Biarkan malam yang menyelimuti pahitnya harimu. Biarkan ketenangan yang menjemput bahagiamu.
Hanya cerita oneshot/twoshot. kumpulan cerita gaje di sela-sela kesibukan. Semoga menikmati dan semoga sukak😘😘😘
HunHan, Mixed (GS/Yaoi)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sehun dan Luhan keduanya kini mulai dekat. Selain mengurusi urusan bisnis mereka pula sibuk mencari sosok teman kecil yang ingin Sehun temui.
Dan masalah Irene? Lupakan, Sehun mengaku bahwa dia lelah menghadapi perempuan keras kepala dan seenaknya seperti dia. Terkadang Sehun bermain kucing kucingan dan bersembunyi di apartemen Luhan. Tak jarang pula dia menghabiskan waktunya di sana dan menginap untuk satu malam.
Keduanya kini telah berada di desa tempat Sehun kecil dulu. Di sebuah tempat di mana kenangan indah masa lalunya terukur di sana.
"Terakhir aku kesini adalah saat aku mendapat liburan di semester keenamku. Aku bertanya dan beberapa dari warga sini mengatakan bahwa dia pindah bersama ayahnya."
Sehun menjelaskan dan Luhan diam memperhatikan. Keduanya masih berjalan menyusuri tanah sekitar dengan mobil yang diparkir jauh di jalan utama sana.
"Kau tahu siapa ayahnya?" Tanya Luhan.
" Tidak."
"Lalu bagaimana dengan kerabatnya?"
Sehun menggeleng, ratunya sedikit tak terbaca, rasa sesal kini ada dalam hatinya namun percuma Sehun tak mampu bersuara. Sehun hanya merasa bahwa dia, tidak berguna.
"Tidak pula. Aku hanya mengenal neneknya, dan dia sudah lama meninggal."
Lama berjalan akhirnya keduanya memilih untuk mendudukan diri di atas rumput. Sehun menoleh dan mendapati keringat di pelipis Luhan, dia sedikit merasa bersalah.
"Maaf membawamu untuk sesuatu yang tidak jelas seperti ini."
Luhan hanya diam. Dia mengangkat bahunya ringan. "Bukan masalah. Lagipula aku butuh refreshing."
