"Bagian mana yang sakit?"
Chanyeol bergeming saat suara lembut itu menyapa indera pendengarannya. Lantas ia menoleh dan mendapati sosok Gadis tengah berkutat dengan alkohol dan kapas untuk membersihkan luka yang di alami Chanyeol.
"Pipiku dan juga hatiku." gadis itu tersenyum geli.
"Konyol kamu."
Gadis itu segera membersihkan luka Chanyeol setelah membasahi kapas tersebut dengan alkohol. Chanyeol tersenyum samar.
"Namamu siapa cantik?" tanya Chanyeol tanpa henti memandang wajah ayu Gadis itu.
Sementara dengan si Gadis hanya menatapnya sinis. "Aku ini pacarmu, masa lupa sama namaku? Kamu ini pacar yang jahat. Huh, menyebalkan!"
"Maafkan aku Krystal. Aku tidak bisa tidak mengganggumu, bahkan di saat seperti ini. Kamu tahu, aku senang menjahilimu."
Gadis itu memeriksa lengan Chanyeol dengan teliti. "Kamu berdarah juga di sini, dan di sini."
Chanyeol hanya bergeming saat Gadis itu melanjutkan membersihkan lukanya. Walaupun ia marah, namun saat bersama Gadis ini rasanya amarahnya meluap begitu saja.
"Lain kali kalau ada yang ngajak ribut jangan kamu tanggapi. Bukan kamu aja yang luka."
Sebelah alis Chanyeol naik. Ia menduga bahwa yang luka adalah musuhnya. "Lalu?" tanya Chanyeol.
"Aku juga luka Chanyeol. Please, jangan lakuin hal ini lagi. Aku ga suka kalau kamu terluka."
Chanyeol tersenyum kecut seraya mengingat kenangan lamanya. Sekarang ia pun terluka.
Luka baru yang ia terima setelah ia nekat memutuskan Gadis bernama Jennie dan ternyata ia memiliki Kakak yang galak. Chanyeol meringis saat tak sengaja jemarinya menyentuh luka yang berada di pipi. Lukanya tidak hanya di pipi, namun juga lutut, dan sudut bibirnya yang robek. Pemandangan di malam hari membuatnya sedikit melupakan yang ada. Namun di saat sendiri, ia hanya mengingat Gadis itu.
"Kamu pernah bilang bahwa kamu terluka saat aku terluka. Aku terluka karenamu, apakah kamu juga terluka juga Krys?"
"Bagaimana kabarmu Krys? Apakah kamu bahagia sama bajingan itu setelah kita putus?" Chanyeol berbicara sembari memandang langit malam yang membentang luas dan di suguhkan dengan pemandangan bintang-bintang yang kini mulai jarang menampakkan eksistensinya.
"Konyol! Bajingan kok manggil bajingan." ucap Chanyeol untuk dirinya sendiri.
"Aku bodoh karena masih mencintaimu dan sekaligus membencimu. Krys, aku berharap kamu juga sepertiku. Menunggu di penghujung malam, mungkin memang hanya aku saja yang menunggumu. Kau pasti sudah bahagia bersama dia."
Chanyeol membuang rokoknya secara asal. Dan ia segera mencari batang rokok yang ia simpan di dalam jaketnya. Namun sebuah uluran tangan dengan sekotak susu pisang yang di genggamnya membuat Chanyeol heran. Pemuda itu segera melihat sosok yang menyodorkannya minuman.
"Minumlah! Semoga luka hatimu cepat sembuh!" ungkap Pemuda beralis tebal itu dengan senyuman selembut mentari pagi. Chanyeol merasa tak asing dengan senyuman itu.
Oh dia mengingatnya. Senyuman itu mirip dengan senyuman Gadis yang pernah singgah di hatinya, seulas senyum licik pun tercipta.
"Terima kasih. Siapa namamu?" tanya Chanyeol. Ia senang, rupanya malam ini dia mendapatkan dua mangsa.
Tak sia-sia ia di pukuli hingga menderita luka serta umpatan special untuknya.
"Namaku Do Kyungsoo. Kamu bisa memanggilku dengan sebutan Kyungsoo, Chanyeol aku pergi dulu. Sampai jumpa nanti, dan semoga lekas sembuh!" pekik Kyungsoo seraya melambaikan tangannya kepada Chanyeol.
![](https://img.wattpad.com/cover/211653712-288-k376833.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
If It Is You | Chansoohun ✔
Romance[ T A M A T ] Ide cerita murni hasil imanjinasi Blue ⛔ Homophobia segera menjauh dari lapak ini ⛔ [ S I N O P S I S ] Pengkhianatan akan merubah seseorang. Itulah yang terjadi kepada Chanyeol, sikapnya berubah 180° dan ia tidak bisa mempercayai Oran...