cerita ini hanyalah fiksi, bila ada kesamaan alur, watak tokoh, atau apapun itu... itu dilakukan dengan ketidak sengajaan oleh author.

.

.

.

.

Kokai

.

.

.

.

"Apa disana menyenangkan?"

"..."

"Ingat jangan nakal dengan Gaara jii-san Ken. Jaa ne, baa-san menyayangimu."

Sakura memandang layar hanphone-nya sambil tersenyum bahagia, keponakannya itu sangat mirip dengan Sasori yang begitu menyukai bisnis. Tadi pagi ia ngotot sekali untuk ikut dengan Gaara ke kantor lagi, katanya ia masih belum puas melihat apa yang biasanya tou-sannya kerjakan ketika di kantor. Apakah tidak ada yang heran mengapa anak seusai Ken yang biasanya sibuk bermain tapi anak Sasori itu sibuk mengamati orang bekerja.

KOKAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang