Selamat membaca💖
🌼🌼
Saat ini YooA sedang berbaring di kamarnya, Mamanya sedang keluar sedangkan Renjun belum pulang sekolah. Dan hari ini YooA tidak bekerja karena kemarin ia menggantikan shift SinB yang tak bisa bekerja.
Baru saja memejamkan matanya sejenak dering telepon membuatnya mengurungkan niat untuk tidur.
"Halo" jawab YooA
"Iya kakak dirumah, ada apa? Kamu udah pulang?"
"Hah? Yaampun terus gimana? Bawa kerumah aja, kamu engga kenapa-kenapa kan"
"Yaudah iya"
Setelah itu YooA bangkit dan berlari ke dapur mencari kotak P3K.
Renjun baru saja menelponnya memberitahu kalau Jaemin dan Jeno dipukul oleh beberapa murid dari sekolah lain, entahlah apa motifnya. YooA akan menanyakan saat mereka sampai.
"Duduk dulu" ujar YooA setelah membuka pintu rumah.
Empat orang remaja yang masih mengenakan seragam sekolah itu segera masuk lalu dua orang diantar mereka duduk sedangkan dua lainnya yaitu Renjun berjalan ke dapur untuk mengambil air dan Haechan hanya berdiri sambil menatap kedua saudaranya dengan tatapan kesal.
"Gue udah bilang itu cewek pasti ga bener" ujar Haechan kesal.
"Udah udah, lebih baik kamu bantuin Renjun ngambil minum biar kaka obatin mereka dulu. Setelah itu kalian boleh berantem lagi" ujar YooA.
Haechan hanya menurut lalu pergi meninggalkan tiga orang yang tiba-tiba hening di ruang tamu itu.
YooA lalu mengambil kotak P3K yang ada diatas meja lalu mencari obat yang akan dipakai untuk mengobati kedua remaja didepannya ini.
"Kenapa bisa kalian dipukul?" Tanya YooA sambil mengobati Jaemin.
"Kemarin Jaemin ngantar cewek pulang, terus pacar cewek itu tau dan tadi mereka mukulin Jaemin yang kebetulan sendirian. Kebetulan aku mau nyamperin Jaemin jadi aku bantuin pas dia di pukul, tapi ya gitu kita kalah banyak dari mereka" jelas Jeno
"Berapa orang mereka?"
"Lima" ucap Jaemin lalu meringis karena kesakitan.
"Kamu sini" ujar YooA, lalu Jeno mendekat.
"Jae, kamu suka sama cewek itu?" Tanya YooA.
"Engga lah, aku cuma niat anterin pulang. Kebetulan kemarin aku bawa motor kesekolah dan kasian juga sekolah udah sepi tapi dia sendirian di halte" jawab Jaemin.
"Terus cewek itu ga jelasin ke pacarnya?"
"Itu yang kita ga tau"
"Yaudah kalian istirahat dulu, kakak mau masak buat kalian" ujar YooA lalu pergi ke dapur.
Setelah mengantar minuman kepada teman-temannya Renjun lalu kembali ke dapur.
"Kak"
"Hm?"
"Kaka ga marah kan?"
"Engga, ngapain kakak marah? Toh bukan temen-temen kamu juga kan yang cari masalah"
"Ada satu lagi ka" ujar Renjun dengan nada ragunya.
"Hm?"
"Mereka boleh nginap disini ga, setidaknya buat malam ini?" Tanya Renjun dengan wajah penuh harap.
YooA terkekeh sebentar melihat wajah adiknya.
"Ya boleh lah, mereka kan temen-temen kamu"
"Yakin boleh ka?"
"Iya, untungnya tadi mama ngechat ga pulang karena mau nginap di Villa temannya"
"Makasih kak" ujar Renjun lalu memeluk YooA.
"Eh jangan peluk-peluk ini kakak lagi masak, memangnya kamu ga malu sama temen-temenmu?"
"Ngapain malu, kakakku cantik gini" ujar Renjun lalu tertawa dan melepaskan pelukannya.
"Iya iya terserah kamu"
🌼🌼
"Jadi kalian nyembunyiin dari orang tua kalian?" Tanya YooA saat Haechan menjelaskan semuanya.
Jaemin dan Jeno tidak berani pulang dengan keadaan wajah seperti ini dan mereka meminta izin bahwa akan menginap di rumah Renjun tanpa memberitahu keadaan sebenarnya.
"Kalian sepupu?" Tanya YooA sambil melihat kearah Jeno dan Haechan.
"Iya" jawab Jeno.
"Yaudah, kalian dua orang di kamar Renjun terus duanya lagi di kamar tamu. Kakak kekamar dulu"
"Iya ka" jawab mereka serentak.
Saat YooA kembali ke kamar Jisung menelpon di ponsel Jaemin.
Haloo, abang kok ga ngajak sih mau nginap dirumah bang injun
Iya maaf dek, ini juga sambil kerja tugas - Haechan
Tugas apaan paling main ps kan? Kak YooAnya ada ga?
Kak YooA lagi dikamarnya, udah ya Dek
Yaah ga asik. Yaudah, eh mama nyuru bang Taeyong buat antarin pizza ke rumah bang injun
Hah?
Iya paling udah mau nyampe, soalnya mama udah nyuruh daritadi. Udah ya bye
Jisung lalu mematikan telepon sepihak.
"Chan lo aja yang ambil" ujar Jeno, Jeno benar-benar khawatir kalau sampai mamanya tau tentang kejadian hari ini maka bisa dipastikan kupingnya akan panas dengan omelan mamanya.
"Tapi ga mungkin gue sebagai tuan rumah ga ngajak bang tiwai masuk" Ujar Renjun.
"Mati kita" ujar Jeno pasrah.
"Gue punya ide" ujar Haechan sambil tersenyum sok misterius.
"Apa?" Tanya mereka.
"Liat aja" ujar Haechan lalu mengajak mereka untuk bermain ps.
🌼🌼
Renjun dan ketiga temannya kini sibuk bermain PS hingga ponsel Jaemin berdering.
"Halo bang?"
"Oh iya iya" ujar Jaemin lalu memberitahukan bahwa Taeyong sudah di depan mengantarkan Pizza.
"Gimana nih chan?" Tanya Renjun.
"Tenang aja, kalian berdua disini nanti gue sama Renjun yang keluar" ujar Haechan lalu memberikan stick ps kepada Jaemin.
Renjun hanya mengikuti Haechan dari belakang meskipun ia sendiri tidak yakin apa yang akan dilakukan sahabatnya itu.
"Bang, maaf lama" ujar Haechan lalu mengambil Pizza yang dibawah Taeyong.
"Mampir dulu bang" sahut Renjun yang muncul dari belakang.
"Iya bang, kebetulan kak YooA nya ada. Sekalian ketemu gitu" goda Haechan
Nampaknya Renjun mulai paham apa maksud Haechan tadi.
"Gausah njun, abang juga lagi buru-buru ada janji sama anak-anak lain. Chan bilangin sama Jaemin Jeno jangan ngerepotin, apalagi lo" ujar Taeyong lalu berpamitan dan masuk ke mobil hitam miliknya.
Saat melihat kakak tertuanya melajukan mobil, Haechan tersenyum menang.
"Bener kan kata gue" ujar Haechan lalu berjalan masuk mendahului tuan rumah.
🌼🌼
Halo semuaa..
Pertama maaf banget hari ini
aku uploadnya jam segini,
tenang aku ga lupa kok,
cuma karena aku habis urusan di kampus.
Maaf banget yaaa🙏🙏
Makasih yang udah nungguin 💖💖
Dan semoga suka sama ceritanya
See u next chapter guys😘😘Surabaya, 1 Februari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Could I ?
FanfictionLee Taeyong anak sulung dari keluarga Lee yang dituntut untuk segera menikah, namun selalu beralasan sibuk dengan pekerjaan hingga menemukan masa lalunya. Masa lalu tidak harus mantan pacar bukan? Ya dia adalah Yoo Shin Ah gadis yang dahulu menyukai...