"Huh, Dave ini kalau sedang dibutuhkan, pasti tidak terlihat batang hidungnya." Perempuan itu menggerutu seraya mengedarkan pandangannya kepenjuru mansion.
Hari ini ia memiliki jadwal iklan. Valeria ingin meminta Seth untuk mengantarnya, tetapi pria itu sudah menghilang padahal sebelumnya Valeria melihat Seth tengah bermain game.
Dan Dave, anak itu juga mendadak tidak ada wujud di mansion. Valeria tidak suka memakai supir, ia lebih suka menggunakan jasa adik-adiknya yang tak lain adalah Seth dan Dave. William? Tidak mungkin. Lelaki itu super duper sibuk. Devlin? Lebih tidak mungkin karena anak satu itu punya rumah sendiri dan jarang sekali datang ke mansion.
Kakinya terhenti ketika melihat sosok yang belakangan ini tidak terlihat. Valeria mengernyitkan alisnya ketika Devlin melangkahkan kaki menuju ruangan ayahnya.
Penasaran dengan kedatangan Devlin yang selalu tertuju ke ruangan ayahnya, Valeria segera mengikuti Devlin secara diam-diam.
Ia harus menuntaskan rasa penasarannya. Pasti ada rahasia diantara Devlin dan ayahnya 'kan? Pasti!
Setelah memastikan Devlin sudah masuk, Valeria semakin mendekat keruangan yang ternyata pintu tidak ditutup rapat. Memudahkannya untuk 'menguping' pembicaraan mereka.
"Kau besok berangkat ke Argentina?" Suara ayahnya terdengar.
Senyap beberapa saat.
"Ya."
"Nona Valeria?" sebuah suara menyentak Valeria. Perempuan itu menoleh dan menemukan salah satu pelayan mansion.
"Ada apa?" tanya Valeria mengernyitkan alisnya.
"Pria bernama Edward mencari Nona dan mengatakan ingin menjemput Nona." Pelayan itu berkata sopan. Ia menunduk ketika wajah Valeria berubah kesal.
"Siapa yang mengizinkannya masuk?! Aku sudah pernah mengatakan padamu kalau pria bernama Edward jangan pernah dikasih masuk!" bentak Valeria.
Pelayan itu tak berani menatap nona satu ini. Saat menyadari sesuatu, Valeria langsung menutup mulutnya karena bentakan tadi terlalu keras. Ia menoleh ke pintu sekilas kemudian menarik pelayan tadi menjauh.
"Sudah kukatakan--"
"Tuan Justin yang mengizinkannya, saya hanya disuruh untuk memanggil Nona saja." papar pelayan itu dengan cepat.
Mendengar nama itu membuat raut wajah Valeria berubah. Perempuan berambut cokelat itu berdeham dengan pipi memerah. Pelayan tadi menatap Valeria dengan bingung kemudian tersenyum lebar.
"Ah~ Wajah Nona memerah ketika saya menyebut nama Tuan Justin.." kata si pelayan dengan senyum menggoda.
Valeria melotot masih dengan pipi merah. "Diam kau, Holly!"
Holly hanya tertawa pelan. Dia tahu kalau putri kedua Millanez itu menyukai salah seorang bodyguard di Millan's Mansion dan itu adalah Justin Hiflager. Hanya lelaki itu yang paling menarik perhatian para wanita, bahkan Holly sendiri menyukai bodyguard tersebut.
Selama lima tahun bekerja sebagai pelayan di mansion Millanez, Holly berada dibawah perintah Valeria. Dengan kata lain, ia adalah tangan kanan Valeria. Jadi tak heran jika ia tahu kalau nona tersebut menyukai Justin.
"Jika suka, kejarlah Nona. Jangan sampai Tuan Justin menjadi milik orang lain." ujar Holly mengacungkan jempolnya pada Valeria.
Perempuan itu baru teringat jika ia tadi sedang menguping pembicaraan Devlin dengan ayahnya. Ia buru-buru mendorong Holly pergi. "Katakan pada Ed untuk menunggu beberapa menit lagi. Cepat!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Baby Boss With Hot Bodyguard #BOOK1
RomanceYOUNG-ADULT 17+ *BOOK1 ON MILLANEZ SERIES* Rank #73 dalam Percintaan (31/07/2019) Rank #68 dalam Percintaan (03/08/2019) Rank #62 dalam Percintaan (05/08/2019) Rank #3 dalam Aksi (20/06/2021) Ini hanya mengisahkan tentang seorang gadis cantik, jeniu...