Khawatir

334 33 2
                                    

"Sinb" panggil eomma.

Aku tidak menjawab apa-apa.

"Apa kamu akan terus berdiam diri di kamar" tanya eomma dan aku tidak jawab lagi.

"Sinb buka pintunya!" bentak Appa.

"Ani" jawabku sambil terus menangis.

"Jangan jadi keras kepala hanya karna lelaki itu!" bentak appa lagi.

"SINB BUKA PINTUNYA!" bentak appa udah emosi banget.

"Hiks.. appa" jawab aku sambil nangis seguk-segukan.

"Sudah jangan seperti itu ke Sinb" ucap eomma.

"Anakmu ini keras kepala sekali! Ngapain dia tangisin lelaki seperti Jungkook" kata appa.

"Maklumin saja, Sinb baru pertama kali berpacaran dan bahkan pertama kali jatuh cinta dengan seseorang" jawab Eomma.

"Jungkook itu tidak baik, mungkin ia hilang kabar karna sudah menemui wanita lain" ujar appa.

"Appa cukup.. Jungkook tidak seperti itu" ucapku.

"Terserah kamu Sinb!" appa langsung pergi.

"Sinb, izinkan eomma masuk sayang" bujuk eomma.

"Nee"

Aku langsung membuka pintu kamarku.

"Jangan nangis lagi, lebih baik kamu makan ya" suruh eomma dan Sinb ngangguk.

"Eomma, apa Jungkook akan lakukan hal yang dikatakan appa tadi?" tanyaku.

"Ani, percayalah itu tidak akan terjadi" eomma mengusap puncak kepalaku.

"Aku percaya"

"Kalo begitu kamu abisin buburnya ya" suruh eomma.

"Baiklah" jawabku.

Aku langsung memakan bubur buatan eommaku, setelah beres aku rebahan di kasur.

"Kapan aku bisa melihat dunia ini? Aku menunggunya" ucapku.

Tanpa aku sadari, mataku mulai tertutup.

Dan...

"Apa ini? Apa aku bisa melihat?!" ucapku ketika melihat segala di sekitarku berwarna putih.

"Sinb" panggil Jungkook memakai jas  berwarna putih.

"Kamu? Apakah kamu Jungkook?" tanyaku.

"Iyaa aku kekasihmu, Jeon Jungkook" jawab Jungkook.

"Aku senang bisa melihatmu"

"Aku juga senang" ujar Jungkook.

"Terimakasih sudah menjadi kekasihku Sinb, tapi maaf aku harus pergi jauh" tambah Jungkook.

"Maksudmu?"

"Jagalah mata itu Sinb" ucap Jungkook sambil tersenyum.

Jungkook berjalan meninggalkan Sinb, ia berjalan ke sebuah pintu berwarna putih.

"Kamu mau kemana?!" teriak aku.

"Aku akan pergi jauh, jaga dirimu! Aku mencintaimu Hwang" Jungkook langsung memasuki pintu tersebut, tiba-tiba pintu itu bercahaya dan hilang.

"Jungkook kamu dimana?"

"Jungkook?!"

"JEON JUNGKOOK!"

Aku langsung terbangun dari tidurku, ternyata aku mimpi.

"Astaga mimpi apa aku? Ah tiba-tiba aku lupa wajah Jungkook di mimpi" ucapku.

Thank you ; SinkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang