Nikolas Bachraj adalah pria dingin yang arogan. Tidak ada seorang pun yang berani mendekatinya, bahkan jika itu hanya sekedar menatapnya.
Tumbuh tanpa kasih sayang orangtua membuat Nikolas tidak memiliki perasaan kepada siapapun. Tidak ada yang bisa menyenangkannya atau sekedar membuatnya menarik sudut bibirnya membentuk senyuman. Pria dengan tatapan mata biru yang tajam yang tidak memiliki kehangatan didalam hidupnya.
"Mr. Bachraj, semua orang telah hadir." Kata Kanza sekretarisnya, satu-satunya wanita asing yang dapat berbicara kepadanya.
Nikolas berdiri dari kursi kebesarannya, mengancingkan jas mahalnya, lalu berjalan meninggalkan ruangannya. Ia menuju ruangan rapat dimana semua orang sudah menunggunya untuk melaporkan pekerjaan mereka.
Bachraj Enterprise International adalah perusahaan raksasa yang terdiri dari tiga sub-holding, Bachraj Group, Bachraj Corp, dan Bachraj Global Property. Bachraj Group beroperasi di bidang asuransi dan perbankan yang memiliki kantor utama di Bandung. Bachraj Corp adalah perusahaan media dan komunikasi yang telah memiliki empat sub-company yang tersebar di seluruh Indonesia. Sedangkan Bachraj Global Property hanya berfokus pada real estate dan property yang telah bekerja sama hampir seluruh negara di Asia.
Tiga puluh karyawan menjadi gugup ketika Nikolas memasuki ruangan rapat dengan wajah tampannya yang dingin dengan tatapan mata birunya yang tajam. Semua orang menunduk menyambutnya, menunggunya duduk terlebih dulu, sebelum mereka ikut melakukan hal yang sama dan berharap hari itu bukanlah hari sial mereka.
—
"Send me your official proposal in one hour." Kata Nikolas kepada seseorang diseberang telepon.
Kanza sekretarisnya mengikutinya dari belakang membawa dokumen-dokumen penting menuju ruangan pria itu. Nikolas terus berbicara di telepon sementara Kanza hampir saja menjatuhkan seluruh dokumen yang dipegangnya.
"Oh tidak..." Kanza menahan nafasnya dan berpikir bahwa hari itu ia akan dipecat.
"Be careful, Ms. Zofanya." Kata Will, asisten pribadi atasannya. Will dengan sigap menangkap dokumen-dokumen itu sehingga tidak ada satupun yang terjatuh ke lantai.
"Thankyou," kata Kanza kepada pria itu. Kanza berjalan lebih cepat untuk membukakan pintu ruangan Nikolas, lalu menunggu kedua pria itu untuk masuk.
"Good." Kata Nikolas menyelesaikan panggilannya. Pria itu berjalan memutari meja untuk duduk di kursinya sementara Will asisten pribadinya menaruh seluruh dokumen penting diatas mejanya.
"Will, you're here," kata Nikolas dengan tenang. Lalu pria itu menatap sekretarisnya yang menaruh kopi keatas mejanya. "Kamu bisa keluar sekarang, Kanza."
"Baik, Mr. Bachraj." Kanza dengan patuh meninggalkan ruangan kerja atasannya dan sebelum ia meninggalkannya, Kanza dapat mendengar sedikit pembicaraan mereka.
"...Istri Anda..." kata Will kepada Nikolas sebelum pintu dibelakang Kanza tertutup rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTLESS
RomanceKarya ini dilindungi oleh perundang-undangan hak cipta Republik Indonesia (Undang-Undang Hak Cipta Republik Indonesia no. 28 tahun 2014). Setiap reproduksi atau penggunaan tidak sah dari karya tertulis disini dilarang tanpa izin tertulis dari penuli...