CHAPTER 5

143K 1.4K 43
                                    

"Aku ingin bermain denganmu malam ini" Ia tersentak dan meringsut.

"Kan sudah kubilang, aku tidak akan menyakitimu, kau belahan jiwaku dan kumohon jangan takut padaku" Lana menggeleng. Tetapi aku mendekatkan wajahku padanya.

"Percaya padaku, sebentar lagi kita akan menikah, dan aku ingin membuat bayi kecil duluan bersamamu" Ia menampilkan sorot mata yang ketakutan.

"Aku berjanji akan lembut padamu" Aku meminggirkan mobil dan mengecup bibir manisnya yang selalu membuat diriku tercandu candu.

---

Aaron mulai menindih tubuh mungil Lana dan memegangi kedua tangan Lana. Lana membusungkan dadanya dan memalingkan wajahnya ke kiri dan kekanan agar pria ini tak menciumnya terus.

Yang ia rasakan sangat berbeda. Tidak seperti dulu, ciuman yang lembut dan sangat tidak egois, ciuman penuh kasih sayang dan tidak bertele tele.

Ia merasakan ada yang berubah di diri Aaron, mengapa ia tak sekasar dulu lagi? Ntah setan apa yang merasuki Lana, Lana membuka celah mulutnya membiarkan lidahnya tersapu oleh lidah Aaron.

"Mphh--"

"Yeah baby, you like that?" Lana menggeleng, ia tidak boleh terpancing oleh Aaron, tetapi ciuman ini benar benar memabukkan membuat tubuhnya melayang begitu saja. Belum lagi jari tengah Aaron memainkan pusarnya.

Aaron mengubrak abrik pusar Lana dan sesekali menciumnya, tubuh Lana melemas dan perutnya menggelinjang kesana kesini. Ia terangsang!

"Ahhh" Lagi dan lagi Aaron menelisik pusar Lana dan memainkannya, ia sudah tak mencium Lana lagi, tetapi ia menyaksikan betapa seksinya Lana saat terangsang, Lana mengulum bibirnya dan memutar bola matanya.

"Yeah, like that girl" Lana sudah tak tahan, ia menjerit dan memejamkan matanya, Aaron melihat kebawah dan benar saja, Lana sudah keluar.

Gadis ini mengatur nafasnya dan masih tetap memejamkan matanya. Aaron mengecup pipi Lana kemudian kembalu menyetir.

"Akan kita lanjutkan dirumah, babe" Lana mendengarnya, hanya saja ia tak mengubrisnya. Karena Lana sangat lelah, ya. Baru segitu ia sudah sangat lelah.

Hingga tiba tiba Aaron menggendong tubuhnya ala bridal style, banyak pasang mata maid menyaksikan mereka, bahkan ada yang terkejut karena Lana bisa masuk ke mansiom itu lagi, bukankah jalang Aaron tidak pernah dipakai untuk dua kali? Mengapa Lana--

Brakk

Aaron menutup pintu kamar dan mengabaikan pasang mata pelayan yang melihatinya. Aaron tak perduli, ia membanting tubuh Lana ke ranjang dan mengendurkan dasinya kemudian tali pinggangnya.

Tanpa fikir panjang, ia langsung menindih tubuh Lana yang sudah berada dibawahnya, Lana memegangi rahang Aaron yang melahap bibirnya, ia tak bisa berkutik karena ia tak tahu bagaimana cara membalas ciuman.

Hingga ciuman Aaron turun ke leher dan kembali ke atas, menjilat daun telinga Lana.

"Nghh--"

"Are you ready?" Lana mengangguk, baru sekali ini Lana ikhlas bercinta dengan Aaron.

"Ahk-- sakitt" Aaron mengecup hidung mungil Lana, ia mencoba menenangkan Lana dulu dan hingga Lana benar benar tenang, ia baru menggoyangkan pinggulnya keluar-masuk.

"Aaronhh" Lana meremas rambut Aaron, ini tak seperti goyangan sebelumnya, ini penuh perasaan.

"Lana, katakan, apa kau mau menjadi milikku?" Lana mengangguk, dan akhirnya mereka sampai pada puncaknya.

PLAYER | | WARNING 18+🚫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang