Epilog

1.3K 64 1
                                    

- Flashback -

"Naruto, bangunlah! Ayah membuatkanmu sarapan"

Minato melirik jam arlojinya. Jarum pendek menunjuk angka 9, tapi sang pangeran tak juga bangun. Minato kembali mengetuk pintu kamar Naruto, tapi masih belum ada jawaban.

"Hahh, dasar anak malas"

Minato mengambil kunci cadangan di sakunya. Saat ia membuka pintu kamar, ia terkejut melihat sang istri yang tidur terlelap di kamar Naruto bersama dengan sang buah hati. Yang lebih menyakitkan, Kushina tidur tanpa busana dan menindih tubuh anaknya.

'Inikah alasanmu setiap malam mengendap-endap, meninggalkanku tidur sendirian'

Nampan berisi sarapan itu terjatuh dan menimbulkan kegaduhan, membangunkan sepasasang ibu dan anak yang tengah saling tindih tersebut. Air matanya tak terbendung lagi, Minato benar-benar sakit hati melihatnya.

"Nghh, sakit! Tolong hentikan ibu! Aku tak mau melakukannya lagi!", teriak Naruto frustasi sambil membanting ibunya ke lantai.

Minato berjalan keluar, menuju ruang kerjanya. Benar yang ia duga, selama ini istrinya main gila dengan anaknya sendiri. Ia sendiri tak mengerti mengapa istrinya bisa bertindak seperti itu.

Tak tahan, Minato langsung menceraikan wanita itu dan membawa Naruto pergi. Ia sadar jika pilihannya salah, tapi ia berhak melindungi Naruto dari kelakuan gila istrinya.

Keesokannya, Kushina menangis dan memohon-mohon agar ia tak diceraikan dan dijauhkan dari Naruto. Kushina sadar apa yang ia perbuat memang sangat salah, tapi ia tak bisa menahan hasrat saat melihat putranya.

Yah, nasi sudah menjadi bubur. Kushina tak bisa membalikkan semua keadaan. Semua ini berlalu terlalu cepat. Dan Kushina terus mengirimkan mata-mata untuk memantau putranya itu.

Hingga akhirnya ia berhasil menculik gadis yang disukai Naruto, Hinata. Dia menyiksa dan menyekapnya selama sebulan penuh hingga gadis itu terlihat mengerikan dan berakhir menjadi malaikat mautnya.

Sungguh kisah yang menyedihkan, dari seorang ibu yang terobsesi dengan anaknya sendiri.

- Flashback Off -

"Jadi kau akan pergi?"
"Ya"
"Kemana?"
"Aku harus mengobati diriku, setelah semua yang ku alami"
"Termasuk yang ku lakukan padamu?"
"Ya"
"Aku akui aku seperti ini karena pengaruh wanita itu. Aku mengira aku ini tak pernah bermain dengan siapapun meskipun aku sering melubangi selangkangan orang dengan alat-alatku, tapi saat wanita itu kembali dan menculikmu, aku merasa begitu kotor karena ia telah menodaiku dulu"
"Aku tak peduli dengan kisah masa lalumu. Semua orang memiliki masa lalu yang kelam ataupun menakutkan. Hanya ada dua pilihan, menutup diri dan hidup bersama bayangan masa lalu pahit itu atau berusaha melupakannya demi menggapai masa depan yang cerah"
"Dan satu hal lagi, aku menyadari jika semua yang ku lakukan salah"
"Bagus jika kau menyadarinya, selamat tinggal"

Hinata pergi menuju ruang tunggu sambil menggeret kopernya tanpa peduli perasaan Naruto. Pemuda itu mematung menatap punggung Hinata yang semakin menjauh. Air matanya lolos, kini ia menyadari jika ia mulai menaruh hati pada Hinata. Tapi semua telah terjadi, kini Hinata memilih pergi sebelum ia sempat menyatakan perasaannya.

"Hinata ..."
"HINATA!!!!!!"

Naruto berlari mengejar Hinata. Ia tak mungkin membiarkan sang pujaan pergi sebelum perasaannya tersampaikan.

"HINATA!!!!"

'Hinata akan menjalani perawatan mental di Amerika Serikat, ku harap kau cepat-cepat menyatakannya sebelum ia benar-benar tak ingin menemuimu'

Naruto kembali teringat pesan dari Neji. Tapi yang ia lakukan justru sebaliknya, ia hanya mengungkap masa lalunya. Apakah masih sempat?

"Jika ada yang ingin kau ungkapkan, cepat ungkapkan sebelum aku benar-benar pergi darimu"

Naruto menoleh ke belakang. Hinata berdiri di belakangnya sambil bersidekap. Terulas senyuman kecil di bibirnya. Namun pandangannya masih terasa dingin.

"Hinata, aku ..."
"Cepatlah! Aku harus segera pergi"
"Hinata, aku menyadari semua yang ku rasakan. Perasaan ini dimulai saat aku pertama kali bertemu denganmu"
"Lalu?"
"Saat itu aku menyadari bahwa aku menyukaimu dan rasa suka itu tumbuh menjadi rasa cinta dalam hatiku"

Hinata tersenyum senang. Drama perpisahan yang ia rancang berhasil. Tak berselang lama, para anggota keluarga Hyuuga keluar dan juga ada Minato di sana. Mereka bertepuk tangan, seolah sedang merayakan keberhasilan Naruto setelah menyatakan perasaannya pada Hinata.

"Ayah? Neji? Ada apa ini?"
"Selamat Naruto, kau akan menjadi menantuku", saut Hiashi.
"Menantu? Aku akan menikah dengan Hinata?"
"Tentu saja, aku telah memutuskan untuk menerimamu. Neji telah menceritakan semuanya padaku, jadi aku punya alasan kuat untuk menerimamu sebagai pendamping hidupku. Dan semua drama ini hanyalah akal-akalanku saja untuk membuatmu menyatakan semuanya padaku"

Naruto spontan memeluk dan mencium bibir Hinata. Warna muka Hinata berubah menjadi merah padam lantaran ini pertama kalinya Naruto menciumnya di tempat umum.

"Hei Naruto! Kau melupakan ini!"

Neji melemparkan sebuah kotak cincin berwarna merah ke arah Naruto. Pemuda pirang itu berhasil menangkapnya dan langsung berlutut di hadapan Hinata sembari menunjukkan kotak berisi cincin itu.

"Hinata, setelah semua yang kita lewati bersama, apakah kau bersedia menjadi ibu dari anak-anakku?"
"Tidak"

Semua orang terdiam setelah mendengar jawaban Hinata. Naruto langsung terduduk lemas. Ia telah melakukan hal yang memalukan dan sekarang ia di tolak?

"Aku tidak menolak lamaranmu"
"HOREEE!!!!!"

Seluruh orang bersorak-sorai mendengar jawaban Hinata. Hiashi tak henti-hentinya memeluk sang calon besan hingga Minato sesak napas dibuatnya.

"Terima kasih, Naruto"
"Aku yang harusnya berterima kasih padamu"

Akhirnya, mereka menikah dan hidup bahagia selamanya.

- End -

Seperti yang udah ku umumin sebelumnya, aku kemungkinan besar bakal bikin fanfict pake karakter dr anime lain. Dan mungkin ini menjadi fanfict terakhir yang pake karakter Naruto. Untuk revisi I'm Yours aku masih belum tau gimana. Dan juga aku minta maaf jika fanfict ini jelek dan gaada sense sama sekali krn pas ngetik ini juga aku udah kek gaada niat lagi. Sekali lagi aku minta maaf dan terima kasih buat kalian yg udah banyak support aku.

Warm Regards,

RubyMatte❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ToysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang