O2

10 5 0
                                    

and darling i will be loving you 'til we're 70~

Remaja itu melepas airpods nya dan memasukan kembali ke dalam case lalu bangun dari ranjang kesayangannya dengan baju hitam polos dan celana training, dan beranjak pergi menuju ruang makan, bersiap untuk makan sendirian dengan kondisi rumah yang sepi dan sunyi. Tidak ada suara lain selain hentakan sendok dengan piring.

Remaja itu sarapan dengan Nasi Goreng yang ia beli waktu malam, sambil mengunyah perlahan-lahan dan memegang ponsel berlogo apel. Menscroll layar berulang kali mencari update an Instagram, kali aja ramai. Selesai sarapan, ia memakai seragam putih abu-abu dengan nama tertulis "Arkana Jaehyun", memakai jam tangan hitam putih, menyisir rambut serapih mungkin.

KakaoTalk Notification
Rizal : dimana? kok lama amat? (5 pesan belum dibaca)

Notifikasi dari salah satu teman dekatnya, Rizal Alvaro. Jaehyun menatap layar ponsel yang diletakan diatas meja makan itu dengan dingin lalu menghiraukan nya, melanjutkan mencuci alat makan bekas nya. Lalu beranjak ke kamar mengambil tas dan jaket jeans, pergi memakai sepatu warna hitam dan putih dengan motif ceklis di sisi kanan dan kiri, pergi ke arah lift lalu keparkiran.

Terlihat diujung sisi parkiran terdapat motor Kawasaki ZX10R, berwarna hitam dengan motif petir kuning di sisi kanan dan kiri. Jaehyun beranjak ke arah kendaraan tersebut, lalu mengendarai keluar dari Apartemen mewah menuju sekolah.



"Ey, lo kenapa ga jawab chat gw?" ujar seorang remaja yang dipanggil dengan sebutan Rizal, duduk diatas motornya yang bersebelahan dengan motor Jaehyun yang baru saja diparkir.

"Sorry gw ga baca, tadi lagi siap-siap berangkat" jawabnya dengan dingin sambil membuka helm nya, lalu pergi beranjak ke ruangan kelas bersama Rizal.

"Gw ga yakin lo ga baca chat dari gw" balas Rizal lalu menghalangi jalan Jaehyun dan menatap Jaehyun dengan memastikan apakah dia membaca pesan darinya atau tidak

"Gw baca, dari notifikasi" senyum kecil Jaehyun dengan lesung nya yang khas, lalu jalan mengdahului temannya diikuti oleh Rizal





Jaehyun menatap kelasnya yang kosong hanya beberapa siswa yang baru hadir di sisi pintu lalu beranjak menuju kursi meja di belakang yang sejajar dengan papan tulis. Menggantungkan tas lalu duduk senderan menatapi suasana sambil menghembuskan nafas, mengambil airpodsnya lalu memutar sebuah musik berjudul "Paris in the rain" sambil memejamkan kedua matanya.

Ia menatap mengelilingi sisi-sisi kelas, lalu menatap ke jendela sambil menikmati melodi dari musik yang ia putar. Terlihat seorang gadis yang beranjak menuju pintu kelas lalu menuju kursi mejanya tepat di samping kanan milik Jaehyun.

"Kei, udah beli bahan-bahan tugas buat besok kan?" tanya seorang gadis kepada orang yang bernama Keisha yang sedang asik sendiri di meja kursinya yang terletak samping Jaehyun

"Emang apa aja?" tanya balik seorang ughtea Kei, padahal udah di kasih tau dari minggu kemarin.

Jaehyun kembali menatap Kei setelah ia di sambut oleh teman kelasnya bernama Sebastian June, murid pintar namun sama nakalnya dengan Kei lalu hobi nya bermain game tapi rangking selalu 10 besar, proud.

"Ey mamen" hadir June yang duduk persis didepan Jaehyun, memutarkan kursinya lalu menghadap dengan teman yang duduk dibelakangnya. Jaehyun hanya tersenyum.

"Tumben hari ini nyapa" tanya Jaehyun sambil tersenyum, "Hari ini kesambet apa?" lanjutnya sambil memutarkan ponselnya

"Gw akhirnya bisa ikut turnamen, Jae" ujar June dengan serius sambil berbahagia-bahagia

"Yehhh gw kira apaan lagi seneng, ternyata cuman turnamen game" jawabnya lalu mendorong pipi kanan milik June mengarah ke arah berlawananan, lalu mengacak-ngacak rambut temannya sambil tersenyum.

"Duh ngapain ngacakin rambut segala" protes temannya, memasang raut wajah yang seolah-olah marah sambil membentuk bibir manyun, sedangkan Jaehyun hanya tertawa kecil.

Jaehyun beranjak menuju toilet melewati lorong yang ramai murid di sekolah, melewati kelas per kelas. Ketika Jaehyun baru mau melewati toilet wanita, Kei keluar dari toilet. Dengan kaget, mereka berdua bertabrakan lalu Kei terjatuh dengan ponselnya yang keluar dari genggamannya.

"Duh sakit woi elah, jalan liat napa" protesnya sambil menatap Jaehyun

"Sorry, gw ga sengaja, gw ga liat lo pas mau keluar dari wc" ujarnya tersenyum kecil lalu mengulurkan tangan menolong seorang gadis yang terjatuh dengan manja, Kei tersipu malu atas senyumannya apalagi matahari menyinari Jaehyun dari arah belakang sehingga hanya punggung jaehyun yang tersinari. Gimana ga ambyar

Dengan malu Kei membalas uluran tangan lalu bangun membersihkan rok nya, sementara Jaehyun beranjak ke arah dimana ponsel Keisha jatuh tergeletak.

"Nih" lalu Jaehyun mengulur ponsel Kei dengan satu tangan dimasukan ke kantong celana

"TUH KAN NAMBAH SATU GARIS LAGI KAN BANGSAT" teriak seorang Kei karena retakan pada temple glass yang terpasang di layar ponsel padahal bisa diganti, "GANTIIN GA!" lanjutnya

"Sayang tuh tunggu ntar aja kalau udah retakannya banyak" balas Jaehyun sambil melihat arah jarum jam di lengan kanannya, "Yaudah gw mau pergi dulu" lanjutnya lalu berjalan pergi

Namun jalanan nya terhenti karena tangannya ditarik Kei agar berhenti jalannya.

"Duh apadah" ringis Jaehyun sambil melihat keadaan lengan kiri yang di tarik, "Lo narik ga kira-kira, hampir putus tangan gw" lanjutnya dengan kesal

"Lo ga tanggung jawab amat, udah jatohin gw, hape layar gw retak pula" dengkus Kei sambil melipat kedua tangannya

"Yaudah sih cuman ga sengaja juga"

"Gamau tau ah" greget Kei hampir saja dia mau meremas muka seorang Jaehyun

"Yaudah lu mau gw gantiin lo apa?" pasrahnya, "Kasih sayang gw mau ga?" lanjutnya

Kei terdiam di tempat sambil menyaring kata-kata pria itu, lalu menatap ke arah Jaehyun, "Hah? maksud lo?"



GUBRAK


Jaehyun terdorong oleh seseorang yang berlarian sebarangan lalu tidak sengaja menabraknya, sehingga ia terjatuh lalu menimpa Kei. Untung Jaehyun langsung menahan diri dari menindih gadis itu, kalau tidak akan fatal itu

"Anjing, sakit" ringis gadis itu

"Aah-- sorry Kei sorry tadi udah nimpa elo-"

"KEISHAAAAA"

Mereka berdua secara bersamaan menghadap lalu saling mencari arah sumber suara panggilan Keisha tadi, dari kejauhan terlihat Irene yang sedang berlari mengarah ke mereka berdua disertai Rizal yang ditarik kerah bajunya untuk dipaksa mengikuti gadis itu. Lalu Irene mendarat Jaehyun.

"Berani amat ya lo ngegodain temen gw"

Irene datang memukul punggung Jaehyun, lalu menatap tajam ke arah pria tersebut. Berulang kali mengecek apakah yang telah terjadi adalah yang ia tangkap dari mata sendiri barusan.

"Dari tadi kita berdua nungguin elo, ternyata disini lo. Terus ini berduaan sama si Jaehyun ngapain?" lanjutnya

"Duh apaan dah cebol, salah paham amat sih" dengkus lebih kesal lagi dari seorang Arkana Jaehyun

"Apaan dahㅡ" Keluh Rizal

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

just friend ; jjhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang