AUTHOR : ANYA / APHRODITE_THEMIS
GENRE : FANTASY
RATE - M
Warning : JANGAN BIASAKAN CUMA NGINTIP!
.
.
"Kami turut berduka cita. Semua akan baik-baik saja, Jae."
"Sungguh tak disangka, Prof. Jung akan pergi secepat ini. Dunia berduka. Dia pianist yang sangat berbakat."
"Untunglah sekarang ada Jung Yunho yang akan meneruskan impiannya."
"Apa konser di Wina akan tetap diselenggarakan? Ditengah suasana berkabung seperti ini?"
"Satu pertanyaan lagi, kalian menjalin hubungan istimewa? Sejak kapan? Tolong katakan sesuatu, Jae!"
"Jung Yunho, apa anda yakin bisa bermain sebaik Prof. Jung?"
Semua pertanyaan menggelikan itu dilemparkan para media yang dengan beringas terus mengejar langkah mereka. Tanpa kesulitan Hero sudah memasang ekspresi penuh kesedihan khas Kim Jaejoong sambil bersandar penuh dalam pelukan kuat Davidov yang sudah mulai terlihat kesal. "Singkirkan mereka semua!" titahnya tajam pada Xiah yang memang berjalan tepat dibelakang mereka bersama sejumlah bodyguard.
"Menjalin hubungan? Ck, benar-benar hebat sekali cara berpikir mereka!"
Hampir saja Hero tersenyum lebar mendengar kecemburuan Davidov yang tidak masuk akal tapi sangat manis. Terlebih kekasihnya berdesis dengan suara dingin yang biasa digunakan Jung Yunho saat frustasi karena tidak bisa memainkan not yang rumit. "Pria itu memang mencintaiku. Bahkan tergila-gila padaku hingga mau mengikuti semua keinginanku!" bisik Hero dengan nada riang sebelum pura-pura mengusap airmatanya untuk menyembunyikan seringai licik yang sudah terukir dibibirnya.
"Apa ada yang pernah gagal kau goda?" Davidov tidak bisa menahan nada sinis dalam suaranya sebelum terkekeh pelan saat Hero melotot bengis padanya.
Sambil tetap menggandeng lengan kekar yang semalaman memberinya kenikmatan, Hero berdesis dingin,"Seorang Davidov pun pernah berlutut untukku! Lupa?" Kilau kemenangan mewarnai mata bulat yang selalu terlihat polos itu.
"Yang Mulia Westcliff, aku sungguh kagum padamu." Puji Davidov serius sambil mengecup jemari lentik Hero yang berhiaskan cincin indah milik keluarganya. "Tentu saja. Bukankah itu alasanmu jatuh cinta padaku, Your Highness? Karena aku ini sangat manipulatif?" Senyum sontak mengurai dari bibir Davidov kala melihat wajah angkuh Hero yang memang sangat dicintainya.
"Yunho, tunggu!"
Teriakan kuat itu sontak menghentikan obrolan dan langkah mereka yang sedang menuju mobil yang sudah menunggu. "Itu Jun. Sahabat Yunho. Kau tidak lupa dengan semua isi laporan itu 'kan?" Dalam sekejab Hero kembali menampilkan ekspresi sedih yang akan membuat semua orang bersimpati padanya.
"Hm, kita sudah melakukan ini puluhan kali, Darling. Jangan khawatir." Sedangkan Davidov, seperti biasa. Bersikap acuh dan sedikit angkuh sambil mengangkat bahunya samar. "Ini tak akan lama." Tambahnya lagi, datar.
Saat sudah berdiri didepan sahabatnya, dahi Jun mengeryit karena menyadari Yunho sedang memeluk intim Kim Jaejoong, sepupu Prof. Jung yang terkenal sangat angkuh. "Kemana saja kau 2 hari yang lalu? Kenapa tidak menjawab panggilanku? Sesuatu terjadi?" tanyanya cepat, menepis dulu rasa penasarannya karena dia yakin Yunho pasti akan menceritakan semuanya nanti.
"Hai, Jun. Jangan cemas. Aku baik-baik saja. Hanya kemarin ada sedikit...."
Dengan mudah Davidov bersikap dan bertingkah seperti Jung Yunho, ramah dan sopan saat menyambut uluran tangan Jun padanya. Juga menyunggingkan senyum lebar penuh semangat khas pianist muda itu. "Aku menemani Jaejoong. Situasi kacau, tak terkendali dan...." Tanpa mengatakan apapun Davidov melirik singkat ke pemakaman yang masih dipenuhi media dan karangan bunga itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK MAGIC
NouvellesPada abad ke- 14, hampir seluruh daratan Eropa dilanda wabah yang menyebabkan ratusan ribu orang meninggal. Ketakutan akan kematian membayangi hati semua orang, tak terkecuali para bangsawan yang sibuk melakukan segala cara untuk menyelamatkan diri...