| 05 | Sebuah Kisah

9 1 0
                                    

Sejak saat itulah, Gafa dan Nadya pun sepakat membentuk kisah mereka berdua dilembaran buku yang baru.

Lembaran hidup baru untuk Nadya, Namun bukan untuk Gafa yang masih setia didalam hatinya memeluk erat harapan bersama Andin.

"Gimana? Lo udah enakan?" Tanya Gafa.

"Lumayan" Balas Nadya.

"Mau pulang sekarang?" Ucap Gafa.

"Pulang sama cari makan ya?" Sahut Nadya.

Gafa tersenyum padanya.

**

Setelah sampai di Kos, Gafa pun merebahkan dirinya diatas kasur.

Ia membalikkan badannya menyamping ke sebelah kiri, menghadap pada dinding pembatas antara kamarnya dengan Nadya.

Gafa menghentakkan tangannya ke dinding itu. Hingga terdengar suara ke dalam kamar Nadya.

DUG DUG

Nadya yang masih belum terlelap pun menghadap dinding yang sama dan membalas pukulan itu.

DUG DUG

Dan hal itu terus terjadi hingga dinding Gafa hampir roboh. Candaa :v

Nadya : Apaansih lo Gaf, Gabut ya lo

Gafa tertawa pelan ketika melihat isi pesan Nadya.

Gafa : dih, lagian lo juga ngapain ngebales? Gabut juga kan? hahaha

Kemudian tak ada balasan dari Nadya, Ia hanya membaca pesan dari Gafa.
Gafa berpikir mungkin gadis itu sudah berjalan-jalan didunia mimpi.

**

Esok harinya, Gafa bangun dengan sinar matahari yang sudah seluruhnya menyinari bumi.

Ya! Hal yang berulangkali terjadi, jika hari libur Gafa memang tidak pernah menyalakan alarm hingga baru terbangun siang hari.

Gafa berjalan dengan gontai sembari membuka tirai dan pintunya.

"Pagi Gafa" Ucap Nadya dengan senyum manisnya yang khas.

"Eh lo Nad" Balas Gafa sambil mengucek matanya yang baru siuman.

"Kebiasaan" Ucap Nadya.
Gadis itu memang sudah terbiasa dan seringkali mengerti kebiasaan Gafa yang selalu terlambat bangun.

"Hehe, namanya juga cowok" Balas Gafa.

"Halah, apa hubungannya coba!" Ucap Nadya.

Gafa hanya tertawa kecil melihat tingkah Nadya.

"Oh iya Gaf, sarapan yukkk" Ucap Nadya dengan nada yang manja dan lucu.

"Sekarang?" Tanya Gafa.

"50 tahun lagi!" Balas Nadya.

"Oh yaudah, gue masuk dulu ya ke dalem kalau gitu. Kan masih lama" Ucap Gafa sambil terkekeh pelan.

"GAFAAAAAAAA" Teriak Nadya memekakkan telinga Gafa.

"Aduh duh, hahaha! Iya iya sekarang. Bentar gue ganti baju dulu. Lo masuk dulu sini" Ucap Gafa.

"Iya, cepetan ga pake lama!" Balas Nadya.

Gafa mengganti baju dan mencuci mukanya di dalam kamar mandi. Setelah rapi, ia pun keluar menemui Nadya.

Nadya, gadis itu memiliki perawakan yang tidak tinggi namun jika dilihat ia sangatlah cantik, imut, rambutnya tergerai lurus panjang dikedua sisi bahunya, ditambah poni rapi yang menambah kesan manis diwajahnya.

Gafa menatap gadis itu dari belakang yang sedang duduk dibibir kasurnya. Lalu Gafa tersenyum.

**

"Mau makan apa nih Nad?" Tanya Gafa.

"Nasi goreng! Gue pengen Nasi goreng" Balas Nadya.

Gafa mengangguk dan mengikuti Nadya yang berjalan didepannya menuju warung penjual Nasi goreng yang berada didekat kos-kosannya.

"Lo mau makan nasi goreng juga kan?" Tanya Nadya.

"Iya, ga pedes ya" Balas Gafa.

"Ok" Ucap Nadya.

Setelah memesan makanan, Akhirnya mereka duduk berdampingan sambil menunggu makanan datang.

Setelah makanan datang, mereka pun menyantapnya dengan lahap. Nadya memang tipe seseorang yang tidak suka diajak bicara ketika sedang makan, sehingga tidak terjadi percakapan apapun ketika mereka berdua berada diwarung itu.

"Gaf, gue tinggal dulu ke supermarket ya. Ada sesuatu yang mau gue beli" Ucap Nadya.

"Bareng aja, gue juga mau beli sesuatu" Balas Gafa.

Nadya pun mengangguk, Lalu mereka berjalan ke supermarket yang terletak tidak jauh dari warung.

Setelah berbelanja, Mereka berdua segera membayarnya ke kasir.

"Fiestanya sekalian Mas?" Tanya Kasir.

"Ga usah Mas, lagian ga ada minyak goreng" Balas Gafa.

"Mohon maaf Mas, bukan itu maksud saya. Tapi Fiesta ini" Ucap Kasir sambil menunjukkan barang 'Fiesta' yang ia maksud.

Gafa mengambil barang itu dari seorang tangan Kasir. Ia membaca tulisan disana. Oh, Fiesta kondom.
Apa-apaan ni kasir, Masa nawarin begituan. mesum banget.
Celoteh Gafa dalam hati.

"Kondom, Nad?" Ucap Gafa pada Nadya disampingnya.

Nadya hanya tertawa kecil memandang Gafa.

Maksud pertanyaan Gafa adalah 'Nad, Fiesta itu kondom?' Bukan 'Nad, Mau kondom?' .

"Ga Mas, malah buat dosa. Dosa saya udah terlalu banyak ga mau nambah lagi" Ucap Gafa pada sang kasir lalu mengembalikan Fiesta itu.

Nadya masih menahan gelak tawa pada Gafa.

"Sekalian aja Fiesta nya gapapa mas" Balas Nadya.

"Lah, Lu..." Ucap Gafa pada Nadya spontan yang terkejut karena gadis itu membeli sebuah barang yang menurut Gafa 'Terlarang'.

"Iya, buat gue goreng hahaa. Tinggal direbus, dijilat,dicelupin hahaha" Balas Nadya menyindir Gafa.

Gafa hanya bisa tersenyum kecut mendengar sindiran Nadya.






Tau ga Fiesta? Fiesta itu ada macem-macem. Tapi Gafa taunya Fiesta itu Fiesta makanan yang biasa ditaruh di Freezer gitu. Fiesta N**g*t.
Kalau yang penasaran langsung cek google aja ya wkwk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SplendidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang