Semenjak pelajaran heesung tidak terlalu fokus kepelajarannya karena banyak yang bisik bisik tentangnya.
Contohnya seperti :
"Anjir anak amrik men"
"Emng ye anak sini yg ada darah luar cakep semua"
"Dah campur somi duduknya men tambah ambyar"
"Lebay anjir lo mah, cakep tapi men demen gue"Bisikan itulah yang keluar dari mulut para siswa siswi dikelas ini sampai beberapa kali heechul menegor karna terlalu berisik.
"Som kenapa pada bisik bisik?" Tanya heesung bisik bisik sambil menengok ke arag somi.
"Biasa kalo ada anak campuran luar contohnya lo atau gue gitu pasti heboh" ucap somi dan heesung hanya ber oh ria.
Pelajaran sudah selesai dan saatnya istirahat.
Saat heesung dan somi berjalan melewati koridor heesung tiba tiba tertabrak seorang lelaki jangkung, tinggi banget asli.
bruk!
"Awhh" lirih heesung yang tertabtak dengan sangat sangat kencang.
Somi kaget melihat temannya itu yang tadinya anteng jalan eh sekarang sudah ada dibawah.
Kaki heesung terasa nyeri, sakit, sangat sakit karna posisi jatonya kaki kiri yang ketekuk dan membentur lantai dengan kencang.
Dengkul sedikit lebam.
"HOI MANUSIA! SINI LO MINTA MAAP! HEH KABUR LAGI!" Teriak somi sekencang kencangnya kepemuda yang menabrak heesung, pasalnya pemuda itu langsung berlari tanpa meminta maaf, jangankan meminta maaf negok sedikit aja ngga.
"Aduh ke uks deh ayo" ucap somi dengan khawatir "awas hati hati, pelan pelan aja" kata somi lagi sambil membopong badan heesung yang sedikit pincang.
"Lo bilang pelan tapi ntu cepet anjir" ucap heesung kesal.
"Iya iya maap neng" kata somi sambil cengengesan.
Sekarang mereka berdua sudah diuks dan heesung yang sedang diobati.
"Terkilir nih, jangan banyak gerak dulu ya, gerak seperlunya aja, dan kalo mau kemana mana kalo bisa sama orang, sama somi tuh misalnya jangan sendiri" ucap kak Mark selaku pmr yang sedang bertugas hari ini.
"Oh iya kak terima kasih" ucap somi kepada mark sedangkan heesung masih meringis kesakitan diatas kasur uks.
"Iya sama sama, saya permisi" ucap mark lalu jalan keluar uks.
"Hee kayanya gue tau siapa yang nabrak lo, tapi ga yakin" ucap somi setelah itu duduk dikursi samping kasur yang heesung tempatin.
"Ga usah nebak nebak" ucap heesung yang sedang berbaring.
"Bukan nebak hee cuman gue yakin dari ciri cirinya, tubuh jangkung, kakinya panjang, sedikit kurus, tapi gue lupa namanya" ucap somi dengan ekpresi seperti otang mikir.
"Terserah lo dah gue ga mempersalahkan banget" ucap heesung.
"Gue bantu cari tu orang dah, harus minta maaf dia masa udah bikin kaki lo begini" kata somi setelah itu memukul kaki heesung yang sudah terlapisi dengan perban.
"EH ANJIR JANGAN DIPUKUL PEKOK!" Omel heesung dan memukul kepala somi.
"Tunggu gue nginget seseorang"
"Apaan si masih aja dipikirin"
"Pa..park...park siapa si anjir, itu laki laki yang banyak di suka" kata somi sambil mikir keras.
"NAH!"
"KAGET SUBHANALLAH" kaget heesung.
"Gue tau!"
"Siapa?"
"Park Jisung"
To be continued . . .
Nyambung ga si?
Kalo tetep ga nyambung atau ga seru maap maap ga pinter bikin cerita.Btw akan jarang up soalnya sudah mau mulai sekolah ~
Asli pengennya sekolah langsung bukan online:) kalo onlinr ga tau kenapa ga ngeresep gitu otaknya:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dingin || Park Jisung [ Revisi ]
Short Story❝ Gausah sok dingin kalo masih main lirik lirikan ke gue. ❞ Jung Heesung murid pindahan dari amerika yang sekarang bersekolah di korea itu bertemu dengan lelaki yang teramat dingin bahkan 'katanya' lelaki itu lah yang paling dingin dan cuek seantero...