HEARTLESS 58

3.1K 167 3
                                    

"Nyonya," Willian menyambutnya didepan lobi utama gedung Salim & Co. ketika Alessandra baru saja melepas kepergian Raymond kakaknya. Willian mengangguk kepadanya dan membukakan pintu untuknya sementara Koko—supir pribadinya sudah menunggu dibalik kemudi.

Alessandra tersenyum kecil kepada mereka lalu baru akan memasuki mobil ketika seseorang memanggilnya.

"Nona," itu adalah Jack. Supir pribadi sekaligus bodyguard yang ditugaskan Raymond untuknya.

"Hi, Jack. Good to see you again." Alessandra tersenyum lebar kepada pria itu kemudian memerintahkannya untuk ikut keatas mobil. Willian asisten suaminya tidak dapat menolak keinginannya ketika Alessandra berkata kepadanya, "Jack ikut atau tidak sama sekali."

"Baik." Kata Willian kepada istri bosnya.

Lima belas menit kemudian, Alessandra menjatuhkan tatapannya pada sebuah gerobak kecil di pinggir jalan yang terlihat ramai oleh pengunjung. Asap yang cukup banyak dengan aromanya yang kuat. "Willian,"

"Ya, Nyonya?"

"Bisa kita berhenti disana? Aku ingin makan sate."

Willian yang duduk disebelahnya menoleh untuk melihat gerobak sate didepan sana dan pria itu tidak yakin apakah ia harus menuruti keinginan wanita itu. "Maafkan saya, Nyonya tetapi permintaan Anda—"

"Aku tidak memintamu, Willian. Aku memerintahmu." Kata Alessandra.

Willian menatap istri bosnya malam itu yang terlihat sangat cantik—tentu saja jika ia mengatakannya didepan bosnya pria itu akan membunuhnya. "Baik." Kata Willian akhirnya.

"Enam porsi, Jack." Kata Alessandra kepada bodyguardnya setelah mereka mengambil duduk di kursi memanjang. Lalu ia melihat dua orang dihadapannya yang terus memperhatikan sekelilingnya. "Duduklah. Apa kalian akan makan sambil berdiri?"

"Nyonya...." Willian memanggilnya sekali lagi untuk menyadarkan istri bosnya yang seharusnya tidak makan dipinggir jalan. Karena tentu saja bosnya—Nikolas Bachraj dapat dengan mudah membelikan sate yang lebih mahal dan berkualitas disebuah restoran ketimbang harus membelinya di pinggir jalan. "Saya...."

Alessandra tertawa, "Duduklah, Will. Saya akan makan disini dan kalian saya perintahkan untuk ikut makan bersama saya. Apa sangat susah?"

"Tidak, Nyonya. Hanya saja...."

"Makan di pinggir jalan?" tebak Alessandra. Ia dengan mudah dapat mengetahui apa yang sedang dipikirkan orang-orang suruhan suaminya tentang keinginannya malam itu. "Ya, bos kalian memiliki banyak uang yang tentu saja dapat membelikan saya sate termahal didunia ini. Tetapi saya juga memiliki apa yang dimiliki Nikolas dan apapun yang saya inginkan harus saya dapatkan. Apa kalian mengerti?"

"...."

"...."

"Mengerti, Nyonya."

HEARTLESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang