Story by @andhyrama
[Sudah tersedia di berbagai toko buku!]
Aku Naga yang ingin bebas! Bagaimana tidak? Aku yang hobinya memasak di dapur dan tidak suka olahraga justru terjebak di klub sepak bola. Bukan hanya itu, aku juga terpaksa ikut turnamen ya...
Gagal itu bukan hanya saat kita berhenti sebelum sampai tujuan. Gagal juga bisa berarti sampai tujuan, tetapi meninggalkan apa yang harusnya bersama kita.
Aku sudah gagal.
(◣_◢)
Pre-Question
Absen dulu! Lagu terakhir yang kalian denger?
Lewat Spotify, Joox, atau mana?
Komen hadir di tim kalian, ya!
#BucinnyaNaga
#RakyatnyaBima
Just random questions before you read the story!
1. Tulisan tangan kalian rapi atau acak-acak?
2. Lebih suka pelajaran hitung-hitungan atau mengafal?
3. Kalian anaknya perhitungan atau lupa udah abisin berapa duit hari ini?
3. Apa yang buat kalian betah sama teman-teman kalian saat ini?
4. Kalian suka nyanyi-nyanyi nggak kalau lagi sendiri?
Kalau iya, di depan cermin atau di kamar mandi?
5. Kalian paling nggak tega kalau lihat ....?
Aku sayang kalian! Kalian sayang aku, nggak?
Happy reading, don't forget to vote , comment, andshare!
(◣_◢)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Naga, jangan padamkan apimu!
(◣_◢)
Naga tidak mau bicara denganku. Dia terus saja diam di atas ranjangnya. Aku menyediakan makanan, minuman, dan obat untuknya. Namun, tidak ada yang dia sentuh.
"Saya akan memastikan dia makan, Yang Mulia. Sekarang, gantikan Naga ke sekolah. Jangan membuat kesalahan lagi," kata Jendral.
Aku pun berangkat ke sekolah Naga dengan perasaan yang masih gundah. Di kelas, aku mencoba untuk tidak mencolok lagi. Aku tidak mau orang-orang menjadi curiga.