STAGE 3!!! "My idol is a football captain!"

2.6K 221 39
                                    

WARNING.
Mohon taruh tangan dan kaki anda agar anda tidak melukai sesiapapun. Tangan kaki anda gatal, tanggung sendiri.

Info:
(Y/N) - Your Name
(H/C) - Hair Colour
(E/C) - Eyes Colour
(F/C) - Favorite Colour

Genre: Greget akuttttt, humor, kezell
Tokoh utama: (Y/N) & Blazeu
Pesan author: "Semoga tangan kaki dan handphone anda masih dalam keadaan utuh sehat wal'afiat:)"

***

Tangan dan punggungku terasa amat pegal. Waktu masih menunjukkan pukul delapan lewat duapuluh pagi. Berapa menit lagi bel istirahat akan berdentang. Tugas yang baru saja pak Kaizo berikan sudah kukerjakan sepertiga dari keseluruhan. Loh? Kenapa hanya sepertiga? Ya, itu karena pak Kaizo si guru sastra setres yang lebih mementingkan kuantitas daripada kualitas. Hilih bicit! Pendusta kau pak!

Sebenarnya pak Kaizo itu orang yang perfeksionis sialan. Kenapa? Pernah saat itu kami mendapat pelajaran tambahan dari guru itu. Loh? Bukannya pelajaran tambahan itu khusus membahas materi UN? Peduli amat dengan materi UN, kepala sekolahnya pun sama saja. Sama-sama setres. Ketika dia ingin menaruh laptopnya entah keberapa kali ia hanya menggeser kekanan ke kiri ke kanan dan ke kiri sampai jam pelajaran tambahan habis dilahap oleh seorang perfeksionis sialan itu. Apakah kau melihat wajah gila ku? Hah?!

Lagipula aku juga sudah meminta-minta perihal kepindahanku dari sekolah itu, namun ditolak mentah-mentah oleh ayahku. Dan ayahku bilang begini, "Enak aja pindah! Emang mindahin kamu segampang mindahin doi kehati? Hah?! Kamu tuh udah kayak mindahin mantan ke tong sampah tau!!" wah, ayahku benar-benar sudah bucin akut sampai ke tulang-tulang sepertinya. Dan dari situ aku sudah tak ingin lagi mengagung-agungkan nya tidak seperti aku dulu ketika masih berumur empat tahun yang mengagung-agungkan dia perihal ia bisa membuat bayi mungil sepertiku. Memang anak yang sudah cukup umur sebelum masanya.

Ok, lupakan yang tadi.

Aku menyenderkan punggungku sejenak sambil menaruh kepala cantikku kesisi kiri jendela. Kelasku memang dekat lapangan berumput yang biasa untuk anak laki-laki bermain sepak bola, jadi jika aku sedang bosan dengan pelajaran aku sedikit meluangkan waktu untuk menyaksikan bocah laki-laki yang sedang berpacaran dengan benda bulat yang senang dicampakkan. Kemudian tanpa sengaja aku menangkap eksistensi sesosok pemuda berbaju olahraga lengkap dengan jaket seragam olahraganya yang diikat di pinggang rampingnya. Ia terlihat fokus pada bola nya itu, dia terus menggiringnya sampai didekat gawang. Tunggu, kenapa dia malah memojokkan diri? Tetapi, hey lihat! Dia menendangnya seakan si bola telah dikendalikan! Wah! Sangat luar biasa!

"Hey, (y/n) ~ kamu tidak apa-apa?" tiba-tiba sebuah interupsi membuatku mengalihkan perhatianku pada sahabatku.

"Ah, Ying! A-aku tidak apa-apa—kok!" ucapku gugup. Tunggu. Kenapa pakai gugup segala?

"Hm?" tiba-tiba Ying mengindahkan pandangannya ke luar jendela. "Aha! Pasti kau sedang menonton kehebatan Blaze 'kan?!" ucapnya mengintrogasi.

"Hah? Blaze? Aku tidak kenal sama sekali!" ucapku jujur apa adanya. Memang benar aku tidak mengenalinya. Walaupun aku seorang ketua osis, bukan berarti aku harus mengingat nama seluruh siswa disekolah ini. Hello~ apa kau pikir aku sebuah buku daftar nama siswa?

"HAHAHA!! Leluconmu sungguh tidak lucu sekali, (y/n)!! Hahaha!!"

Hey, apa kau dengar dia? Okay, sekarang jawab 'ya' atau 'tidak'.

(Boboiboy x Readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang