Enam - Situasi

987 127 19
                                    


"Kok kakak gak nanya aku?"

"Nanya apa?"

"Kak Doyoung kok bisa nganter aku."

"Oh itu, sebenernya dia tadi ada janji sama kakak. Trus tiba-tiba batalin mendadak karena dia bilang habis nabrak orang, lalu nganter korbannya sampe rumah yang daerahnya gak asing..."

"Kok aku gak tau? Padahal aku dari tadi disamping kak Doyoung"

"Lupa kalo habis ketiduran?"

"......"

"Jadi kak Doyoung tahu kalo aku adik kamu kak?"

"Kakak juga baru tau, kamu kok bisa jadi sama Doyoung, semenjak kejadian itu kamu kan gak pernah nyinggung masalah Doyoung lagi."

"Kompresin yang bener dong kak."

Anny mengalihkan pembicaraan dengan menunjuk kakinya yang sedang di kompres kakaknya itu. Sudah larut malam, Johnny mungkin capek juga setelah bekerja tapi masih menyempatkan mengobati kaki Anny yang bengkak akibat insiden kecelakaan tadi.

"Taroh hapenya, istirahat."

"Bentar mau ngabar-"

"Kakak bilang i.s.t.i.r.a.h.a.t"

Ucap Johnny sambil merebut HP dari tangan Anny. Mungkin karena pengaruh kakinya yang sakit, Anny tidak bisa melawan kakak satu-satunya ini. Anny membayangkan mungkin saja akan banyak chat dari Felish, Haechan, Renjun dan anak lain misalnya.

Ehm, atau mungkin tidak sama sekali.

"Kok dibawa sih?"
Anny protes lantaran HPnya diambil Johnny dengan paksa.

"Biar kamu tidur."
Ujar Johnny singkat lalu keluar dari kamar Anny.

"Haaaah, mana bisa tidur kalo logbook belum beres."

***

Seperti biasa Johnny sudah siap berangkat ke kantor dan sedang menyiapkan sarapan. Kaki Anny sudah membaik tapi masih belum bisa sepenuhnya berjalan dengan normal.

"Dek, mau kemana?" Johnny yang baru muncul dari arah dapur mengagetkan Anny yang berjalan pelan, bermaksud diam-diam.

"HP aku mana kak?" Sudah kepalang basah juga kan, jadi sekalian.

"Malah nanyain HP. Tuh udah aku charge!"
Tunjuk Johnny ke arah meja dan nggak perlu lama, Anny langsung mengambil HPnya.

Benar. Ada banyak chat masuk dari Haechan, dan teman sekelompoknya. Semuanya menanyakan logbook.

"Ditanya bukannya jawab ya."
Anny agak berjingkat, tahu-tahu sudah ada Johnny di belakangnya.

"Mau kemana lagi, ke kampus lah"

"APA?"
Anny menutup telinganya karena bentakan Johnny.

"Gak ada kampus kampusan ya. Ini kakinya aja masih bengkak. Di rumah aja."

"Tapi kak-"

"Ini kakak adek pagi-pagi udah perang aja ya."

Terdengar suara dari arah pintu, rupanya itu Taeyong. Teman Johnny yang berprofesi sebagai dokter. Sudah pasti kedatangannya dikarenakan permintaan kak Johnny yang terhormat.

"Pageeeee..." Sapanya, membuyarkan Anny dan Johnny yang sempat terpatung sejenak. Tidak ada suara kendaraan, tau-tau sang dokter udah nongol aja.

"Bukannya sejam lagi janjiannya?"

"Oh gue lupa kasih tau lo kalo ada jadwal jaga pagi, bisa berabe kalo ketinggalan doa pagi lagi. Periksanya gue majuin sejam gapapa kan tuan putri?"

Precognition | DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang