"Terus, yang tadi pasti lo baru kenal kan?!"

11 1 0
                                    

Tiba - tiba saja terdengar langkah kaki tepat dibelakangnya. Alana ketakutan untuk menoleh ke belakang, ia memejamkan mata, namun dirasakannya orang itu semakin dekat. Orang itu memegang bahu Alana dan..

BRUK

"JANGAN SENTUH GUE! LEPASIN!"

Alana terduduk di lututnya dengan posisi tangan memeluk dirinya, berusaha melindungi dirinya sendiri.
Namun, sosok dibelakangnya menarik bahunya hingga Alana berdiri, lalu memutarkan tubuh Alana hingga menghadap ke orang itu. Alana masih memejamkan matanya hampir menangis.

"Buka mata." Ucap orang itu

Alana perlahan membuka matanya, sambil takut, dia tersentak ketika melihat sosok pria di hadapannya.

"IH! LO LAGI LO LAGI, MESUM YA LO!" Teriakan Alana yang bisa terdengar satu fakultas itu membuat pria dihadapannya kaget namun tetap tenang.

"Mau pulang?"

"APAANSIH MODUS BANGET! GAUSAH SOK PEDULI!"

"Yaudah."

Pria itu memakai helmnya dan bersiap menaiki motor ninja-nya. Saat itu, Alana mulai tersadar kalau hanya ada pria itu disini, dan dia membutuhkan ponsel untuk memesan ojek online.

"e-eh, makasih tadi udah bantu gue berdiri, maaf gue cuma agak kaget aja tadi. Gue bisa pinjem hp lo buat pesen ojek online gak?" Tanya Alana, berusaha mengabaikan gengsi-nya yang setinggi gedung pencakar langit itu.

"Punya hp kan? Pake.."

"JANGAN NYURUH GUE PAKE HP SENDIRI! Hp gue mati, tolong."

Pria itu langsung berjalan mendekat ke arah Alana, matanya menatap tajam. Setelah beberapa langkah, pria itu tepat berada dihadapan Alana. Alana yang ketakutan memejamkan matanya.

"Ternyata lo yang mesum." Ucap cowok itu yang langsung berlutut mengusap debu yang menempel di celana Alana, tepat di bagian lutut.

"Gue juga gak nyuruh lo pake hp lo kok, gue mau bilang pake aja power bank gue, biar gue anter pulang sekalian."

Alana yang masih takjub setengah tak percaya, tiba - tiba sosok iblis dihadapannya ini berubah jadi seperti malaikat. Tapi tetap, Alana sangat kesal ketika ia dibilang mesum, tapi dia memilih tidak protes agar bisa pulang dengan selamat.

"Makasih dan maaf karena nuduh lo terus. gue Alana. Lo?"

"Leon." Ucapnya sambil memakai jaket hitamnya.

"Rumah lo dimana? Gue di Jl. Mangkubumi, searah gak? Kalau gak searah gue pinjem hp lo aja buat pesen ojek online" Kata Alana yang merasa tidak enak kepada Leon yang baru saja ia ketahui namanya itu.

"Searah, cepet naik udah sore." Jawab Leon yang sudah menaiki motor ninja-nya, Alana pun menaiki motor Leon namun masalah baru muncul.

"Gue pegangan dimana, Leon?"

"Pinggang gue."

"Ya, ta-tapi kan.."

Leon tiba - tiba menarik tangan Alana dan meletakan tangan itu pinggangnya. Alana sempat kaget dan ingin menarik kembali tangannya dari pinggang leon.

"Terserah deh, kalo jatoh gue gak ikut - ikutan." Ucap Leon, nadanya terdengar sedikit kesal. Alana langsung memeluk pinggang Leon dengan mantap. Alana memang agak takut untuk naik motor, apalagi motor seperti ninja ini.

****

Alana dan Leon akhirnya sampai di depan rumah Alana. Alana terkejut ternyata mobil Calvin telah terparkir di depan rumah Alana. Calvin langsung menghampiri Alana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My DecemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang