11√

1.4K 158 52
                                    


Aku tau perasaan para one it.

Maaf baru kembali.
Chapt ini bahasanya aneh..

Belum dibaca ulang, typo bertebaran!

Belum dibaca ulang, typo bertebaran!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Kadang kalanya Minhee pernah merasa lelah dengan hidupnya. Memang tidak monoton, terbukti dari rentetan masalah yang tiba-tiba hadir di ketenangan hidupnya.

Kalau boleh jujur, kedatangan Jaemin di tengah masalahnya cukup membuat Minhee merasa senang dan tenang. Setelah menceritakan segenap masalahnya kepada pemuda tampan nan manis itu, bebannya sedikit demi sedikit berkurang. Minhee bersyukur dan turut senang atas seseorang yang beruntung kelak menjadi pasangan hidup Jaemin.

Perasaannya dengan Yunseong. Itu...dia tidak bisa mengerti. Otaknya memerintah untuk membenci Yunseong karena masalah yang hadir, itu salahnya. Tapi..hatinya malah meronta ingin perasaan yunseong terbalas olehnya. Minhee tidak mengerti. Dia belum bisa menerima seseorang dari penyebab retaknya hubungan persahabatan antara dia dan Donghyun.

Jalinan kuat yang telah lama tercipta, kandas hanya karena cinta pada seorang pemuda kaku bernama Hwang Yunseong yang sialnya sangat menawan.

Kata-kata Jahat dari bibir donghyun yang tertuju padanya sangat menusuk hati. Seakan masalah ini adalah puncak dari persahabatan mereka yang akan berakhir. Tragis memang.

"Dua hari minhee, dua hari lo selalu diem dan gak makan teratur. Masalah ini bener-bener bikin lo nyiksa diri lo sendiri ya?" Jaemin datang. Pemuda tampan itu datang ketika masa sulitnya yang biasanya akan sendirian.

Menawarkan bahunya sebagai senderan agar minhee tak limbung.

"Aku..gak laper. Gak bisa dipaksa makan." Jaemin mendengus, merasa kesal karena diabaikan. Tangan kekarnya menarik tubuh jenjang Minhee kepelukan hangatnya. Memberikan seluruh ketenangan kepada seorang yang ada didekapannya.

"Lo itu kalo gak laper juga biasanya bakalan makan terus. Jangan nyiksa diri lo yang gak bersalah minhee." Perlahan tangan Jaemin terulur untuk mengelus surai hitam pekat Minhee. Menyalurkan segala perhatian kepada si manis itu.

"Dek," lirihnya

"Gue selalu ada untuk lo. Jangan bertingkah layaknya lo sendirian. Banyak hee, yang peduli sama lo lebih dari seseorang yang udah lo anggap sahabat itu." Minhee masih diam menunggu kelanjutan dari jaemin.

"Gue tadinya gak mau ikut campur, tapi liat Lo.. rasanya emang gue harus ikut campur." Minhee mendongak menatap wajah jaemin.

"Aku...kak jaemin gak mungkin bisa ngebuat donghyun baik lagi kayak dulu. Kenal aja enggak, liat mukanya aja enggak!" Kata Minhee menggebu-gebu masih dalam dekapan jaemin.

Jaemin tersenyum, menyamankan posisi pelukan mereka,

"Donghyun dulu juga adek kelas gue dek, walaupun kita gak kenal. Dan Gue punya cara. Dan mudah-mudahan cara itu hubungan kalian perlahan membaik." Minhee mengerutkan keningnya. Menandakan bahwa dia terlihat bingung.

now everything is confusingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang