hari demi hari kami jalanin, semua terasa semakin erat.
semakin erat dengan temen-temenku, maupun erat dengan azka. sampai kami lupa, kalau kami ingin ujian kenaikan kelas.
setelah sudah ujian kenaikan kelas, kami pun libur dan menunggu untuk pengambilan rapot. saat itu, kami sudah tidak bertemu lagi, kami hanya bisa mengabari lewat sms. terkadang, kami pun juga sempat main, tapi hanya beberapa kali saja.
tiba saat pengambilan rapot pertama kali di sekolah menengah pertama. aku yang sudah seslesai mengambil rapot masih berada di dalam kelas, padahal orang tua ku sudah pulang. karena aku ingin bertemu dengan azka pada saat itu, dan aku menunggu azka mengambil rapot bersama teman-temanku lainnya.
setelah menunggu beberapa lama, azka benar-benar tidak mengabari aku. tapi, saat itu mama nya azka lewat depan kelasku, dan saat itu juga teman-temanku mengatakan kepada ku bahwa ada mamanya azka yang sedang mengambil rapot. tapi, aneh nya azka tidak kelihatan sama sekali.
setelah mama nya azka mengambil rapot, aku pun langsung menghampiri mamanya, dan bersalaman dengan mamanya.
"tante"
"eh mbun"
"apa kabar tante?"
"baik mbun, kamu udah ambil rapot?"
"udah tante, tante azka kemana ya, kok gaa ikut?"
"azka semalem panas mbun, jadi dia ga ikut sekarang"
"azka sakit tante?" aku yang sempat panik ketika mamanya azka bilang kalau azka sakit.
"tenang aja mbun, udah di bawa kedokter kok semalem, oh iya mbun tante duluan ya, ditungguin papanya azka didepan."
"iyaa tante, salam untuk om dan azka ya tante"
dan saat itu aku pun lansung sms azka
"kaaaaaaaa,"
ga lama azka pun membalas sms ku.
"tenang yank, aku gapapa kok"
"tapi kan ah, kamu mah gaa ngabarin akuuu"
"maaf yaa, aku ga ngabarin kamu, tapi bener deh aku gapapa kok"
"yaudah kamu istrirahat deh kaa, biar cepet sembuh . get well soon yaaa kaa"
"terimakasih sayangku"
dan saat itu aku pun memutuskan untuk pulang kerumah dan ga melanjutkan main bersama teman-teman ku.
