7

4 1 0
                                    

Sudah hampir sebulan Citra masih menginap dirumah orangtuanya, Jeffrey kerap memaksa agar putri kecilnya tidak tinggal di apartemen untuk waktu yang belum ditentukan.

"Mom, kapan deddy pulang?"

"Mommy tidak tahu sayang, kau tahu daddy mu sedang berkeliling Eropa dan Asia Tenggara"

Citra mengerucutkan bibirnya sebal, Citra merindukan daddy nya.

Jeffrey sedang melakukan tour ke beberapa negara di Eropa dan Asia Tenggara. Perusahaannya yang sudah mendunia itu membuat ia selalu bepergian ke luar negeri dengan waktu yang cukup lama.

Citra tidak keberatan akan hal itu karena ia tahu bahwa apa yang orangtuanya lakukan semata-mata ingin membahagiakan anaknya. Namun disisi lain, ia sangat kesepian karena keluarga nya selalu tidak lengkap.

Tiba-tiba bel berbunyi, Citra dan Hannah saling bertatapan. 'siapa yang bertamu sepagi ini?' batin mereka berdua.

Seorang maid menghampiri Hannah dan bertanya sebentar apakah boleh membiarkan tamu nya masuk atau tidak. Setelah mendapat anggukan dari Hannah, maid itu kembali ke depan untuk menyuruh tamu tersebut masuk.

"Selamat pagi tante Hannah" sapa seseorang yang merupakan tamu tadi.

"Kevin?!" Hannah dan Citra sangat terkejut, mereka berteriak menyebutkan nama Kevin.

"Astaga Kevin sudah lama sekali tante tidak melihatmu. Mari duduk Kev. Lan, siapkan minuman dan cemilan atau sarapan untuk tamuku"

"Baik nyonya"

Yang disebut Hannah adalah Lani, ia merupakan kepala maid dirumah ini yang sudah bekerja lebih dari 15 tahun lamanya. Lani pun sama terkejutnya ketika melihat Kevin, ia sudah lama tidak melihat lelaki itu.

"Tidak usah repot-repot tante, aku han-" ucapan Kevin terhenti tiba-tiba.

"Kevin oh my God, apa ini kau?!" Citra menarik lengan Kevin paksa dan akhirnya ia terduduk disamping Citra.

"Citra, jaga sopan santunmu sayang" Hannah sedikit geram melihat putrinya yang seperti itu.

"Maaf mommy" Citra melebarkan senyuman hingga gigi nya terlihat.

"Kau tidak minta maaf padaku?" Kevin memicingkan matanya dan menepuk pelan kepala Citra.

"perempuan selalu benar bukan?" Citra menjulurkan lidahnya dan tertawa kemudian.

Disela-sela mereka tertawa, Hannah bangkit dari duduknya dan segera pergi meninggalkan mereka. Membiarkan putrinya dan Kevin melepas rindu.

Kevin adalah teman semasa kecil Citra, jarak antara keduanya hanya satu tahun membuat mereka sangat cocok. Setiap pulang sekolah Kevin selalu menyempatkan diri untuk menemui Citra dan mengajak nya bermain atau sekedar memasak didapur.

Namun saat Kevin lulus sekolah menengah atas, ia terpaksa harus meninggalkan Indonesia untuk berkuliah di Inggris. Ia terpaksa meninggalkan semuanya, termasuk Citra.

Dan setelah 4 tahun berlalu, Kevin akhirnya kembali.

_____________________________

"Juna!!! Are you okay?"

Dengan tepukan yang sedikit kencang akhirnya Juna dapat terbangun dari tidurnya.

Keringat membasahi seluruh tubuhnya, kedua matanya memerah dan nafas yang sangat memburu.

"Ada apa?"

"Kau mimpi buruk?"

Juna melihat keseluruh penjuru ruangan yang sedang ia tempati, termasuk seseorang yang sedang disampingnya.

"Oh syukurlah, itu hanya mimpi" Juna bangkit dari tidurnya dan duduk dibantu oleh Luna.

"Kau mimpi apa? tidur seperti kerasukan iblis, kau tahu? Oh my God, aku sempat berpikir bahwa kau akan mati tadi dibawa oleh Lucifer"

"Bitch!!!" Dengan sisa-sisa tenaga yang ia punya, Juna menendang Luna hingga ia terjatuh ke lantai. Dan satu bantal yang Luna pegang ikut terjatuh pula.

"Hahahahahahha" Juna tertawa sangat kencang ketika melihat ekspresi Luna.

"Asshole! your bitch is your sister, bastard"

Luna meringis karena bokongnya terasa sedikit sakit karena terbentur lantai yang sangat keras.
'Luna bodoh, mana mungkin lantai lembek' Luna merutuki dirinya sendiri dalam hati.

"Woww, bad words. Get out of here, lil bitch!"

Juna berdiri dan memiting kerah baju Luna, mendorongnya untuk segera keluar dari kamar.

"Mamaaaa!!!!!!!! Juna maaa!!!!!!" Luna berteriak sangat kencang memanggil mama nya.

"Juna! Berhenti menganggu adikmu!" Terdengar suara Lilian dari bawah sana.

"Bukan salahku mam" setelah melepaskan Luna, Juna mengusapkan tangan ke wajahnya. Suasana hatinya sedang buruk, ditambah dengan kelakuan aneh adiknya yang semakin membuat kesal.

"Lunaa!" Suara Lilian kembali terdengar.

"My fault" akhirnya ia menyerah, dan Luna kembali menuruni tangga dengan berlari sambil tertawa terbahak-bahak.

"Dasar anak setan!" Pagi ini tak henti-hentinya Juna mengumpat. Sungguh pagi yang suram.

"Juna! Mama mendengar!" Lilian tak terima ketika anak perempuannya dikatai anak setan, secara tidak langsung Juna mengatainya setan.

"I'm sorry" akhirnya Juna menutup pintu kamarnya dengan kencang hingga berbunyi brakk.

Tubuh Juna ambruk, ia kembali mengingat mimpi nya.

"Daddy daddy lihat, aku punya mainan baru" ucap seorang anak kecil, lidahnya yang masih kesulitan mengucapkan huruf 'r' terlihat menggemaskan.

"Sudah daddy bilang kalau mainanmu masih banyak, kenapa beli lagi?" Tanya Juna kepada anak itu sambil mencubit pelan pipinya yang chubby.

"Aku tidak membelinya daddy" anak itu menggeleng.

"Mommy yang membelinya?"

"Mommy tidak membelinya daddy, mommy mengambilnya" anak itu menunjuk ke arah seorang wanita yang sedang memunggungi mereka.

Otomatis Juna melihat apa yang anak itu tunjuk, disana terlihat seorang wanita sedang sibuk merapihkan belanjaan. Rambut panjang bergelombang dengan warna yang sedikit coklat, tubuh mungil dan berisi.

Wanita itu memakai baju warna putih bermotif bungan dan rok jeans. Sepertinya Juna mengenal wanita itu, namun siapa?

Setelah wanita itu berbalik, Juna tertegun. Ia terkejut dan mematung seketika.

"Hai Juna" wanita itu menyapanya dengan senyuman kecil dibibirnya.

"Maria?"

Mimpi itu akhirnya berakhir.

________________________________________________

Author :

Siapakah wanita yang mampu membuat Juna terkejut setengah mati didalam mimpinya?



Bersambung.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TIME FLIES (so fast)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang