Biarkan malam yang menyelimuti pahitnya harimu. Biarkan ketenangan yang menjemput bahagiamu.
Hanya cerita oneshot/twoshot. kumpulan cerita gaje di sela-sela kesibukan. Semoga menikmati dan semoga sukak😘😘😘
HunHan, Mixed (GS/Yaoi)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Addictted
.
.
.
.
Drama, GS.
Length: twoshot
Chapter: 2/2
.
.
.
Jangan lupa vote, dan komen tentang ff ini 👌🏻👌🏻👌🏻🙂
"Luhan! Aku mohon buka pintunya! Kita bicarakan ini baik-baik, tak perlu seperti ini!"
Baekhyun menggedor pintu kamar mandi Luhan dengan kencang. Dia menggigit bibirnya cemas, apa yang harus dia lakukan, bagaimana bila hal ini justru membuat Luhan dalam bahaya. Baekhyun merasa bersalah terlalu keras pada Luhan, dia mengancam Luhan akan menghubungi Sehun atau minimal Chanyeol tentang kehamilannya tapi Luhan menolak mentah-mentah. Dia menggeleng kuat dan memilih menyembunyikan dirinya di dalam kamar mandi.
"Luhan aku mohon keluarlah! Kita bisa bicarakan ini baik-baik!"
Di balik pintu Luhan menggeleng kepalanya dengan kencang. Matanya sudah sembab dan merah. Duduk berjongkok memeluk lututnya.
"Tidak!" Jerit Luhan. "Aku tidak mau!"
Luhan sungguh ingin menangis, dia kebingungan dan tak tahu apa yang harus dia rasakan. Senang atau sedih, terpuruk atau justru bahagia? Ketakutannya kembali muncul bayang-bayang kakaknya yang menggantung tak bernyawa di kamar apartmen kembali membuat pikiran Luhan menggila.
"Aku tidak mau Baek! Huhuhu... Aku tidak mau!"
Baekhyun menghela nafasnya. Baiklah lagipula ini salah Baekhyun, seharusnya dia tidak terlalu keras pada Luhan dan memberikan pengertian lebih. Maka Baekhyun mencoba melunak dan sedikit mengalah.
"Oke! Baiklah!" Baekhyun lalu merogoh gawai miliknya dan membuangnya jauh ke arah sofa.
"Aku sudah menjauhkan ponselku! Aku tidak akan menghubungi siapapun, tidak Sehun atau bahkan tidak Chanyeol, aku berjanji! Kita perlu bicara Lu, demi dirimu demi bayi kalian!"
