PROLOG

22.3K 530 0
                                    

"Dimana calon istri Anda?"

"I don't know." jawabnya dengan dingin.

"Anda tidak tahu?"

Nikolas Bachraj mengangguk. Ia berbalik untuk menatap pengacara yang telah menemaninya menunggu dua jam lamanya. Dua jam adalah waktu yang sangat lama baginya hanya untuk menunggu wanita itu. Sehingga ia baru saja akan mengakhiri apapun kebodohan yang telah ia lakukan pagi itu ketika pintu ruangannya terbuka lebar dan menampilkan seorang wanita itu berjalan masuk dengan anggun.

"Hi," ucap wanita itu. Tidak ada rasa bersalah di raut wajah cantiknya bahwa ia telah membuat calon suaminya menunggu.

Pengacara Nikolas menatap wanita itu dengan terpukau dan ketika ia terlalu lama menatap wanita itu, Nikolas dengan dingin berkata kepadanya. "Andrew, let's start this business."

"Business?" ulang wanita itu. Ia menatap calon suaminya yang berdiri beberapa meter dihadapannya, dan ia tersenyum. Senyuman tipis di bibirnya yang penuh. Tatapan mata cokelat terangnya membuat Nikolas menatapnya dingin.

Alessandra Salim tersenyum kepada calon suaminya dan berkata, "I thought we're geting married, Nikolas,"

"Ya." kata Nikolas dengan tatapan mata birunya yang dingin. "But for me, this is just a business."

Alessandra tertawa. Tawa yang centil dengan tatapan yang perlahan-lahan dingin, namun seksi. "Well said, Nikolas. Let's do this."

HEARTLESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang