"Kak?"
Anny dan Doyoung bertatapan satu sama lain, saling bertanya pada diri sendiri kenapa mereka bisa bertemu di jalan ini. Doyoung merasa takjub apa yang dikatakan Anny terjadi di depan matanya. Tak sempat berfikir, melihat Anny yang sedang tersungkur jatuh di depan mobil, doyoungpun langsung membantu Anny untuk berdiri.
"Kamu gapapa?"
Doyoung mengulurkan tangan ke hadapan Anny bermaksud ingin menolong, tapi Anny tidak menghiraukan dan berusaha bangkit sendiri.
"Aah..."
Anny merintih kesakitan ketika mencoba berdiri dan menggerakan pergelangan kakinya.
"Bisa berdiri sendiri? Makanya aku bantu sini".
"Aku gapapa".
"Ayo pegang tanganku".
"Gausah".
Anny berusaha berdiri kembali dengan segenap menahan rasa sakit dan ngilu di kakinya, berhasil. Tapi tubuh anny mulai oleng ketika melangkahkan kaki, hampir saja Anny terjatuh lagi kalau bukan dekapan tangan Doyoung yang sergap.
"Protes sekali lagi, aku gendong juga nih".
"......"
Apa?
Anny tidak bisa menolak kali ini, dia menerima bantuan Doyoung yang sedang membopohnya menepi ke pinggir jalan.
"Coba liat, kayanya kaki kamu bengkak".
"Gapapa paling cuma kesleo".
"Ke rumah sakit ya? Takut kenapa-napa".
"Gaus-"
"Mbak, kenal sama orang ini?"
Tanya seorang bapak paruh baya ke Anny, Anny baru tersadar kerumunan warga sekitar terjadi karena insiden tabrakan tadi.
"Oh iya kenal kok pak-"
"Saya kakak tingkatnya pak kebetulan".
Tambah doyoung melengkapi penjelasan Anny yang singkat. Bapak itu masih menatap dengan curiga tapi karena melihat sepertinya mereka berdua memang saling kenal akhirnya bapak itu melepas rasa khawatirnya yang jelas terlihat di wajahnya.
"Kalau ada apa-apa bilang aja mbak, kantor polisi deket kok dari sini".
"Eh, eh gausah pak. Makasih bantuannya, maaf bikin panik".
"Yaudah mbak, hati-hati ya lain kali".
"Iya pak".
Bapak itu meninggalkan Anny dan Doyoung berdua lagi dan membubarkan kerumunan warga sekitar.
"Ayo, kita ke-"
"Pulang ajah".
"Ann, kalau ada masalah gimana? Kamu aja gabisa jalan sendiri kan".
"Aku. Bilang. Pulang. Aja. Ke. Rumah"
Penekanan dalam setiap kata yang di lontarkan Anny membuat Doyoung kehabisan kata dan mau tidak mau menuruti maunya.
"Yaudah aku anter kamu pulang, sini aku gendong ke mobil".
"Motor aku?"
"Ya biar aja disini dulu, yang penting kamu aku anter pulang"
"Kenapa ga pake motor aku aja?"
"Bisa naik motor emang?"
Tanya Doyoung sambil melihat Anny ke bawah, Anny refleks melihat kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Precognition | Doyoung
FanfictionBagaimana rasanya jika kau punya kemampuan dapat melihat kejadian di masa depan? *** Start Januari, 2020