[ 4 ]

1.9K 253 4
                                    

Chanyeol berada di ruang BK karena kegaduhan yang ia buat bersama Jaebum dan kawan-kawan. Chanyeol melawan kawanan Jaebum dengan tangan kosong, dan akhirnya pertarungan itu di menangkan oleh Chanyeol.

Dia tampak kesal dengan Jaebum yang dengan sengaja mencegat jalannya. Dan akhirnya terjadi pertaruangan, Pak Siwon selaku guru BK mendengus pelan. Sudah sepuluh bangku dan tiga meja menjadi korban kenakalan Chanyeol.

"Bapak akan panggil Orang tua kamu. Dan kamu di skors seminggu Chanyeol, Jaebum dan kawan-kawannya juga."

"Silahkan, Pak Siwon. Pasti dengan senang hati Papa saya datang dan membela saya lagi." jawab Chanyeol dengan senyum menantangnya.

"Kamu keterlaluan Chanyeol. Sikapmu tidak bisa di tolerir lagi, ini sudah mencapai batas. Kamu boleh nakal, tapi tidak harus merugikan Orang lain. Paham?"

Chanyeol mendelik tajam. "Saya tidak peduli. Di mata saya kalian sama saja, kejam. Tak berperasaan."

"Jangan berbicara seperti itu kepada yang lebih tua darimu Chanyeol." Jaebum membela Pak Siwon. "Beliau benar. Lebih baik kau berubah, dan jangan mempermainkan hati Orang lain. Termasuk adikku dan gadis-gadis di luar sana."

Chanyeol tersenyum miring. Kini ia tahu penyebabnya Jaebum dan kawan-kawannya menghajarnya dengan tekad yang kuat.

"Haruskah aku yang memulainya, atau mereka sendiri?"

"Chanyeol. Bapak harap kau berubah menjadi lebih baik. Dan Bapak tidak ingin mendengar kasus yang menyeret namamu kembali, ingat itu."

"Aku tidak akan berubah. Inilah diriku, suka atau tidak suka. Aku hidup bukan untuk membuat kalian senang, sialan." desis Chanyeol tajam.

"Jaga mulutmu Chanyeol! Walaupun aku dan teman-temanku nakal. Tapi kami tidak pernah menghina Orang yang lebih tua." ucap Jaebum emosi. Ia memang berkata jujur dan bukan untuk meledek Pak Siwon.

"Aku tak peduli lagi."

Chanyeol segera mengambil tasnya lalu keluar dari ruang BK karena merasa tak ada yang perlu di bahas lagi. Mengingat ada janji, Pemuda itu segera berlari cepat menuju gerbang sekolah. Walaupun terasa sakit di beberapa bagian tubuhnya namun ia tetap berlari.

Dan tentu saja ada seorang gadis cantik yang sedang asik bersenandung. Rupanya ia benar-benar menunggu Chanyeol, Pemuda itu segera menghampiri gadis itu kemudian merangkulnya.

"Ayo kita pergi, sayang." ucap Chanyeol dengan semangat. Namun berbeda dengan gadis itu yang tampak terkejut.

"Kamu terluka, ayo kita ke uks dulu."

"Aku baik-baik saja. Tadi hanya jatuh di tangga."

Gadis itu bingung. Luka memar di beberapa bagian wajah dan juga ujung alis yang mengeluarkan darah membuatnya bertanya-tanya sebenarnya apa yang terjadi dengan kekasihnya tersebut.

"Hani, kenapa diam? Ayo kita pergi." pinta Chanyeol.

"Ayo kita ke uks dulu. Aku harus mengobatimu lebih dulu."

Chanyeol menurut. Lagi pula kalau dia mendapatkan perhatian seperti ini itu tandanya ia sudah sukses menjerat hati gadis malang itu. Kasihan, tapi Chanyeol lebih mementingkan balas dendamnya.

⚫⚫⚫⚫

Kyungsoo termenung dalam perjalanan pulangnya setelah bertemu dengan Ibunya.

Ia merindukan kedua Orang tuanya. Sangat rindu, namun ia tahu semua tidak akan berakhir dengan mudah. Pemuda itu melihat sekitarnya, beberapa pejalan kaki lewat dengan tak acuh dengan sekitarnya. Dunia terasa berjalan begitu cepat, Kyungsoo bergeming dengan pandangan kosong.

Langit terasa begitu kelam. Tak ada bintang yang selalu terlihat terang benderang, nafasnya tersekat. Ia mendadak merasakan dadanya bergemuruh, sesak dan juga menyakitkan.

Bernafas sebelum akhirnya berakhir. Kyungsoo berjalan kembali dengan pikiran campur aduk, sangat banyak hingga membuatnya tak nafsu makan dan juga terasa mual di saat bersamaan. Jika hidupnya bisa di tukar, ia ingin menjadi Orang lain.

Ia ingin bahagia seperti Orang lain tanpa merasakan tajamnya lidah seseorang. Ia juga ingin berteman tanpa harus merasakan di bedakan dari penampilannya dan juga orientasinya. Kyungsoo ingin hidup bebas. Namun, kenyataannya tak seperti itu.

Ia membuka lockscreen handphonenya. Foto seseorang tengah berdiri di dekat kaca membuatnya tersenyum tipis. Ia segera membuka aplikasi sosial media. Jarinya menyentuh foto profil Orang tersebut.

"Aku kangen." ucapnya menghilang bagai di telan udara. "Aku pengen ketemu sekali lagi. Aku janji, aku ga akan ganggu lagi setelah kita ketemu buat yang terakhir kalinya."

Namun saat sampai di persimpangan jalan. Kedua netra hazelnya mendapati keberadaan seseorang yang sangat ia kenal bersama seorang Gadis manis. Ia tersenyum kecut, ia memilih berjalan melewati jalan yang lebih jauh dari seharusnya. Ia tidak ingin bertemu sapa dengan keduanya, ia tak sanggup.

Oh, rupanya Kyungsoo menyukai Pemuda itu, dengan begitu dalamnya hingga memilih jalan yang lebih jauh agar tidak terbayang intensitas kedekatan mereka.

Dan malam ini di habiskan Kyungsoo seperti biasanya. Membiarkan kamarnya di ambil oleh kegelapan yang pekat dan menyesakkam, mengeluarkan semua beban hari ini dengan menangis hingga matahari terbit kembali.

If It Is You | Chansoohun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang