. A N O T H E R .
- N E V E R L A N D -
_[ PETER - WENDY ]
☆
_PROLOG_
Dua anak remaja tampak berbincang di kegelapan malam. Di sebuah kamar, dengan lampu yang dimatikan. Hanya diterangi cahaya bulan dari jendela yang terbuka.
Wendy bercerita, dan Peter Pan mendengarkannya. Seperti biasa, Peter Pan selalu hadir di malam hari, untuk mendengar dongeng cinta dari Wendy.
"Lalu Rapunzel tertangkap ibu angkatnya, si penyihir. Rambutnya dipotong dari atas menara. Padahal, Rapunzel belum sampai menyentuh tanah. Akhirnya tubuh putri berambut panjang itu terjun bebas ke bawah."
Peter Pan yang tengah berbaring di paha Wendy meringis. "Pasti menyakitkan."
"Aku yakin kau tidak ingin tahu rasanya."
Masih sambil meringis, Peter mengangguk. "Lalu?"
"Rapunzel sekarat di atas tanah. Sebagian wajahnya hancur karena menghantam tanah. Hanya rambutnya saja yang masih tampak bagus meski terpotong. Tepat saat Rapunzel mencoba bangkit, kereta kuda Pangeran datang mengunjungi kastilnya. Karena posisi terjatuhnya tepat di depan pintu masuk. Tahu apa yang terjadi selanjutnya?"
"Pangeran menolongnya?"
Wendy menggeleng. "Salah. Ayo, tebak lagi. Jangan bodoh terus, Pete."
Decihan terdengar dari mulut Peter Pan. "Kau yang aneh, Wendy Darling" protesnya tidak terima dikatakan bodoh. Bibirnya mencebik yang justru dihadiahi kekehan pelan dari gadis di atasnya.
"Kau menyerah?"
"Agar cepat selesai."
Wendy mencibir. "Bilang saja kau tidak mampu menjawab. Dasar!"
Lelaki tersebut hanya tersenyum lebar tanpa dosa. Tidak menyangkal pernyataan Wendy.
"Pangeran tanpa sengaja memenggal kepala Rapunzel karena terkejut melihat wajahnya yang buruk rupa dan penuh darah," lanjut Wendy. Peter di bawahnya melotot horor.
"Apa yang terjadi selanjutnya?"
"Menyesal tentu saja. Setelah tahu itu putri Rapunzel, Pangeran meraung seperti orang gila sambil memeluk jasad putri. Sedangkan di atas menara sana, Ibu Gothel masih berdiri meremas rambut Rapunzel sambil tersenyum penuh kepuasan. Cerita selesai." Wendy tersenyum bangga menyelesaikan ceritanya.
Di bawahnya, Peter terus menatap Wendy penuh arti. Awalnya ingin masa bodoh, tapi tidak bisa. Wendy merasa risih juga akhirnya. "Ada apa, Peter?"
Satu alis lelaki itu terangkat. "Ceritamu ada kemajuan. Unsur cinta di dalamnya lebih terasa."
Wendy yang semula duduk tegak langsung merunduk yang sialnya bersamaan dengan itu Peter bangkit dari rebahannya. Tanpa sengaja bibir keduanya bertemu.
Keduanya mendelik dengan tubuh kaku. Wendy memejamkan mata berharap ini cepat berakhir. Sedangkan Peter memejamkan mata mulai melumat bibir Wendy.
Sontak kedua mata gadis itu kembali terbuka. Lidahnya kelu.
"Kenapa diam? Jangan bilang ...."
Wajah gadis itu memerah ditengah gelapnya malam. Dan Peter langsung tahu jawabannya. Ia tersenyum disela kegiatannya. "Aku yang pertama, Wendy Darling?"
Sejak saat itu, dongeng sebenarnya dimulai. Wendy yang pemalu mulai terbuka dengan sekitar. Dan menjadi sangat penurut pada Peter Pan. Jika Peter mengangguk, Wendy berkata 'iya'. Jika Peter menggeleng, Wendy berkata 'tidak'.
Se-polos itu cinta pertama Wendy. Yang sialnya, membawa petaka dalam dongengnya.
{}
Welcome to
《》
Another Neverland
Note :
"Tempat mimpimu menjadi nyata. Dunia anak-anak, tanpa cinta orang dewasa."
Kamu siap berpetualang memasuki dunia yang baru? Keadaan yang baru? Cerita yang baru?
Mari, saatnya bersenang-senang!{}
Author's note : Ini benar-benar cerita saya. Saat membaca mohon jangan mengacu pada cerita lainnya atau bahkan film-nya. Peter Pan dan Wendy ini saya rubah total. Nggak seperti yang sudah kalian baca atau tonton. Murni hasil pemikiran saya. Jadi, mohon pengertiannya jika memang ini berbeda, saya sengaja.
* HOPE YOU ENJOY THIS STORY *
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Neverland
FantasyWendy suka membaca cerita. Tapi sulit menceritakannya. Wendy penyuka cerita dongeng. Tapi benci akhir bahagia. Karena Wendy tahu, FAIRY TALE, hanya ada di buku saja. Cinderella menjadi budak hingga akhir hayat. Putri tidur tidak pernah dicium pange...