Prolog

2.8K 151 12
                                    

Toys
.
.
.
Genre : Romance, thriller, crime
Rate : M (Adult Content)
Pair : Naruto x Hinata
.
.
.
Jika tidak suka, silahkan skip
.
.
.

Wanita pirang berponi itu terus menari menggeliat bak ratu ular. Gerakan erotis terus ia pertontonkan pada sang mafia muda yang sebenarnya tak begitu tertarik padanya. Sesekali ia juga bergelayut manja pada tiang pole.

"Dia tak begitu menarik, Neji"

Pria bernama Neji itu mengangguk, sependapat dengan apa yang dikatakan oleh pria pirang yang duduk di sebelahnya. Mata peraknya menyipit, tanda ia tak benar-benar menikmati acara yang disuguhkan oleh sang penari.

Pria itu akhirnya bangkit dari duduknya. Berjalan mendekat ke arah sang penari yang diketahui bernama Shion. Ekspresi datar masih tertempel jelas di wajahnya, sehingga membuat Shion terus menari hingga pria itu benar-benar tertarik akan aksinya.

"Hentikan itu, Nona. Aksimu tidak menarik", bisiknya dingin, membuat sekujur tubuh wanita itu meremang.

Neji turut menyusul Naruto, mendekati sang penari. Sekilas, Naruto melirik wanita itu kemudian beralih pada Neji. Tangan tan eksotis itu membuka tali bra dan g-string yang membalut tubuh sang penari.

"Neji, apa kau tertarik denganya sekarang?", goda Naruto.
"Aku tidak akan pernah tertarik dengan wanita manapun, Naruto", tandasnya.
"Ayolah, satu dua menit"
"Baiklah"

Pemuda berambut panjang itu mendekat ke arah Shion. Ia merapatkan tubuh Shion ke tiang dan mengikatnya. Mata peraknya meneliti satu persatu tubuh Shion. Ukuran standar, tapi tidak cocok untuk seorang penari erotis, pikirnya.

Tanganya memegang dada telanjang Shion. Pemuda itu meremas benda kenyal itu kasar. Shion melenguh keenakan, sentuhan seperti ini sudah biasa ia dapatkan saat tampil dan juga 'melayani' penontonya.

"Ahh"

Satu desahan lolos dari bibir tipisnya. Neji mengerutkan keningnya. Tak biasanya seorang wanita melenguh saat menerima sentuhan kasarnya. Tangan yang lainya pun membelai sesuatu di pangkal paha Shion.

Satu jari lolos memasuki Shion. Keluar, masuk, dan mengobok-obong lubang itu. Ekspresinya masih sama, datar dan dingin. Ia menambah jarinya menjadi dua dan bergerak sangat liar di dalam sana.

Shion melemas. Tubuhnya lunglai, seperti akan jatuh. Namun ditahan oleh Neji. Naruto pun tak ketinggalan. Ia memasukkan sebuah vibrator dalam anal gadis malang itu. Kini kedua lubangnya berkedut dan semakin membuatnya terangsang.

"Ahh ... Ahh ... Hentikanhhh"

Dua pria tampan itu menulikan pendengaran saat Shion terus merengek meminta berhenti. Hal yang terjadi justru sebaliknya. Neji menambah jarinya menjadi tiga dan bergerak cepat hingga memberi sedikit rasa sakit di sana.

Shion mengerang kencang. Ia tak tahan dan sudah keluar berulang kali. Tapi dua pemuda itu masih acuh tak mendengarkan. Neji masih sibuk mengobok-obok selangkanganya dan Naruto menaikan kecepatan alat itu hingga level maksimal.

"Tolonghh ... Hentikanhhh!"

Gadis itu bersusah payah meminta tolong. Barulah saat 'pengeluaran'-nya yang terakhir, dua pemuda itu berhenti. Beberapa gepok uang terlihat menutupi gadis itu. Neji membukakan ikatanya dan menyuruh gadis telanjang itu pergi bersama uang yang diberikan.

"Sudah aku katakan padamu, Naruto. Aku tidak mudah tertarik pada wanita, sekalipun ia dinobatkan sebagai wanita terseksi di bumi ini"
"Hahaha, kau aneh!"
"Selera setiap orang berbeda-beda, Naruto. Pahami itu"

Dua lelaki muda itu akhirnya keluar meninggalkan ruang gelap itu. Lebih tepatnya ruang emang-remang.

---

Kelas terlihat gaduh hari ini. Sudah menjadi tradisi jika guru mereka, Kakashi Hatake, selalu datang terlambat. Tapi guru itu sudah terlambat satu jam, yang artinya mata pelajaranya bisa ditunda.

Naruto sibuk bermain dengan gawainya. Membuka situs manga hentai sudah menjadi kebiasaanya. Neji yang duduk dibelakang hanya menatap bosan. Bukan tak mau menegur agar ia berhenti, tapi pria bermarga Hyuuga itu lebih memilih diam daripada berurusan panjang dengan Naruto.

Pintu kelas pun terbuka. Menampilkan sosok guru yang seharusnya tidak mengajar hari ini. Guru tersebut terlihat membawa seorang siswa baru. Mata jade-nya menelisik, memandang seluruh siswa dengan tenang kemudian beralih pada siswa barunya.

"Ehem!"

Seluruh siswa menaruh atensi pada guru bernama Gaara Sabaku itu. Pria dengan bekas luka di dahi itu mulai berbicara.

"Hari ini, kita kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan dirimu", ucapnya sambil menegur si murid baru.
"Namaku Hinata Hyuuga. Aku pindahan dari British International High School. Salam kenal"

Gadis itu tersenyum ramah setelah memperkenalkan dirinya.

"Hyuuga? Apa dia sepupumu?", bisik Naruto pada Neji.
"Dia saudara kembarku"
"Bolehkah aku memainkanya?"
"Terserah"

Semua mata memandang tubuh indah berbalut seragam sekolah pas ukuran itu. Para siswa laki-laki terus menatap Hinata, hingga tonjolan mereka keluar dari celana masing-masing. Sedangkan para siswa perempuan hanya mendecih tak suka melihat penampilan Hinata yang menurut mereka centil itu.

Usai berkenalan, Hinata duduk di bangku kosong sebelah Naruto. Hinata juga sedikit terkejut saat bertemu saudara kembarnya.

"Ahh Neji, lama tidak bertemu. Dan mengapa kau tak pernah pulang lagi?"
"Kebebasan"

Hinata mengerti yang dimaksud oleh saudara laki-lakinya itu. Orang tua mereka memang menekankan kedisiplinan, wajar jika Neji merasa kebebasanya direnggut oleh aturan keluarga.

Naruto terus tersenyum sumringah. Ia begitu bahagia mendapatkan mangsa yang seeuai dengan keinginanya.

"I have new toys"

-To Be Continued-

Okeh, mungkin ini jadi fanfict kedua bertema mafia.
Dulu pernah baca fanfict NaruHina temanya mafia juga dan itu bener-bener bagus smp berkesan buat aku.
Jadi, fanfict ini terinspirasi oleh fanfict yg dulu ku baca itu, judulnya sama, tapi bukan berarti aku mau plagiat yah.
Bisa dibilang ini remake versi aku hehe
Semoga kalian suka:*
Jangan lupa vote & komen yah
Thank You

ToysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang