AUTHOR : ANYA / APHRODITE_THEMIS
GENRE : FANTASY
RATE - M
Warning : JANGAN BIASAKAN CUMA NGINTIP!
.
.
Kamar utama itu diterangi lampu Kristal indah yang memancarkan cahaya kuning lembut yang membuat suasana terasa hangat. Ditengah ruangan yang didominasi dengan warna gold dan cream pucat itu, terdapat ranjang besar nan mewah yang dipenuhi puluhan bantal bulu dan selimut sutra berwarna hitam yang sangat kontras.
Disisi kiri ruangan, terdapat lemari panjang yang dipenuhi ratusan penghargaan terlihat mendominasi. Bukti prestasi dan kesuksesan karir Prof. Jung sebagai salah satu pianist yang sudah mendapat pengakuan dari dunia musik internasional. Sesuatu yang belum bisa Yunho capai, setidaknya sekarang.
"Dear, lihat siapa yang datang bersamaku? Pianist masa depan kita!" seru Jaejoong dengan senyum lebar saat menyambut uluran tangan sosok yang walau sudah berusia diakhir 40-an namun tetap terlihat sangat tampan. "Hanya 2 jam lagi. Kumohon bertahanlah." Bisiknya lirih dengan tatapan sedih yang selalu mampu disembunyikannya dengan baik dihadapan orang-orang yang tidak terlalu mengenalnya.
Bangsawan Jung meraih jemari lentik Jaejoong, mengecupnya ringan sebelum bicara dengan nada sepelan mungkin. "Dadaku semakin sakit. Lakukan secepatnya!" desisnya tidak sabar seraya berusaha mengukir senyum tipis dibibirnya saat meremas kuat tangan mungil yang selama ribuan tahun ini selalu ada untuknya.
Terkadang, Jungried of Davidov merasa sangat bersalah dan ingin mengakhiri semua kegilaan menggerikan yang selalu mereka lakukan. Tapi, sorot mata Hero yang dipenuhi kesedihan selalu berhasil membuat Davidov membuang semua keinginannya itu. Demi kebahagiaan Hero of Westcliff yang dicintainya sejak pertemuan pertama mereka di Wina, dia bahkan sanggup membunuh dirinya sendiri.
Dalam hati Jaejoong mau tak mau tersenyum geli. Jika dulu bangsawan Jung mengamuk, marah dan mendiamkannya selama berbulan-bulan setelah ritual pertama itu, maka sekarang situasi sudah berbalik. Bangsawan tampan yang menjadi kekasih abadinya ini tidak sabar lagi untuk berganti tubuh yang lebih sehat. "Sabarlah, Maura sudah menyiapkan semuanya." Mengabaikan Jung Yunho yang sedang mengawasi mereka dengan penasaran, Jaejoong menunduk dan mencium lama pipi Davidov yang sedikit tirus dan sangat pucat.
"Bicaralah dengannya, pastikan dia minum!" bisiknya cepat seraya pura-pura membetulkan selimut bangsawan Jung sebelum berdiri dan berbalik menatap tajam Jung Yunho dengan senyum manis. "Yunho, mendekatlah. Kau bisa menunjukkan video konser itu." Dari sudut matanya Jaejoong bisa melihat kilau tidak suka yang memancar dari mata gelap kekasihnya yang berbaring ditengah ranjang.
Menepis sedikit kecemburuan yang memenuhi hatinya saat melihat Jaejoong mencium lembut pipi sang professor, Yunho menghampiri ranjang besar itu dan membungkuk hormat pada sosok murah hati yang akan selalu menjadi panutannya. "Selamat malam, Prof. Anda terlihat lebih segar." Sapanya dengan senyum sopan karena berada didekat sosok yang bahkan masih terlihat tampan meski sedang sakit ini, Yunho selalu merasa gelisah.
"Hentikan basa-basi itu dan tunjukan padaku video konsermu!" sergah Prof. Jung tajam dengan suara dingin yang serta merta menghilangkan senyum dibibir Yunho. "Apa kau berlatih serius selama aku sakit? Bagaimana dengan simfoni no 9? Sudah kau kuasai?"
Hampir saja Jaejoong terbahak melihat ekspresi Jung Yunho yang berubah keruh dalam sekejab. Davidov memang mengerikan, baik sebagai seorang pianis maupun penari. Dia akan selalu menuntut kesempurnaan dari semua muridnya, terutama yang tubuhnya akan dia gunakan nanti. Jadi, jauh sebelum malam ini tiba, Jung Yunho sudah dilatih keras untuk menjadi pianist terbaik yang tidak akan pernah mempermalukan nama besarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK MAGIC
Short StoryPada abad ke- 14, hampir seluruh daratan Eropa dilanda wabah yang menyebabkan ratusan ribu orang meninggal. Ketakutan akan kematian membayangi hati semua orang, tak terkecuali para bangsawan yang sibuk melakukan segala cara untuk menyelamatkan diri...