Insincerity

1.8K 125 38
                                    

Jika ditanya siapa mahluk paling sempurna di muka bumi ini, maka Si berandal Oh dengan mantap menjawab.

Si pintar yang angkuh.

Si cerdik nan sombong yang tutur katanya lebih dari sekadar menusuk semata. Tetapi tepat mengenai ulu hati kemudian dirobek dan ditaburi air cuka. Begitu pedih, singkat namun mengena.

Bibir cendikiawan Si nakal ini selalu di poles dengan Chateau merah menyala kontras sekali dengan wajahnya yang seputih pualam namun sorot matanya tajam serta sehitam jelaga. Rambutnya selalu ia kuncir tinggi menyombongkan leher jenjangnya pada dunia, senang memakai pakaian terbuka dengan garis leher off shoulders yang hanya menutupi sebagian lengan dan memamerkan bahu, tulang selangka dan dada.

Suara ketukan stiletto merah nona pintar ini bahkan terngiang-ngiang di kepala Sehun dan menjadikan nada pengantar tidur yang merusak mimpi indah dan menodai fikiran kotornya. Bayangan ketika wanita itu berjalan dengan lenggok tubuh sempurna, sebuah proposisi ideal antara garis tubuh yang jenjang serta keelokan lekukan yang . Lebih dari sempurna.

Apalagi ketika mulut tajam wanita itu membuka suara, hancur sudah hidup Oh Sehun. Dia terpecah dalam ceceran ceceran hangat serta warna-warni bintang yang mendadak berkumpul di perutnya dan menggelitiki Sehun menuju perasaan yang membumbung tinggi. Umpatan yang indah, kata-kata kasar yang merdu. Tetapi pula tatapan tajam yang mendebarkan serta tendangan maut yang membuat Si tampan kebanggan Korea Selatan Oh Sehun linglung tiga hari tiga malam.

Oh, dan jangan lupakan juga.

Desahannya yang begitu panas dan menggairahkan.

"Aahnn..."

Shit!

Sehun sudah tidak bisa menahan dirinya lebih lama lagi.

Kemeja linen si angkuh sudah tanggal, menyisakan ia dengan mini skitrnya berwarna hitam ketat.

"Panggil namaku." Perintah Sehun mutlak.

Aura dominan jelas memenuhi dirinya, Si cantik nampak tidak Terima, wajahnya menunjukan penolakan yang angkuh.

Splash

"Aahhnnt.. "

Dan Oh Sehun pula bisa lebih angkuh lagi.

Sehun menyeringai puas menatap hasil karyanya, sebuah tanda kemerahan yang melintang di bahu dan dadanya hasil karya pecutan cambuk Oh Sehun. Dan Si cantik malah memejamkan matanya nikmat, menikmati sensasi dari rasa sakit yang Sehun suguhkan.

Sehun sadar diri dia adalah seorang yang gila, meski bumi dan langit memberkatinya dengan memberikan kekayaan, kekuasaan serta paras yang tampan tetap saja  kebrengsekan tidak bisa lepas dari gelarnya. Tetapi tidak  menyangka bahwa  akan ada mahluk yang lebih gila lagi dari Oh Sehun, yang menikmati kegilaan Sehun dan bahkan menuntut lebih.

"Apakah itu nikmat?" Tanya Sehun.

Tidak pernah berharap bahwa Si angkuh akan menjawab iya, namun berapa kalipun Sehun menyiksa dan menanyakan hal yang sama dia pasti menjawab dengan satu kata.

"More..."

"Please treat me more... "

Oh jelas saja, ini seperti menyuguhkan buaya dengan daging kambing segar Sehun dengan senang hati akan melakukan kesenangannya. Namun yang Sehun paling tidak mengerti mengapa sosok dengan profil yang sempurna yang Sehun harapkan kenormalannya malah yang paling gila? Hampir hidup dengan bersenang-senang menjadikan wanita sebagai mainan dan melakukan penyiksaan sebagai pemuasan hasrat mengapa dia orang paling normal yang Sehun temui justru yang paling gila. Rata-rata kebanyakan wanita akan bertekuk lutut pada Oh Sehun, membuka kedua pahanya dan menyuguhlannya secara cuma-cuma pada Oh Sehun. Apapun akan semua wanita pertaruhkan untuknya, ya walau pada akhirnya menjerit meminta dihentikan dari aksi penyiksaan.

Broken LullabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang