Hari itu, setelah pulang sekolah, Jisung mager pergi ke kamar mandi. Padahal bundanya sering bilang kalau nggak boleh males buat mandi. Bersih pangkal kesehatan.
"Yaampun kenapa aku bisa semager ini."
Jisung merentangkan badannya yang jenjang itu. Entah berpikir apa melihat langit-langit atau dia sedang melakukan sandiwara galau sendirian.
Setelah melamun selama 15 menit lamanya, Jisung memutuskan untuk mandi demi kebersihan dirinya dan menjaga tali silaturahmi dengan sang ibunda.
"Udah nggak mager, terus gabut. Eh ada tugas buat besok nggak ya? Tanya Chenle ah, eh kok tanya Chenle sih. Ah udah kalo ada tugas kerjain pagi-pagi aja kayak biasanya."
Kebiasaan jelek adik Jisung, jangan ditiru ya.
Daripada gabut Jisung lebih memilih buka hp dan chat Chenle pasal apa tugas untuk besok. Eh taunya Jisung buka app lain, yaitu galeri.
Scroll terus, scroll.
"Post ini ah, akunya guanteng pol."
Belum sampai 10 menit Jisung post, notif hpnya yang sekian lama redup akhirnya hidup kembali, ramai. Untuk pertama kali setelah sekian lama Jisung merasakan debaran di hati selain bertemu dengan mbak crush.
Senyumannya hilang seketika, soalnya selain notif like, bayangan komentar tentang betapa tampannya seorang Jisung, kayak:
'jisung cakep banget asli'
'yaampun oppa gue'
'mas jisung nggak ada niatan buat jadi pacar aku?'Bukan, bayangan yang Jisung nanti-nantikan lenyap seketika saat dirinya menyadari kenyataan bahwa isi komentarnya begini:
'jisung, captionmu meresahkan, gelut saja hayuk sama mas Jeno'
'jisung, km mau ga mas nana pinjemin ps lagi ya? liat aja nih, kalo mas nana pulang huh'
'sung, mas makli gamau km pinjem komputer mas lagi loh ya:)'
':))'Komentar yang teratas ada dari Jeno yang bikin jantungnya Jisung dag dig dug ser nggak karuan. Tremor sekarang dirinya di kamar, meratapi nasib. Apa yang akan Jisung lakukan nanti saat bertatap muka sama Jeno?
Karena Jihan belum menunjukkan batang hidungnya, jadi Jisung ancang-ancang untuk pergi dari rumah kemana saja asal pergi sebelum Jihan balik ke rumah yang selalu bareng mas Jeno.
Beribu-ribu pikiran negatifnya berputar di otaknya.
"Jisung~"
Jisung merasa jantungnya turun pindah ke lutut saat Jeno membuka pintu dan menampakkan dirinya di depan Jisung. Apalagi barusan Jeno panggil seolah-olah Jisung bakal tamat hari ini.
"Eh iya mas Jeno, kenapa?"
"Mas Jeno mau ngajak kamu keluar, mau nggak?"
"Punten mas, mau ngapain Jisung? Jikalau perihal post tadi, Jisung nyuwun pangapunten nggih mas, nanti langsung Jisung hapus deh. Tadi Jisung cuma gabut aja jadi ngepost begituan. Maap ya mas Jeno."
Jeno diam, tidak tahu apa yang sedang Jisung bicarakan.
"Mas Jeno maap mas, ampun."
Jeno tertawa melihat tingkah gemas calon adik iparnya. Padahal Jeno kira Jisung bisa membedakan mana bercanda dan mana yang serius. Ternyata, Jisung sepolos ini.
"Ngapain sih? Orang mas Jeno tuh mau jemput kamu kok. Kata mba Jihan, kamu mau nonton 'Frozen 2' apa nggak? Kalo nggak mau mba Jihan mau nonton 'Dark Waters' aja sama mas Jeno."
Jisung geming. Matanya berkedip-kedip berusaha mencerna apa yang dikatakan Jeno.
"YAMASA AKU NOLAK MAS? KANGEN BANGET JISUNG SAMA ANNA HUHUU MAS JENO AYO BERANGKAT SEKARANG!"
KAMU SEDANG MEMBACA
jisung things
Fanfictionkeseharian adek jisung yang digemari orang-orang di sekitarnya. [start 20/01/20 - ... ] #35 in sibling [050220] #127 in parkjisung [050220] © newkiddoz, 2020