pupus - 1

387 22 11
                                    

Donghae melihat gadis itu masuk ke ruangannya. Gadis itu juga menatapnya lalu tersenyum, senyuman yang teramat manis menurut Donghae. Meskipun mempunyai tatapan sedingin es, tapi mata gadis itu selalu hangat jika menatap Donghae.

Gadis itu, Jessica Jung. Wanita yang menghuni hati Donghae sejak tahun kedua dia bekerja di perusahaan ini. Rasanya dia harus berterimakasih sebanyak-banyaknya pada Yoona. Sekretaris sebelumnya. Yoona yang tiba-tiba harus mempercepat pernikahannya karena sang ibu sakit parah. Yang mengharuskan dirinya mengundurkan diri dari jabatannya sebagai sekretaris direktur lalu merekomendasikan sahabatnya untuk menggantikan posisinya.

"Sajangnim, long time no see. Bagaimana liburan akhir tahunmu? Apakah menyenangkan?", tanya Jessica bersemangat.

Hari ini hari pertama mereka bekerja setelah libur akhir tahun selama seminggu. Donghae tersenyum mengusuk gemas pucuk kepala Jessica, membuat gadis itu merengut sebal.

"Aishh.. Hae oppa...", ucapnya kesal. Menjadi sekretaris Donghae hampir dua tahun membuat mereka sangat akrab. Hingga Donghae meminta Jessica bersikap non formal jika sedang berdua saja ataupun sudah di luar jam kantor. Tentu saja juga karena Donghae menaruh hatinya pada Jessica.

"Kau tahu, liburanku teramat membosankan. Ibuku setiap hari mengingatkanku pada statusku yang single. Memintaku membawa calon istri ke hadapannya.", cerita Donghae.

"Poor you Mr. Lee, bahkan sahabat karibmu sedang honeymoon bersama istrinya sekarang. Dan kau masih saja dikejar ibumu untuk segera mencari istri.", Jessica tertawa meledek Donghae.

"Yaaa.. Jangan meledekku seperti itu!", teriak Donghae lalu menjitak dahi Jessica.

"Yaaa.. Kau mau membuat dahiku bertambah luas seluas samudera!", teriak Jessica tak kalah kesal.

Mereka berdua terdiam, lalu tertawa terbahak-bahak.

"Aigooo, libur seminggu tak membuatmu kehilangan suara lumba-lumbamu Jessica-ssi.", gurau Donghae.

"Oh.. Tentu tidak Tuan. Ini adalah trademark milikku.", kata Jessica asal.

"Chaa.. Mari sekarang kita membicarakan pekerjaan Mr. Lee!", tambah Jessica sambil mengangsurkan iPad yang berisi jadwal Donghae untuk hari ini.

"Wahh.. Hari pertama bekerja dan kau memberiku 3 meeting besar. Daebak!!", seru Donghae setelah melihat jadwalnya.

"Tidak usah banyak mengeluh Sajangnim. Ini untuk menambah pundi-pundi uangmu juga pada akhirnya.", kata Jessica.

"Ahh.. Kau benar juga!", Donghae tanpa sadar menyetujui perkataan Jessica.

"Meeting pertama dimulai 15 menit lagi Sajangnim. Apakah anda mau menyambut Mr. Cho ke lobby atau cukup saya sendiri?", tanya Jessica.

"Cukup kau saja. Aku harus mempelajari lagi berkas-berkas ini selagi ada waktu. Nanti langsung bawa dia ke ruang meeting lalu beritahukan kepadaku.", jawab Donghae.

"Baik Sajangnim. Kalau begitu saya permisi dulu.", pamit Jessica meninggalkan ruangan Donghae.

Donghae tersenyum seperti orang gila ketika Jessica sudah keluar dari ruangannya. Hatinya berbunga-bunga. Rasa rindunya yang membuncah karena seminggu tidak bertemu wanita pujaannya terbayar sudah. Terkadang dia heran pada dirinya sendiri kenapa memilih memendam rindu sendiri dan tidak mengatakan yang sebenarnya pada Jessica. Padahal selama liburan kemarin, sahabat-sahabatnya sudah menyuruh Donghae menyatakan cintanya. Mereka takut jika terlalu lama menyimpan cinta, Donghae akan terpuruk saat cintanya tak terbalaskan. Namun menurut Donghae, alasan itu tak masuk akal. Sebab sampai sekarang Jessica juga masih single.

Story Of Us -- Haesica Ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang