"Punya tangan, kan? ambil sendiri"

11 1 0
                                    

"Alana! Itu Calvin udah jemput, cepetan keluar" Ucap mama, kesal melihat Alana yang masih saja santai menikmati Sandwich di meja makan padahal Calvin sudah menunggu di luar hampir 15 menit.

Alana segera berlari menuju mobil Calvin untuk menghindari konflik.

"Lama banget sih lo, kunyuk" Ujar Calvin yang kesal menunggu terlalu lama, sebuah jitakan mendarat mulus di jidat lebar Alana.

"Duh sakit tau! Lagian telat dikit gapapa kali" Alana terlihat sangat kesal, Calvin yang melihat malah tertawa karena wajah Alana yang menurutnya cukup menggemaskan ketika sedang marah.

"Iya kanjeng putri Vavelya Alana Agerton kesayangan bapak Agerton yang terhormat. Hamba salah, maafkan hamba, tolong jangan marah lagi, jangan lupa baca doa soalnya saya mau ngebut"

"Ish, WOY PELANIN MOBILNYA SEKARANG!" Jawab Alana yang sedang kaget karena Calvin langsung tancap gas setelah kalimat terakhir yang di lontarkan-nya. Bukannya menurunkan kecepatan, Calvin malah menambah kecepatan mobilnya sambil tertawa hingga membuat Alana terkekeh.

****

"Udahan kali pegangan tangannya, modus banget anjir" Goda Calvin kepada Alana yang masih menggenggam tangan Calvin kuat kuat di parkiran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udahan kali pegangan tangannya, modus banget anjir" Goda Calvin kepada Alana yang masih menggenggam tangan Calvin kuat kuat di parkiran.

"Najis, siapa juga yang mau modus sama lo! Abis ini tangan gue harus dicuci 7 kali pake tanah gara - gara pegang lo!" Ucap Alana dengan wajah yang masih pucat segera melepaskan genggaman tangannya.

"Lo kira gue anjing?!" Jawab Calvin terkekeh.

"Bukan gue yang bilang."

Tak lama kemudian, mereka menyadari bahwa mereka saat ini sudah telat 30 menit. Calvin dan Alana bergegas lari menuju kelas mereka seperti sedang dikejar setan.

"Langsung duduk aja" Ucap asdos berparas cantik dengan rambut bergelombang yang indah, kak Michelle.

(Asdos : Asisten Dosen)

"Baik, makasih kak" Ucap Calvin dan Alana bersamaan. Mereka segera menduduki tempat yang masih kosong.

"Anjir! Istri gue dimasa depan tuh, udah cantik, sabar, pengertian, baik. Gak kaya lu, lan. cewek barbar" Calvin yang setengah berbisik kepada Alana yang duduk disampingnya

"Dih, bodoamat gue barbar Juga, bersyukur gue gak jadi istri lo!" Balas Alana, sambil mencubit pinggang Calvin yang meringis kesakitan.

"Lagian jadi orang tuh ngaca, Vin. Kuliah aja masih telat, sok - sok an mau punya istri kaya kak Michelle." Ejekan salah satu teman dekat Alana yang bernama Sandra.

"Iya, kak Michelle cocoknya sama gue lah" Ucap Axel, teman sekelas yang duduk tak jauh dari Calvin.

"Yee apaan sih nih bocah dua ikutan aja" Sahut Calvin yang terlihat sangat kesal, sementara Alana, Axel dan Sandra hanya bisa menahan tawanya agar tidak mengganggu teman kelas yang sedang serius belajar.

****

"Lan, ayo pulang."

"Lo duluan deh, Vin. Gue mau ke perpus dulu, cari buku buat termodinamika."

"Oh sip bagus deh, gue jadi gak kerepotan nganterin lo"

"Ish! Nanti jemput!!"

"Iya, kanjeng putri"

Alana hanya mendecak mendengar perkataan itu, Calvin mengacak rambut Alana lalu pergi.

****

"Bu, Buku Termodinamika di rak berapa ya?"

"A2-110 ya, Alana."

"Baik terimakasih, Bu" Jawab Alana kepada Bu Martini, bagian administrasi perpustakaan kampusnya.

Alana segera menuju lorong A2, Nomor 110. Begitulah maksud dari 'A2-110' yang tadi disebutkan oleh ibu Martini. Ketika sampai, Alana menjadi bingung karena dia baru menyadari bahwa nomor 110 berada sangat tinggi.
Walaupun Alana termasuk perempuan yang cukup tinggi dengan tinggi badan 167 cm, tetapi rak tersebut tetap saja tidak dapat dijangkau tanpa tangga.
Sedangkan, Alana sangat takut untuk menaiki tangga yang telah disediakan di setiap rak perpustakaan.

Tiba - tiba saja, setelah beberapa menit Alana mondar - mandir di lorong. Ia melihat seorang laki - laki yang sedang duduk seorang diri tak jauh dari tempat rak buku yang dibutuhkannya itu.

"Eh hai, maaf ganggu boleh minta tolong ambilin buku di 110?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh hai, maaf ganggu boleh minta tolong ambilin buku di 110?"

Cowok itu hanya diam, menatap Alana sebentar, dengan tatapan yang sangat dingin.

"Punya tangan, kan? Ambil sendiri" ucap cowok itu, lalu mengembalikan pandangannya kepada layar ponsel yang berada digenggamannya. Membuat Alana sangat jengkel dan kesal karena merasa di acuhkan.

"Yaudah sih, gue cuma minta tolong ambilin buku, bukan minta warisan ortu lo!" Ucap Alana setengah membentak, wajahnya memerah karena menahan marahnya. 'Cuma minta tolong gitu aja, berasa dibutuhin banget' umpat Alana dalam hati.

Akhirnya Alana memutuskan kembali ke tempat bu Martini dan meminta salah satu petugas perpustakaan untuk mengambilkan bukunya lalu menelpon Calvin untuk menjemputnya.

"Vin, jemput gue dong cepet"

"Waalaikumsalam, Lan"

"Ish, iya Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam, gitu dong.
Gue gabisa jemput ini, masih di rumah tante gue soalnya sepupu gue yang dari Amrik baru pulang. Lu naik grab aja ya?"

"Ah, yaudah deh"

Tut tut tut

Belum sempat mengucap salam, tiba - tiba saja telpon terputus, Alana kesal karena Calvin langsung menutup telpon-nya begitu saja. Tapi ternyata, ketika Alana ingin menyalakan ponselnya, batre ponsel tersebut ternyata habis.

Alana bingung, fakultasnya yang sudah cukup sepi karena sudah sangat sore membuat keadaan sekitar menjadi menyeramkan. Apalagi banyak kejadian pemerkosaan di fakultasnya akhir - akhir ini.

Tiba - tiba saja terdengar langkah kaki tepat dibekangnya. Alana ketakutan untuk menoleh ke belakang, ia memejamkan mata, namun dirasakannya orang itu semakin dekat. Orang itu memegang bahu Alana dan..

BRUK

"JANGAN SENTUH GUE! LEPASIN!"

*****
Bersambung

Maaf kalau terlalu pendek ya

Makasih yang udah mau baca^^
Jangan lupa vote ya, comment juga karena kritik dan saran dari kalian sangat berharga dan penting untuk kemajuan aku dalam menulis.

Salam hangat author baru,
Greenteamachiato.

My DecemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang