Part 2

779 72 31
                                    

Be With You JinV Version.
Jungkook = 5/6 tahun
M-PREG

💜💜💜

Matahari sebentar lagi meninggalkan bumi. Terlihat cahaya kemerahan yang menghiasi langit sore hari ini. Sepasang ayah dan anak tampak berjalan di trotoar jalan.

"Appa memalukan ya" ujar Seokjin memecahkan keheningan diantara mereka. Mereka berjalan sambil bergandengan tangan.

"Aniyo" ujar Jungkook yang menatap jalan dibawahnya. Jungkook mendongak menatap Seokjin. Melihat itu Seokjin mengirimkan dahinya melihat wajah khawatir putra semata wayangnya.

"Tapi appa" ujar Jungkook ragu, Seokjin dengan sabar menunggu lanjutan kalimat putranya.

"Appa tidak akan meninggalkan Kukie kan?" Lanjut Jungkook dengan wajah sedih menatap jalan didepannya.

Mendengar penuturan polos itu, Seokjin menghentikan langkahnya. Lalu mesejajarkan tingginya dengan Jungkook. Sebuah senyum menghiasi wajah tampannya.

"Appa tidak akan pernah meninggalkan Kukie sendiri."

"Jongmalriji Appa?" Ujar Jungkook dengan senyum kelincinya. Seokjin mengangguk, jari kelingking dia tunjukkan pada Jungkook.

"Bersumpahlah untuk negeri awan" ujar Seokjin menunjuk langit.

"Yaksok" ujar keduanya senang.

Jungkook menautkan jari kelingkingnya pada Seokjin. Dengan diiringi gumpalan tangan saling bertubrukan. Seokjin senang menatap wajah putra semata wayangnya itu.

"Naiklah" ujar Seokjin yang menepuk pundaknya.

"Nanti appa lelah" ujar Jungkook khawatir.

"Hei, Kukie~aa. Appa yang tampan ini ingin menggendong putra semata wayang appa." Ujar Seokjin pada Jungkook.

Dengan ragu Jungkook naik keatas punggung Seokjin. Tangan mungilnya melingkar di leher Seokjin. Jungkook menyandarkan kepalanya di bahu lebar Seokjin.

Keduanya berjalan sambil menatap matahari terbenam.

"Appa" ujar Jungkook lagi.

"Hmmm" gumam Seokjin menjawab putranya.

"Ayo, pulang cuci selimut dan siapkan tungku penghangatnya." Ujar Jungkook sambil memejamkan mata dipundak lebar ayahnya.

"Kenapa tiba-tiba?" Ujar Seokjin yang terheran akan permintaan putranya itu.

"Bibi dan paman mengatakan akan turun salju."ujar Jungkook lagi.

"Wow benarkah?"ujar Seokjin antusias mendengar ucapan putra semata wayangnya.

"Hmmm" gumam Jungkook yang benar-benar nyaman dengan bahu lebar itu.

"Kalau begitu kita harus segera pulang. Pegang erat-erat" ujar Seokjin yang langsung mempercepat langkahnya menuju rumah mereka.

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Terlihat selimut yang telah di jemur dihalaman rumah. Seokjin dan Jungkook membersikan selimut dengan sedikit kehebohan tadi.

Mereka membersihkan selimut yang berakhir keduanya bermain air. Tanpa memedulikan dinginnya malam yang menusuk tulang. Dikarenakan anaknya sekolah besok. Seokjin berhasil membujuknya.

Dan sekarang dan ruang keluarga. Tampak Seokjin  tengah menonton sebuah video dengan wajah sedih. Selimut menutupi seluruh tubuhnya.

"Kukie cari apa hmm?" Tanya namja manis yang menatap Jungkook yang sedang mencari sesuatu.

"Eomma mengatakan jika  mengumpulkan 10 daun semanggi berhelai empat, bisa mewujudkan suatu keinginan." Ujar Jungkook pada namja manis yang menatapnya hangat.

Be With You (Jinv Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang