STAGE 2!!

2.9K 289 80
                                    

WARNING!

Mohon taruh jantung, hati dan pankreas anda diluar badan agar tidak menjerit kesakitan apabila sedang membaca ini.

Info:
(Y/N) - Your Name
(H/C) - Hair Colour
(E/C) - Eye Colour
(F/C) - Favorite Colour

Genre: Baper akut, lucu, gila (mengandung kekerasan)
Pemeran: (Y/N) & Boboiboy Halilintar
Pesan Author: "Jangan lupa siapkan tissue:)"

***

Matahari mulai menyinari kamar (y/n). (Y/N) yang sedang menyiapkan bukunya untuk berangkat kesekolah. Pukul lima lebih tiga puluh menit (y/n) beranjak ke dapur untuk memasak sarapan sendiri. "Aku mau sarapan apa ya?" batinnya sambil membuka kulkas dan rak atas. Namun yang ia dapati hanya sebungkus roti tawar dengan selai cokelat. "Sepertinya aku akan belanja setelah sepulang sekolah nanti."

(Y/N) memasukkan dua roti tawar ke pemanggang roti. Sambil menunggu roti matang, (y/n) menulis list belanja agar ia tidak lupa.

Trek!

Roti sudah matang, (y/n) mengolesi rotinya dengan selai cokelat. Setelah selesai dia pergi ke balkon rumah dan memakai sepatunya. Sebelum berangkat, (y/n) memandang bingkai foto kedua orang tuanya sambil tersenyum.

"Aku berangkat dulu ya, ayah ibu. Semoga kalian berdua bahagia disana."

***

(Y/N) melangkahkan kakinya menuju kelasnya. Sesuai prediksi disekolah masih sangat sepi karena (y/n) berangkat tepat jam enam pagi. "Apa aku berangkat terlalu awal?"

Hatinya merasa sangat bahagia karena belum ada siapapun disekolah hanya ada pak satpam dan tukang kebun sekolah. Ia berharap kalau tidak ada siapapun dikelas.

Tepat didepan pintu kelas 3-1 tangannya meraih knop pintu lalu membukanya dan seluruh badannya tiba-tiba basah karena air dari ember yang ada diatas pintu tumpah tepat diatas kepalanya. Terdengar tawa terbahak-bahak dari mulut manusia jahanam sambil menatap wajahnya remeh.

"Hahaha!! Ternyata tepat sasaran!!"
"Hei, hei! Lihat wajahnya!"
"Fix, dia bakalan tambah bisu!!"

Lagi. Ia berencana berangkat lebih awal karena (y/n) tidak ingin bertemu sekelompok manusia jahanam ini.

Tiba-tiba mereka berhenti tertawa dan pandangannya menhadap kebelakangnya. "Hoi."

Sontak (y/n) menghadap kebelakang, "Ma-"

"Apa yang kalian lakukan padanya?" tanya pemuda yang memakai topi tepat dibelakangnya.

"Cih, perusak!" decih gadis berambut panjang yang dialah sang ketua geng tersebut.

(Y/N) membungkuk sembilan puluh derajat.

"Tidak perlu seperti itu, seharusnya kau melawannya," ucap lelaki yang tadi menolongnya.

(Y/N) hanya tersenyum kaku yang disenyumin bertanya-tanya. Melihat kondisi lawan bicaranya yang bingung ia mengeluarkan notebook kecil dan pulpen lalu menulis sesuatu. Sambil menulis ia bergumam, "Sepertinya dialah siswa yang jarang masuk sekolah. Mungkin dia baru melihatku."

(Boboiboy x Readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang