chapter 5

2K 178 3
                                    

Sesorang murid duduk menghadap ke jendela memperhatikan telapak tangan kirinya yang bekas luka oresan benda tajam

Dia mendengar seseorang pembuka pintu perpustakaan, ruang dimana dia duduk.

Renjun membuka pintu dan memasuki perpustakaan. Ruang itu luas. Renjun berjalan melewati beberapa rak buku. Masih belum menemukan yang dicari.

Murid yang tadi duduk itu memperhatikan renjun dari jauh.

Renjun akhirnya sudah menemukan yang dicari. Dia mengambil beberapa buku langsung.

Renjun duduk di lantai dan membaca buku itu satu per satu.

"Pelupa? Tidak bukan yang itu." renjun melanjutkan ke halaman-halaman selanjutnya.

"Amensia? Memang terdengar mirip. Amnesia total... Kehilangan sebagian ingatan? Ah aku tidak tahu."

Renjun mulai lelah membaca buku-buku yang makin bertumpuk itu.

Badannya sudah terasa pegal karena terlalu lama duduk dan leher juga karena terus merunduk saat membaca.

Dia meregang tubuhnya meluruskan kaki dan lengannya, dan menggerakkan leher ke kanan dan ke kiri dan menengadahkan kepala keatas. Dia melihat ada yang bergerak di rak buku di depannya.

Sebuah buku terlihat bergerak.

Renjun memicing matanya, menyakinkan penglihatannya. Benar. Buku itu bergerak gerak kecil.

Dengan rasa penasaran renjun berdiri dan mendekati rak di depannya. Mengulurkan tangannya dan mengambil dan menarik buku itu keluar dari rak buku.

Dia melihat sampul buku dengan dasar hitam dan gambar bunga-bunga kecil berwarna merah muda memenuhi sudut sampul.

.....

Renjun terkejut dengan huruf-huruf yang bergerak dan kembali tersusun rapi pada sampul buku itu.

'SECRET'

Itu yang tertulis sebuah buku itu.

Renjun ingin mengecek buku itu, membuka beberapa halaman dan sesuatu terjadi. Dia langsung menutup bukun.

Renjun terbelalak, dia bisa melihat sebuah kejadian di kepalanya. Dia seperti mendapat gambar masa depan.

Lucas berada di hadapannya, mereka ada di perpustakan.

"Kau mengikutiku sampai kemari?" tanyanya.

Renjun melihat diri sendiri berjalan melewati lucas tanpa menghiraukan.

lucas menarik tangannya  Membuat renjun yang ada dibayangkan itu behenti henti dan menatap lucas.

"Sudah cukup." kata lucas.

Lalu bayangkan itu menghilangnya digantikan bayangan kejadian yang lain.

Di kantin, Renjun melihat felix salah satu teman sekelasnya mengganguk pada chenle yang duduk di meja depannya. Chenle tersenyum penuh maksud.

Extraordinary You (Noren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang