Setelah beberapa hari siska di izinkan untuk pulang ke rumah
SkipSampaiRumah~
Saat masuk aku merasakan hawa yg berbeda, entahlah aku merindukan seoul aku rasa memang tempat ini tidak cocok untukku dan keluargaku...semua masalah selalu datang saat kita datang ke sini.
"Chagi, aku mau kembali ke seoul" -sis
"Eoh? Kenapa tiba2?" -jk
"Aku tidak suka tempat ini, entahlah aku merasa kita memang lebih baik tinggal di seoul saja.." -sis
"Tapi kau bilang kau tidak mau berpisah dengan IU dan lisa, mereka tidak bisa meninggalkan LA." -jk
"Gwanchana, chagi kajja" -sis
"Ahh arraseo aku akan persiapkan barang2nya kau tunggi di sini dan kasih tau yang lain...aku akan pesan tiketnya juga nanti *(ngelus kepala siska)" -jk
"Nee" -sis
Aku menghubungi semuanya dan tidak ada yang keberatan...dan kebutulan eomma dan appa jk juga akan pulang hari ini jadi kita putuskan untuk bareng saja..
/skip di pesawat
/skip sampai seoulKita pulang kerumah kita yg dulu...
"Banyak kenangan bukan di sini?" -sis
Jk memeluk pinggangku...
"Kenapa? Kau masih sedih?" -jk
"Anii, hanya saja aku memikirkan betapa pentinya tempat ini, tempatku sedih dan senang...tempat ku sebelum dan sesudah bersamamu...tempatku berbahagia bersama lisa..tempat kita menjalin cinta. Ternyata hal sekecil ini pun bisa membuat rindu yg mendalam" -sis
Tanpa sadar air mataku mengalir.
"Chagi kau kenapa? Kau bilang kau tidak apa2? Kau serius?" -jk
"Ahh *(ngapus airmata) gwanchana" -sis
Aku melepaskan pelukannya memasuki pakaian ku ke lemari lalu sejenak aku melihat ke luar jendela...
"Aku rindu masa muda ku" -sis
Aku keluar dan melihat betapa indahnya kota seoul...
"Aku rindu hidup bahagia, dan aku benci harus berpura2 bahagia. Bahkan aku harus berpura2 baik2 saja." -sis
Aku mengelus perutku perlahan...
Ini jelas terjadi. Depresi karna kehilangan seorang anak itu menyakitkan. Ini yg di harapkan tapi malah kenyataan tidak sesuai. Aku hanya perempuan, perempuan biasa. Aku tidak mempunyai salah dengan mereka
Tapi mengapa, mengapa mereka mengambil alih kebahagiaanku? Bahkan merengut nyawa anakku jugaAku menangis, dan saat bersamaan seseorang memeluk diriku dari belakang...
"Sttt istriku tidak boleh nangis, kita mulai semuanya dari awal nee?" -jk
"Bagaimana bisa. Ini sudah di akhir." -sis
"Heyy" -jk
Jk membalikan tubuhku...
"Everything will be alright" -jk
"Ani, sekarang sedang tidak baik2 saja" -sis
"Kau tidak boleh sedih lagi aku benci tangisan mu" -jk
"Aku juga benci dengan tangisanku bahkan aku juga benci dengan hidupku." -sis
"Kenapa kau seperti ini? Semuanya sudah berlalu lupakan semuanya chagi. Kau yg bilang kepadaku bahwa semuanya akan baik2 saja, kita bisa membuatnya lagi...kau mau skrng?" -jk
"Aishh kau ini apa2an ini masih siang" -sis
Aku pun pergi dari hadapannya, mengambil handphone ku lalu memainkannya..
"Membosankan. Semuanya membosanku." -sis
"Aigooooooo~" -jk
Bodoh. Dia menindihku
"Berat pabo" -sis
Memciumku lalu mengacak acak rambutku
"Aishh kauuu ini kenapaaa?!" -sis
"Saranghaeyo" -jk
Lalu mencium bibirku, pipi, jidat, dagu, dan seluruh bagian mukaku
"Cukup jeon jungkook!" -sis
"Jalan2 yuu" -jk
"Anii, panas" -sis
"Ayolahhh" -jk
Dia membuka bajuku sebagian sehingga perutku kelihatan...
"Aishh kau ini berhenti!" -sis
Aku mendorongnya dan bangun..
Blom sempat aku pergi dia sudah menarik tanganku...
"Aishh mau apaaaa?!" -sis
"Poppo" -jk
"Sudah cukupppppp!" -sis
Aku pun melepaskan tangannya kasar.
"Menjengkelkan sekali" -sis
"Aigo kenapa dia marah beneran, apa dia pms...ah tidak mungkin dia baru keguguran" -jk
Tunggu Next episode♡
Gomawo telah membaca♡
Jangan lupa votenya♡
KAMU SEDANG MEMBACA
FF "My Dream" -jjk+
Fiksi PenggemarSetelah melakukan hal buruk terhadap perempuan, apakah jungkook akan bertanggung jawab? Nantikan ceritanya...selamat membaca♡