[ ✓ ] someone else

218 24 0
                                    

"Jiiisuuung, aku kenyang banget. Kamu ya tanggung jawab ini habisin semuanya. Kan kasian kalo nggak dimakan, nanti nangis makanannya."

Kalimat yang keluar dari mulut Grace disaat makan berdua setelah memata-matai Jihan itu terngiang-ngiang di telinga Jisung. Seperti suatu lagu yang tak sengaja Jisung loop di playlist.

Jisung lemah banget, lemah. Gemas dengan kelakuan Grace yang bertingkah manis di depannya. Padahal kalau di rumah Jisung yang kayak begini. Tapi di depan mbak crush Jisung harus terlihat cool.

Namanya juga budak cinta.

-

Jihan melewati gojek yang berhenti di depan rumahnya. Dari dalam mobil udah kelihatan kalau Jisung yang nge-gojek seusai bucin.

"MAS DOY!"

"Oi Jisung, udah gede kamu ya?"

"Oh jelas dong. Oiya btw makasih ya mas, gara-gara mas Doy jadinya Jisung seneng banget hari ini."

Doyoung mengernyit, tidak mengerti hal apa yang telah ia lakukan untuk Jisung, padahal Doyoung pikir baru beberapa detik yang lalu mereka saling temu. Kemudian menatap Jihan dengan tatapan bingung.

"Itu tadi adek bucin."

"Ehhh, kamu udah bisa bucin ya ternyata."

Bunda yang keluar rumah untuk mengecek halaman, kaget melihat kehadiran Doyoung.

"Loh Doyoung, kapan kesini? Nggak mau mampir dulu? Tante kangen banget loh."

"Iya kemaren baru nyampe, te."

"Ayo sini mampir dulu, tante ada banyak masakan tuh. Jihan sama Jisung mana mau ngabisin makanan tante, pada nggak doyan."

"Ihh bunda, aku sering ikut ngabisin makanan loh ya. Adek tuh, yang mintanya kfc terus." Protes Jihan membuat Jisung melotot ke arah Jihan, tatapannya memberi tahu bahwa Jihan membual.

"Haha nggak dulu te, tadi udah makan bareng Jihan."

"Huu Jihan mulu, sekali kali sama tante. Udah jarang kan kamu ketemu tante."

"Tau tuh Jihan tadi maksa ditemenin ke mall, besok deh te Doyoung kesini lagi, udah mau maghrib. Duluan ya tantee! Dah Jihan, Jisung! Jangan kangen loh."

"Ihh nggak akan kangen aku sama mas Doy." Kata Jisung sambil melambaikan tangannya.

"Hati-hati ya Doy, salam buat mamah."

"Iya, te."

Setelah kepergian Doyoung, bunda mencolek pinggang Jihan yang membuat refleks tak sengaja yang juga tak mengenakkan.

"Ihh bunda, kenapa?"

"Tumben kakak nggak sama Jeno?"

"Kan mas Doy baru nyampe sini bun, jadi kakak ajak deh jalan-jalan."

"Alesan. Pasti lagi berantem ya sama Jeno?"

"Nggak bunda."

"Iya, iya, hihi. Yaudah sana masuk, mandi dulu jangan lupa. Bau kecut nih."

"Iyaaaa bun." Ucap Jihan dan Jisung serempak.

Tumbenan nih selaras.

Sembari jalan ke dalam rumah, Jisung colek-colek bahunya Jihan dan cerita tentang kejadian tadi.

"Mbak, tadi bucin adek sama Grace sukses huhu. Seneng banget adek lohhh. Terus tau nggak mba, Grace tadi lucu banget waktu makan. Gemes adek tuh."

"Yaampun adekku sekarang udah cerita tentang cewek ke mbak padahal biasanya adek kalo cerita pasti tentang Chenle kalo ngga Jaemin."

"Kan adek udah puber mbak."

"Dek... Tau ngga si dek, gara gara jalan sama mas Doy tadi mbak hampir oleng dari Jeno."

"Haduh, kebiasaan mbak liat yang ganteng dikit oleng."

"Nggak gitu, dia temennya mas Doy yang lagi main ke rumah eyang katanya."

"Eyangnya siapa mbak?"

"Ya eyangnya dia lah dek."
"OIYA MIRIP JENO! Nggak mirip mirip banget sih, cuman kalo liat dia jadi keinget Jeno gitu. Oiya dan tadi mbak ngepap, mau liat?"

"Mana, mana?"

"Memang ganteng si mbak, tapi nggak mirip mas Jeno ah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Memang ganteng si mbak, tapi nggak mirip mas Jeno ah. Etapi iya deng kayak ada yang mirip tapi nggak tau, eh nggak mirip deng."

"Adek... ."
"Aduh jadi kangen Jeno, mau telpon Jeno ah."

"Disuruh bunda mandi, bucinnya ditunda dulu."

"Aelah iya, iya."

Tumbenan banget Jisung.

jisung thingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang