O1

2.3K 232 6
                                    

Hari sudah pagi, seperti biasa Taeyong akan berangkat ke Sekolah tapi sebelum itu dia harus memasak untuk sarapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sudah pagi, seperti biasa Taeyong akan berangkat ke Sekolah tapi sebelum itu dia harus memasak untuk sarapan.

"Wah, kau memang cocok jadi pembantu." Yeri mengatakan itu sambil terkekeh dan dapat anggukan dari sang ibu.

Taeyong hanya diam sudah biasa dirinya dihina seperti itu, kalau melawan nanti dia di usir dan jadi gelandangan. Taeyong belum siap untuk itu.

"Aku berangkat" Jarang sekali Taeyong sarapan bersama dirumah, dia lebih memilih berangkat lebih awal.

"Eomma kapan akan mengusir anak itu?"

"Sudah biarkan saja, lagi pula ada untungnya juga dia tinggal disini, Eomma juga tidak harus memikirkan biaya Sekolahnya, dia bisa mencari uang sendiri"

"Itu benar" Mereka berdua tertawa bersama. Memang benar-benar licik.

[◾◾◾]

Taeyong lebih memilih berjalan ke Sekolah walaupun jauh tetap akan dia lakukan untuk menghemat uang hasil kerjanya di Supermarket.

Uang itu bukan hanya untuk jajan tapi juga untuk biaya Sekolah. Karena bibinya itu tidak ingin membiayai, jangankan membiayai; memberi uang saku dan mengambil rapotnya saja tidak pernah.

"Kapan aku akan kaya?" Gumamnya sambil berjalan menunduk dan menendang-nendang angin.

"Ya! Taeyongie!" Atensi Taeyong langsung teralihkan dengan suara khas seseorang yang dia kenal.

"Kajja! Kajja! Kajja!" Ya itu Junkyu, salah satu teman Taeyong yang punya kepribadian yang ceria dan sangat aktif di Sekolah, sangat bertolak belakang dengan Taeyong yang pendiam dan selalu murung. Ingin sekali rasanya Taeyong bertukar jiwa dengan Junkyu.

Junkyu menggandeng tangan Taeyong dan berangkat bersama ke Sekolah, ini sudah biasa mereka lakukan terkadang mereka bertemu saat sudah berada di gerbang Sekolah.

"Apa kau sudah sarapan?" Junkyu bertanya kepada Taeyong dengan senyuman ceria miliknya.

"Belum"

Junkyu menyipitkan matanya lalu menggembungkan pipinya dan bertingkah akan marah kepada Taeyong.

"Tidak baik jika tidak sarapan" Junkyu membuka tas'nya tanpa berhenti berjalan lalu memberikan sebungkus roti hangat untuk Taeyong.

"Gomawo" Taeyong tersenyum manis, dan itu membuat Junkyu membulatkan mulutnya.

"Kau sangat cantik saat tersenyum, dan aku lebih suka Taeyong yang cantik jadi kau harus tersenyum setiap saat"

"Nanti gigiku kering jika terus tersenyum"

Junkyu tertawa dengan pernyataan Taeyong, yang membuat Taeyong ikut tertawa dibuatnya.

Tanpa disadari mereka sudah sampai di gerbang Sekolah, karena terlalu asik bercanda Taeyong menabrak seseorang dihadapannya. Junkyu pun ikut terkejut dengan hal itu.

Selai isi rasa coklat dari roti hangat yang Taeyong makan terkena baju orang yang dia tabrak.

"Apa kau buta?" Suaranya sangat berat membuat Taeyong merinding dan tidak berani menatap.

"Tatap aku manis"

Emm..???

???

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝓢𝔀𝓮𝓮𝓽 𝓗𝓸𝓶𝓮  • 𝓢𝔀𝓮𝓮𝓽 𝓓𝓪𝓭𝓭𝔂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang